Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 31 Maret 2019
ALKITAB
BUKU TERINDAH
Hai kawan tahukah kamu ada buku yang indah dan menakjubkan, buku yang berisi kebenaran? Alkitab, itulah namanya.
Reff: Alkitab buku t’indah surat cinta dari Tuhan untukku dan untukmu dan semua orang. Alkitab buku t’indah ceritakan keselamatan karya Tuhan Yesus yang mulia.
Hai kawan tahukah kamu ada buku yang indah dan menakjubkan, buku yang berisi kebenaran? Alkitab, itulah namanya.
Reff: Alkitab buku t’indah surat cinta dari Tuhan untukku dan untukmu dan semua orang. Alkitab buku t’indah ceritakan keselamatan karya Tuhan Yesus yang mulia.
Suatu malam selepas membaca Alkitab kubaca pesan WA dari seorang teman
pria yang memiliki masalah dengan pekerjaannya. Karena aku sudah agak
mengantuk, kujawab dia: "Kalau mau
minta saran, besok saja lha. Sekarang baca Alkitab dulu. Besok masih ada waktu
untuk bekerja lagi." Namun, dia membalas: "Sebentar saja. Aku mau menyelesaikan pekerjaan ini terlebih
dahulu."
Tanyaku: "Ya ampun, kamu mau
bekerja sampai kapan?" dan dijawab: "Sekuatku". Hehehe... kesempatan nich untuk sedikit
menyebarkan virus positif...^.^ Jadi, kataku kepadanya: "Biar kuat, baca Alkitab dulu." Eh, dia pun menjawab:
"Ahahahaha" dan disertai
kata: "Siap".
Namun, aku tidak yakin jika dia benar-benar membaca Alkitab. Kalau kita
mengikuti lomba lari, biasanya ada aba-aba: 'Bersedia', 'Siap', 'Ya'. Nah, dia
hanya mengatakan "Siap", bukan "Ya". Selain itu, dia
tertawa dan sikapnya ini membuatku teringat pada seorang teman wanita yang dulu
sempat marah-marah kepadaku seraya berkata: "Jangan kirimi aku ayat-ayat Alkitab atau artikel rohani
lagi."
Lantas aku doakan teman sentimentil dari gereja lain itu agar mengalami
sedikit kegoncangan dalam hidupnya. Sedikit aja, jangan banyak-banyak. Kalau
kebanyakan, aku bisa terseret oleh curhatannya... wkwwkw... Nah, beberapa saat
kemudian, setelah kudoakan seperti itu, tiba-tiba dia memberitahuku bahwa dia
mengalami beberapa masalah kecil di dalam hidupnya dan mulai membaca Alkitab,
tetapi hanya satu pasal. Tak lama berselang dia pun memberitahuku bahwa dia
mulai melayani di gerejanya.
Hahaha... Lumayan juga ada kemajuan rohani atas dirinya. Bahkan,
kelihatannya dia lebih maju dalam pelayanan di gerejanya daripada aku.
Hahahaha... Untunglah dia tidak mengetahui isi doaku untuknya. Jika dia
mengetahui bahwa aku turut andil di dalam kegoncangan yang pernah dia alami,
wuih bisa-bisa kami tidak berteman lagi nich...^.^
Lalu bagaimana dengan teman pria yang kelihatannya workaholic itu? Apakah dia sudah membaca Alkitabnya? Hehehe...
pastinya malam itu dia tidak jadi menyelesaikan pekerjaannya. Kira-kira malam
itu dia ngapain ya? Membaca Alkitab atau tidur atau mengerjakan pekerjaan lain
yang bisa dikerjakannya tanpa bantuanku atau mengerjakan hobinya yang lain?
Hehehe... pastinya hasil pengecekanku menunjukkan bahwa dia
bersemangat dalam bekerja bukan karena kekuatan Roh Kudus. Namun, kurasakan
ada kekuatan dari roh-roh lain yang harus dia waspadai. Maka dari itu,
kelihatannya dia harus terus didorong untuk membaca Alkitab.
Hmmm... entah mengapa ketika aku meminta teman-teman Katolik membaca
Alkitab, seringkali responnya seperti itu. Ada yang terang-terangan menolak dan
ada yang tertawa seolah-olah aku meminta hal yang aneh dan tidak masuk akal,
padahal aku belum minta diambilkan bulan di langit untuk menerangi tidurku
lho... wkwwkw... Ada juga yang meledek dengan jawaban: “Iya, bu pendeta”, tetapi tetap tidak dilakukan seolah-olah hanya
pendeta yang wajib membaca Alkitab. Wew...
HANYA DEKAT
KASIH-MU BAPA. Hanya dekat kasih-Mu Bapa,
Jiwaku pun tent'ram. Engkau menerimaku dengan sepenuhnya. Walau dunia melihat
rupa namun Kau memandangku sampai kedalaman hatiku. Tuhan inilah yang kutahu.
Kau mengenal hatiku jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun. Tuhan inilah
yang kumau Kau menjaga hatiku supaya kehidupan memancar senantiasa.
Namun, ketika aku meminta orang Kristen membaca Alkitab, mereka akan
menjawab: "Sudah, sekian pasal saja
tiap malam atau tiap pagi" atau "Iya,
sebentar lagi". Meskipun demikian, ada pula yang menjawab: "Nanti kalau sempat". Kalau
sempat? Hmmm... Ini sich bukan soal kesempatan. Ini soal prioritas. Jika
membaca Alkitab masuk dalam prioritas terakhir, ya tentu saja bisa tidak sempat
dilakukan ketika badan sudah lelah karena semua kegiatan lain telah dijalani. Jika iblis tidak bisa membuatmu jahat, dia akan
membuatmu sibuk. Waspadalah!
Namun, jika membaca Alkitab dianggap seperti kegiatan bersantap makanan
rohani, kemungkinan besar pasti sempat lha karena jiwa kita seperti tubuh yang
selalu membutuhkan asupan makanan. Anehnya, banyak orang tahan lapar rohani.
Puasanya amat kuat ya? Mereka menggunakan kekuatan roh apa ya sampai bisa
sekuat itu? Apa ada yang bisa jawab?
0 komentar:
Post a Comment