Sunday, March 31, 2019

Mengecek Rohnya

Tanda Dipenuhi Roh Kudus
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 31 Maret 2019

ALKITAB BUKU TERINDAH
Hai kawan tahukah kamu ada buku yang indah dan menakjubkan, buku yang berisi kebenaran? Alkitab, itulah namanya.
Reff: Alkitab buku t’indah surat cinta dari Tuhan untukku dan untukmu dan semua orang. Alkitab buku t’indah ceritakan keselamatan karya Tuhan Yesus yang mulia.

Suatu malam selepas membaca Alkitab kubaca pesan WA dari seorang teman pria yang memiliki masalah dengan pekerjaannya. Karena aku sudah agak mengantuk, kujawab dia: "Kalau mau minta saran, besok saja lha. Sekarang baca Alkitab dulu. Besok masih ada waktu untuk bekerja lagi." Namun, dia membalas: "Sebentar saja. Aku mau menyelesaikan pekerjaan ini terlebih dahulu."

I Love My BibleTanyaku: "Ya ampun, kamu mau bekerja sampai kapan?" dan dijawab: "Sekuatku". Hehehe... kesempatan nich untuk sedikit menyebarkan virus positif...^.^ Jadi, kataku kepadanya: "Biar kuat, baca Alkitab dulu." Eh, dia pun menjawab: "Ahahahaha" dan disertai kata: "Siap".

Namun, aku tidak yakin jika dia benar-benar membaca Alkitab. Kalau kita mengikuti lomba lari, biasanya ada aba-aba: 'Bersedia', 'Siap', 'Ya'. Nah, dia hanya mengatakan "Siap", bukan "Ya". Selain itu, dia tertawa dan sikapnya ini membuatku teringat pada seorang teman wanita yang dulu sempat marah-marah kepadaku seraya berkata: "Jangan kirimi aku ayat-ayat Alkitab atau artikel rohani lagi."

Lantas aku doakan teman sentimentil dari gereja lain itu agar mengalami sedikit kegoncangan dalam hidupnya. Sedikit aja, jangan banyak-banyak. Kalau kebanyakan, aku bisa terseret oleh curhatannya... wkwwkw... Nah, beberapa saat kemudian, setelah kudoakan seperti itu, tiba-tiba dia memberitahuku bahwa dia mengalami beberapa masalah kecil di dalam hidupnya dan mulai membaca Alkitab, tetapi hanya satu pasal. Tak lama berselang dia pun memberitahuku bahwa dia mulai melayani di gerejanya.

Hahaha... Lumayan juga ada kemajuan rohani atas dirinya. Bahkan, kelihatannya dia lebih maju dalam pelayanan di gerejanya daripada aku. Hahahaha... Untunglah dia tidak mengetahui isi doaku untuknya. Jika dia mengetahui bahwa aku turut andil di dalam kegoncangan yang pernah dia alami, wuih bisa-bisa kami tidak berteman lagi nich...^.^

Lalu bagaimana dengan teman pria yang kelihatannya workaholic itu? Apakah dia sudah membaca Alkitabnya? Hehehe... pastinya malam itu dia tidak jadi menyelesaikan pekerjaannya. Kira-kira malam itu dia ngapain ya? Membaca Alkitab atau tidur atau mengerjakan pekerjaan lain yang bisa dikerjakannya tanpa bantuanku atau mengerjakan hobinya yang lain?

Beda Prioritas
Hehehe... pastinya hasil pengecekanku menunjukkan bahwa dia bersemangat dalam bekerja bukan karena kekuatan Roh Kudus. Namun, kurasakan ada kekuatan dari roh-roh lain yang harus dia waspadai. Maka dari itu, kelihatannya dia harus terus didorong untuk membaca Alkitab.

Hmmm... entah mengapa ketika aku meminta teman-teman Katolik membaca Alkitab, seringkali responnya seperti itu. Ada yang terang-terangan menolak dan ada yang tertawa seolah-olah aku meminta hal yang aneh dan tidak masuk akal, padahal aku belum minta diambilkan bulan di langit untuk menerangi tidurku lho... wkwwkw... Ada juga yang meledek dengan jawaban: “Iya, bu pendeta”, tetapi tetap tidak dilakukan seolah-olah hanya pendeta yang wajib membaca Alkitab. Wew...

HANYA DEKAT KASIH-MU BAPA. Hanya dekat kasih-Mu Bapa, Jiwaku pun tent'ram. Engkau menerimaku dengan sepenuhnya. Walau dunia melihat rupa namun Kau memandangku sampai kedalaman hatiku. Tuhan inilah yang kutahu. Kau mengenal hatiku jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun. Tuhan inilah yang kumau Kau menjaga hatiku supaya kehidupan memancar senantiasa.

Namun, ketika aku meminta orang Kristen membaca Alkitab, mereka akan menjawab: "Sudah, sekian pasal saja tiap malam atau tiap pagi" atau "Iya, sebentar lagi". Meskipun demikian, ada pula yang menjawab: "Nanti kalau sempat". Kalau sempat? Hmmm... Ini sich bukan soal kesempatan. Ini soal prioritas. Jika membaca Alkitab masuk dalam prioritas terakhir, ya tentu saja bisa tidak sempat dilakukan ketika badan sudah lelah karena semua kegiatan lain telah dijalani. Jika iblis tidak bisa membuatmu jahat, dia akan membuatmu sibuk. Waspadalah!

Namun, jika membaca Alkitab dianggap seperti kegiatan bersantap makanan rohani, kemungkinan besar pasti sempat lha karena jiwa kita seperti tubuh yang selalu membutuhkan asupan makanan. Anehnya, banyak orang tahan lapar rohani. Puasanya amat kuat ya? Mereka menggunakan kekuatan roh apa ya sampai bisa sekuat itu? Apa ada yang bisa jawab?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.