Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Desember 2017
Eh, sekitar 3 hari sebelum hari keberangkatan anaknya ke gunung, ko Judy bermimpi anaknya itu jatuh terguling-guling dari gunung lalu meninggal. Dia memberitahu anaknya karena biasanya mimpi pendeta selalu benar tetapi anaknya berkata: "Ah, papa ini tidak asyik. Papa ini pendeta. Seharusnya mendoakan saya." Ko Judy pun berkata: "Iya, saya bukan pendekar. Saya pendeta."
Beberapa hari kemudian anak ini pun bermimpi mengalami kecelakaan sehingga dia minta didoakan sekali lagi bersama teman-temannya sebelum berangkat ke gunung. Setelah itu mereka tetap naik gunung sesuai rencana. Di gunung tiba-tiba ada sebuah batu yang menggelinding ke arah mereka dan kepala anaknya ko Judy tertimpa batu ini. Karena tidak pusing, dia segera berdiri dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja lalu meneruskan naik gunung.
Namun, ketika dia memegang kepalanya, dia melihat darah sehingga merasa lemas. Mereka pun turun gunung agar kepala anaknya ko Judy dijahit tetapi dia tidak mau sebelum papanya datang. Ko Judy di luar kota pun dihubungi. Karena teringat mimpinya, dia segera menanyakan kondisi anaknya yang terluka. Keesokan harinya dia baru bisa datang melihat anaknya dan ternyata luka di kepala anaknya telah menutup dan dia baik-baik saja.
Kemudian anaknya bertanya: "Papa ini pendeta. Kenapa doa kita tidak dikabulkan Tuhan? Kenapa saya masih mengalami kecelakaan?" Karena ko Judy bukan pendekar tetapi pendeta, dia merasa malu jika menjawab tidak tahu sehingga dia hanya terkejut di dalam hati ketika ditanya demikian. Lantas dia mendapat hikmat Tuhan untuk memberi penjelasan: "Tuhan sudah mendengar doa kita. Buktinya kamu masih hidup, tidak pusing, dan terjadi mujizat lukamu menutup. Di dalam mimpi kamu tuh mengalami kecelakaan hingga meninggal karena iblis memang telah merancangkan kecelakaan ini. Semula batunya itu besar tetapi malaikat telah memukul-mukul batu itu sehingga semakin mengecil. Maka, kamu hanya tertimpa batu yang kecil dan selamat."
Anaknya pun hanya melongo mendengar jawaban papanya. "Hehehe... dia tak menyangka saya bisa jawab seperti itu. Pendeta kok dilawan," canda ko Judy.
Lukas 23:11-12 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.3. Bersekongkol dengan iblis untuk Melawan Tuhan. Orang yang kecewa dengan Tuhan cenderung bersekongkol dengan iblis untuk melawan Tuhan, seperti Herodes dan Pilatus yang tiba-tiba bersahabat untuk melawan Tuhan. Banyak orang Kristen tidak menyukai proses dari Tuhan karena pasti bertentangan dengan kedagingan kita. Padahal, Kristus ingin mengembangkan karakter kita. Seseorang bisa berada di atas karena kerendahan hatinya. Jika seseorang mulai sombong, dia akan jatuh.
Suatu hari ko Judy melayani di Manado dan mengajari seorang hamba Tuhan di sana. Dia pun kembali ke Surabaya setelah selesai mengajar mereka. Beberapa saat kemudian ada acara 'Sulawesi for Jesus' dan ko Judy tidak bisa ikut hadir di sana. Lantas ada seseorang yang tiba-tiba mendatanginya lalu berkata: "Seharusnya ko Judy ikut Sulawesi for Jesus karena ko Judy yang telah merintisnya. Kabarnya gereja di Manado itu juga semakin berkembang dan hamba Tuhan yang telah ko Judy ajari lebih hebat lho daripada khotbahnya ko Judy."
Setelah mengatakan semua itu orang tersebut langsung pergi begitu saja. Pikir ko Judy: "Enak saja dia begitu. Saya ini juga manusia normal yang bisa marah." Ko Judy merasa di hatinya ada yang ditarik-tarik. Namun, di hadirat Tuhan dia segera menyadari bahwa dia tidak punya alasan untuk marah atau iri. Dia telah meninggalkan Manado dengan sukarela dan hubungannya dengan hamba Tuhan di Manado juga baik-baik saja. Ketika murid-murid lulus UNAS, gurulah yang berhasil membuat murid-muridnya pintar. Jadi, jika hamba Tuhan yang ko Judy ajari bisa lebih hebat darinya, justru dia patut berbangga karena ini berarti dia telah berhasil mengajarinya dengan baik.
KEMENANGAN TERJADI di SINI
Kumenyembah dalam kudus hadirat-Mu. Hampiri tahta
kasih karunia-Mu Bapa. Kekuatanku hanya dalam Hadirat-Mu. Yesusku hanya Kaulah
segalanya.
Reff: Kuyakin Kau hadir di sini. Kurasakan Kuasa yang tak terbatas. Kuyakin
Kau nyata di sini. Kemenangan (Kesembuhan, Kelepasan) terjadi di sini.
Bridge: Seg'nap Jiwaku memuji-Mu.
Sungguh besar Kau Yesusku. Seg'nap Hatiku menyembah-Mu Kau Besar, Kau Besar,
Kau Besar, Kau Besar.
(Album: I
Declare ~ GMS Live)
0 komentar:
Post a Comment