Sunday, November 25, 2018

Kepala Keluarga ~ Pdt. Hengky So

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Nov 2018

Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 

Mengapa laki-laki yang meninggalkan orang tuanya dan bukan wanita? Ini bukan salah tulis. Beberapa tahun kemudian Yesus pun mengutip firman Tuhan tersebut. 

Matius 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Ini menunjukkan pentingnya fungsi laki-laki di dalam keluarga. Laki-laki harus meninggalkan orang tuanya karena mereka memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga.

Efesus 5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 

Jika Kristus adalah kepala gereja, laki-laki adalah kepala keluarga. Sayangnya, saat ini banyak pria yang malah kehilangan perannya sebagai kepala sehingga digantikan oleh wanita. Maka, seringlah terdengar lagu 'Di doa ibuku namaku disebut. Di doa ibuku kudengar, ada namaku disebut' padahal seharusnya para pria yang menjadi imam di dalam keluarga. Rupanya banyak pria tidak bisa menjadi kepala keluarga karena terhilang atau tersesat di tengah kenikmatan dunia atau kesibukannya.

Oleh karena itu, pak Hengky berusaha memulihkan peran para pria lewat gerakan 'Bapak Sepanjang Masa'. Dia melatih para pendeta terlebih dahulu karena jika pendeta telah dipulihkan, mereka bisa memulihkan jemaat pria. Materinya terbuka sehingga bisa dibagikan dan diajarkan kembali kepada orang lain. Selain itu, ada beberapa anak pendeta yang terlibat narkoba, hamil di luar nikah, atau menghamili anak orang lain karena rupanya bapak mereka sibuk melayani orang lain sehingga tidak memperhatikan anak sendiri.

Beberapa anak juga tidak mengetahui bapaknya sehingga mereka ingin bertemu walau hanya dalam mimpi. 

AYAH

Dimana akan kucari? Aku menangis seorang diri, hatiku ingin s'lalu bertemu, untukmu aku bernyanyi. Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi walau air mata di pipiku. Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa walau hanya dalam mimpi. 

Lihatlah hari berganti namun tiada seindah dahulu. Datanglah aku ingin bertemu, untukmu aku bernyanyi. Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi walau air mata di pipiku. Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa walau hanya dalam mimpi. 

Datanglah aku ingin bertemu. Untukmu aku bernyanyi. Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi walau air mata di pipiku. Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa walau hanya dalam mimpi. `````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````` 

Catatan Penulis: 

Hmmm... Lagu tersebut juga merupakan salah satu lagu favorit anak asrama yang hidupnya jauh dari orang tua yang terhilang dalam kesibukan dunia hingga merantau jauh ke negeri orang dan tak pulang-pulang. Bahkan, saat libur panjang pun tak bisa bersua walau hanya dalam suara. Jika dikomplain, jawabnya: "Jika dulu tidak seperti itu, kamu tidak akan bisa sekolah" padahal, anak-anak zaman dulu hanya berpikir seperti refrain lagu Slank yang berjudul 'Makan Gak Makan': "Makan gak makan asal kumpul. Makan gak makan asal kumpul. Makan gak makan, makan gak makan asal kumpul. Makan gak makan, makan gak makan asal kau ada di sampingku." 

Hehehe... kelihatannya dulu zaman susah ya padahal ada slogan 'enak zamanku toh'. Ternyata tidak benar. Setiap zaman pasti ada kesusahannya sendiri tetapi ingat saja bait pertama lagu tadi yang berbunyi: "Hidup memang udah susah, tapi jangan dibikin susah. Hidup memang bikin pusing. Jangan tambah dibawa pening." Jadi, apapun yang terjadi, nikmati saja perjalanan hidup ini...^.^ 

BAPA SURGAWI 

Bapa Surgawi ajarku mengenal betapa dalam-Nya kasih-Mu. Bapa Surgawi buatku mengerti betapa kasih-Mu padaku. Semua yang terjadi di dalam hidupku, ajarku menyadari Kau s'lalu sertaku. B'ri hatiku s'lalu bersyukur pada-Mu kar'na rencana-Mu indah bagiku. ``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````   

Keluarga yang Berkemenangan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.