TINGGIKAN
DIRI-MU
Kubersyukur pada-Mu Tuhan atas kasih-Mu, kubermazmur bagi nama-Mu yang kudus s'bab Engkau kebenaranku. Pada-Mu kupercaya betapa mulia-Nya Tuhanku. Kurindu menyatakan...
Reff: Tinggikan diri-Mu mengatasi langit. Kebesaran-Mu Tuhan mengatasi bumi. Tinggikan diri-Mu mengatasi langit. Kemuliaan-Mu Tuhan mengatasi bumi.
Kubersyukur pada-Mu Tuhan atas kasih-Mu, kubermazmur bagi nama-Mu yang kudus s'bab Engkau kebenaranku. Pada-Mu kupercaya betapa mulia-Nya Tuhanku. Kurindu menyatakan...
Reff: Tinggikan diri-Mu mengatasi langit. Kebesaran-Mu Tuhan mengatasi bumi. Tinggikan diri-Mu mengatasi langit. Kemuliaan-Mu Tuhan mengatasi bumi.
Lirik lagu tersebut awalnya ditulis oleh Daud ketika sedang bersembunyi
dari kejaran Saul di En Gedi.
Ringkasan Ibadah:
Ibadah I. Mazmur 142
Ibadah II. Mazmur 57:1-4
Ibadah III. Mazmur 57:4-5
Ibadah I. Mazmur 142
Ibadah II. Mazmur 57:1-4
Ibadah III. Mazmur 57:4-5
Mazmur 57:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua.
Pemusnahan tersebut berkaitan dengan pemusnahan nyawa. Daud lari dari
Saul dan bersembunyi di En Gedi agar Saul tidak dapat membunuhnya. Di sinilah
Daud melahirkan banyak mazmur yang indah, seperti Mazmur 23, Mazmur 91, Mazmur 142,
dan termasuk Mazmur 57.
Mazmur 57:6 Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
Selama masih hidup kita tidak akan pernah lepas dari masalah. Jika
berhasil melewati satu masalah, tentu nantinya akan ada masalah baru. Hal ini
seperti yang Yesus katakan bahwa di dalam dunia kita akan mengalami aniaya,
tetapi kuatkan hati karena Dia telah mengalahkan dunia.
Yohanes 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Daud pun percaya bahwa setiap masalah pasti ada masa kadaluarsanya
sehingga dia tetap meninggikan Tuhan di tengah-tengah masalahnya. Daud pun
menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan.
KUPERSEMBAHKAN
HIDUPKU
Ini aku, s'mua milikku, kuserahkan pada-Mu Tuhan. Penyesalan dan kebanggaan, suka dan duka, s'mua kuserahkan. Yang t'lah lalu, yang 'kan datang, hasrat dan harapan yang terbayang, masa depan dan rencanaku s'mua kuserahkan dalam tangan-Mu.
Reff: Kupersembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan 'tuk kemuliaan-Mu. Kuberikan hidup ini s'bagai persembahan yang berkenan pada-Mu.
~ Kuberikan hidupku ... kepada-Mu Tuhanku ~
Ini aku, s'mua milikku, kuserahkan pada-Mu Tuhan. Penyesalan dan kebanggaan, suka dan duka, s'mua kuserahkan. Yang t'lah lalu, yang 'kan datang, hasrat dan harapan yang terbayang, masa depan dan rencanaku s'mua kuserahkan dalam tangan-Mu.
Reff: Kupersembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan 'tuk kemuliaan-Mu. Kuberikan hidup ini s'bagai persembahan yang berkenan pada-Mu.
~ Kuberikan hidupku ... kepada-Mu Tuhanku ~
Sikap Daud tersebut diikuti oleh keturunannya bertahun-tahun kemudian,
yaitu Yesus. Yesus pun tidak meminta Tuhan menyelamatkan diri-Nya. Dia hanya
meminta Tuhan memuliakan nama-Nya dan doa semacam ini dikenan oleh Tuhan.
Yohanes 12:27-28 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
Jadi, ketika dalam masalah, tujuan tertinggi kita bukanlah keluar dari
masalah, tetapi belajar dari masalah. Masalah yang kita hadapi justru dapat
mendewasakan dan membuat kita semakin kuat. Maka dari itu, target tertinggi
kita dalam suatu masalah adalah memuliakan Tuhan dan bukan sekedar meminta
kelegaan. Tinggikanlah Tuhan lewat masalah kita dan biarlah kemuliaan-Nya
mengatasi segala permasalahan kita.
0 komentar:
Post a Comment