Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Des 2018
Sebelum khotbah, mari menonton video lagu di youtu.be/10t7EbkHDzg.
THE HOLY CITY
Last night I lay a sleeping, there came a dream so fair. I stood in old Jerusalem, beside the temple there. I heard the children singing and ever as they sang, I thought the voice of Angels from Heaven in answer rang. I thought the voice of Angels from Heaven in answer rang. Jerusalem, Jerusalem lift up your gates and sing, "Hosanna in the highest, Hosanna to your King."
And once again the scene was changed, new earth there seemed to be. I saw the Holy City beside the tideless sea. The light of God was on its streets, the gates were open wide. And all who would might enter and no one was denied. No need of moon or stars by night or sun to shine by day. It was the new Jerusalem that would not pass away. It was the new Jerusalem that would not pass away.
Jerusalem, Jerusalem sing for the night is o'er. Hosanna in the highest. Hosanna for evermore. Hosanna in the highest. Hosanna for evermore.
Terjemahannya: KOTA SUCI
Tadi malam aku berbaring tidur, muncullah mimpi yang begitu indah. Saya berdiri di Yerusalem lama, di samping bait Allah di sana. Saya mendengar anak-anak bernyanyi dan sementara mereka bernyanyi, saya berpikir akan suara Malaikat dari Surga dalam jawaban bernada. Saya berpikir akan suara Malaikat dari Surga dalam jawaban bernada. Yerusalem, Yerusalem, angkat gerbangmu dan bernyanyi: "Hosanna di tempat tertinggi, Hosanna kepada Rajamu."
Dan sekali lagi adegan itu berubah, sepertinya ada bumi baru. Saya melihat Kota Suci di samping lautan yang tidak rata. Terang Tuhan ada di jalan-jalannya, gerbangnya terbuka lebar. Semua boleh masuk dan tidak ada yang ditolak. Tidak perlu bulan atau bintang di malam hari atau matahari untuk bersinar di siang hari. Itu adalah Yerusalem baru yang tidak akan berlalu. Itu adalah Yerusalem baru yang tidak akan berlalu.
Yerusalem, Yerusalem bernyanyilah untuk malam yang berlalu. Hosanna di tempat tertinggi. Hosanna untuk selama-lamanya. Hosanna di tempat tertinggi. Hosanna untuk selama-lamanya.
Setiap orang yang telah sungguh-sungguh menerima Yesus pasti telah merasakan kasih dan kebaikan-Nya yang luar biasa. Namun, Yesus tidak mau hanya sekedar menyelamatkan kita dari kebinasaan.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes merupakan murid yang paling dekat dengan Yesus dan dialah yang menulis Injil Yohanes. Kata-katanya dalam ayat tersebut menyadarkan kita akan kehidupan yang kekal. Jika saat ini kita tidak nyaman dengan kehidupan kita, ini wajar karena dunia yang kita tempati ini memang bukanlah rumah kita.
Ikan paus beluga seharusnya hidup di lautan luas tetapi beberapa di antaranya terkurung di dalam aquarium. Seandainya paus tersebut bisa memilih, mungkin mereka ingin pindah ke lautan luas. Sekalipun aquarium mereka sangat besar dan megah, tentulah mereka tetap merindukan lautan karena dari sanalah mereka berasal. Kita semua juga memiliki kerinduan untuk tinggal dalam kekekalan.
Melalui kitab Wahyu, Yohanes memberitahu kita kondisi rumah kita yang sesungguhnya dalam kekekalan. Ini seperti lagu tadi (The Holy City). Ini terjadi setelah masa penghakiman.
Wahyu 21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Saat ini kita tinggal di bumi yang pertama dan memandang langit yang pertama tetapi nantinya semua akan berlalu dan digantikan oleh langit dan bumi yang baru. Laut tidak akan ada lagi karena laut akan menyerahkan semua orang yang ada di dalamnya untuk dihakimi.
Wahyu 21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Yerusalem yang baru akan turun dari sorga.
Semua yang turun dari sorga bukan hanya tampak cantik seperti pengantin, tetapi juga baik. Semuanya baik dan indah. Di sana tidak akan ada kesedihan.
0 komentar:
Post a Comment