Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Februari 2018
Bertahun-tahun lalu salah seorang memeku mau baptis Katolik dan salah satu syaratnya adalah memiliki wali baptis atau orang tua yang sudah terlebih dahulu dibaptis secara Katolik, usia sekian puluh tahun, dan syarat lainnya yang tak mungkin dipenuhi orang tuaku. Maka, orang tua meminta bantuan saudara yang telah memenuhi syarat tersebut tetapi saudara tersebut tidak mau membantu.
Maka, orang tua meminta bantuan seorang good friend yang telah memenuhi persyaratan gereja Katolik. Baptisan pun berlangsung lancar dan aman. Namun, beberapa waktu kemudian sosok good friend mulai menunjukkan tanda-tanda tidak baik. Dia seringkali mengirimkan sms kepada mama untuk menanyakan kabar mama dan juga mengajaknya bertemu.
Aku pun terus berdoa agar isteri dan anak good friend lebih perhatian kepada suami atau papanya tetapi aku tidak memberitahu mereka perihal kelakuan good friend. Karena aku tidak bisa mengawasi mereka secara 24 jam, aku hanya bisa berdoa agar Tuhan yang selesaikan dengan cara terbaik. Sembari menunggu hasil kerja Tuhan, tanpa sepengetahuan orang tua, diam-diam aku selalu memblokir semua nomer telepon asing yang masuk ke ponsel mama dan menghapus semua sms dan riwayat panggilan tak terjawab dari good friend sambil berdoa agar mama tetap tidak memahami cara membuka blokirnya.
Karena good friend tak pernah mendapat balasan sms dan selalu gagal menelepon mama, dia seringkali bertanya kepada mama: "Kenapa kok tidak dijawab? Apa tidak punya pulsa? Ini kukirimi pulsa dan nanti tiap bulan akan kukirimi pulsa juga." Hehehe... tentu saja mama hanya bisa menjawab dengan jujur: "Tidak ada telepon dan sms kok tetapi pulsanya masuk. Terima kasih ya..." Alhasil, good friend bergonta-ganti nomer karena mengira nomernya rusak. Nah, sembari adikku mengalihkan perhatian mama, tiap hari kucek ponselnya dan kublokir semua nomer mencurigakan.
Hahaha... akhirnya doaku terkabul. Selang beberapa bulan kemudian good friend pun berhenti mengganggu mama. Meskipun dia sudah menyerah dan tak ada kabarnya, aku tetap berdoa agar isteri dan anaknya memperhatikan good friend sehingga tak sampai mengganggu keluarga orang lain. Aku juga berdoa agar papa bisa lebih sabar mendengarkan curhatan mama.
Beberapa tahun lalu tiba-tiba terdengar kabar bahwa good friend mama sakit-sakitan lalu meninggal karena tidak mau makan. Hmmm... semoga saja dia masih sempat bertobat hingga tidak sempat mengganggu keluarga lain. ^o^ Selanjutnya, jika masih ada good friend yang berniat merusak keluargaku, akan kudoakan agar dia sembuh selamanya karena kalau sembuh sementara, nanti sakitnya bisa kambuh lagi lho.
Ya... pada dasarnya beberapa wanita suka bercerita. Namun, beberapa wanita merasa kesepian jika memiliki suami pemarah atau kasar yang tak pernah punya waktu untuk mendengarkan cerita-ceritanya. Keadaan ini akan semakin buruk jika anak-anaknya juga sibuk dengan dunia mereka sendiri. Nah, bagaimana jika dalam situasi seperti ini, tiba-tiba muncul good friend yang mau berbincang dengannya, menanyakan kabarnya, menghiburnya, dan mengajaknya jalan-jalan?
Kebanyakan pasangan jatuh di area semacam ini lalu menyalahkan satu pihak saja padahal pihak yang kuat seharusnya menjaga yang lemah dan bukan saling menyalahkan. Jadi, berhentilah memojokkan salah satu pihak. Lebih baik saling mendoakan saja agar yang lemah bisa dikuatkan dan yang kuat juga tidak bersikap sok benar.
Roma 15:1-2 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.Oleh karena peristiwa tersebut, jika ingin meminta good friend orang tua agar membawa orang tua kita ke gereja, lihat dulu bagaimana perlakuan good friend terhadap keluarganya. Jangan sampai terjadi peristiwa yang dikenal dengan nama 'teman makan teman'. Iblis pasti menghalalkan segala cara untuk merusak keutuhan keluarga karena kehidupan kita bermula dari sebuah keluarga. Sebagai anak, kita juga harus waspada, suka tidak suka kita pun turut andil untuk menjaga keutuhan 'kapal' keluarga kita. Kalau ada kebocoran, segeralah ditambal.
BAPA SURGAWI. Bapa Surgawi ajarku mengenal betapa dalam-Nya kasih-Mu. Bapa Surgawi buatku mengerti betapa kasih-Mu padaku. Semua yang terjadi di dalam hidupku ajarku menyadari Kau s'lalu sertaku. B'ri hatiku s'lalu bersyukur pada-Mu karna rencana-Mu indah bagiku.
0 komentar:
Post a Comment