Sunday, January 27, 2019

Trending Topic ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Jan 2018

Di Jakarta saat ini ada trending topic sehingga pendeta kebanjiran pertanyaan, mulai dari yang bingung sampai yang menghujat dengan berbagai komentar. Hujatan-hujatan dan komentar-komentar seringkali membuat gereja atau keluarga terpecah padahal penyebab utamanya adalah ekspektasi atau harapan kita yang terlampau tinggi. Jadi, bukan mereka yang salah tetapi kita sendiri yang salah karena berharap terlalu tinggi. Lantas kita pun menilai mereka sesuai standar kita dan bukan sesuai standar firman Tuhan.

Kita belum pernah melihat seseorang yang begitu luar biasa tiba-tiba muncul di gereja. Maka, ketika dia muncul, kita langsung mengidolakan dia dan menganggapnya sebagai super hero padahal super hero hanya ada di Marvel. Kita lupa bahwa dia juga manusia yang penuh dengan kelebihan dan kelemahan. Daud pun pernah berzinah dengan Batsyeba.

Jika kita memiliki ekspektasi tinggi terhadap seseorang, tidaklah mengherankan jika kita langsung menghujatnya ketika dia melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kita perlu belajar mengampuni dan jangan berharap terlalu tinggi kepada manusia karena tak ada manusia yang sempurna. Bahkan, sesama pendeta juga ada yang mengucapkan kata-kata nan pedas.

Bertelut dalam Doa
Itu saja yang perlu disampaikan terkait trending topic tersebut. Kalau harus menjawab semua pertanyaannya, tentulah dibutuhkan sebuah seminar karena pertanyaan tersebut pasti akan menimbulkan pertanyaan baru lagi. Pastikan saja kita mendoakannya. Jangan sampai ketika dia menjadi super hero, kita tidak mendoakannya dan ketika dia melakukan kesalahan, juga tidak didoakan. Dia perlu didoakan.

Zaman semakin berkembang. Anak-anak zaman sekarang bisa mengatakan bahwa mereka tidak mau bekerja seperti orang tuanya yang berangkat pagi pulang petang. Mereka mau bekerja dengan bebas tanpa terikat waktu, yaitu berbisnis online. Menantu pak Leo pun bisa bekerja di rumah dengan tim kerja di tempat lain. Semuanya terkoneksi dengan internet.

Anak-anak muda sudah memakai 2G, 3G, 4G, dan akan 5G tetapi para orang tua masih siji. Jika mereka dinasehati orang tua, mereka segera googling untuk mencari tahu kebenarannya. Jika anak pak Leo seperti ini, pak Leo juga akan googling pula. Jika ternyata infonya benar, pak Leo yang bertobat dan belajar kepada anaknya.

Jadi, kadangkala orang tua yang harus bertobat dan belajar kepada anaknya. Namun, sekalipun pengetahuan anak-anak bisa melampaui pengetahuan orang tua, tetap ada hal-hal tertentu yang tidak bisa digantikan oleh Google. Untuk menjadi orang tua 4.0 (four point o), kita harus memastikan anak-anak hidup sesuai prinsip-prinsip firman Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.