Sunday, December 23, 2018

Accepting Jesus: Nikodemus ~ Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah Natal ke-2 Minggu 23 Des 2018

JOY to the WORLD
Joy to the world. Joy to the world. Joy to the world, the Lord is come. Let earth receive her King. Let every heart prepare Him room. And Heaven and nature sing. And Heaven and nature sing. And Heaven, and Heaven, and nature sing.
Joy to the world. Joy to the world. Joy to the World, the Savior reigns! Let men their songs employ while fields and floods, rocks, hills and plains. Repeat the sounding joy. Repeat the sounding joy. Repeat, repeat, the sounding joy.
Joy to the world, now we sing. Let the earth receive her king. Joy to the world, now we sing. Let the angel voices ring. Joy to the world, now we sing. Let men their songs employ. Joy to the world, now we sing. Repeat the sounding joy.
Oh oh... Get rules the world with truth and grace. And...
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Tadi ada kesaksian dari seorang jaksa yang menyatakan bahwa dia membutuhkan Yesus dalam mengambil keputusan. Ya, setiap orang membutuhkan Yesus karena sebenarnya ada kekosongan di dalam hati setiap manusia dan kekosongan tersebut hanya dapat diisi oleh Yesus.

Memang seringkali Yesus memanggil orang-orang yang tidak terpelajar dan tidak terpandang di dunia. Murid-murid Yesus pun nelayan semua. Salah satunya Petrus yang menerima Yesus setelah melihat mujizat-Nya saat menjala ikan. Meskipun demikian, ada pula orang terpelajar dan terpandang yang mau menerima Yesus. Salah satunya adalah Nikodemus. Orang seperti ini menggunakan logika berpikir dalam menerima Yesus.
Yohanes 3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
Orang Farisi biasanya tidak mau menerima Yesus tetapi Nikodemus mau mengambil resiko untuk menemui Yesus. Bahkan, dia memanggil Yesus sebagai Rabi. Rabi merupakan panggilan yang tertinggi karena saat itu negara tidak dikelola secara sekuler tetapi dikelola secara religius oleh Rabi.

Ketika mendatangi Yesus, Nikodemus tidak menanyakan masalah politik atau mencari berkat, tetapi dia menanyakan kondisi jiwanya. Dia berkata: "Rabi, kami tahu, ..." Dia tidak berkata: 'Rabi, aku tahu, ...' padahal kemungkinan besar dia datang sendirian karena tidak mau mengambil resiko. Ini berarti bahwa bukan hanya Nikodemus yang mengagumi Yesus, tetapi ada beberapa orang lainnya yang diam-diam juga mengagumi Yesus tetapi tidak berani mengatakannya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.