Catatan Ibadah ke-1 Minggu 05 Februari 2017
Di ruang doanya ko Philip
mendapatkan sebuah nubuatan bahwa Tuhan
akan memberkati Indonesia Timur. Banyak pemimpin kegerakan dan pemimpin
gereja akan bangkit dari Indonesia Timur. Beberapa waktu lalu banyak sekolah di
Ambon tiba-tiba meminta GMS untuk mendidik anak-anak mereka. Bahkan, buku Before
30 Discipleship untuk anak SD telah dijadikan salah satu buku kurikulum
wajib di sana.
Oleh karena itu, mereka memesan
4000 buku tersebut yang harganya sekitar Rp100.000,- per buku (belum termasuk
ongkos kirim). Namun, GMS akan memberikan buku itu secara cuma-cuma kepada
anak-anak yang berprestasi. Maka, jemaat yang tergerak untuk membantu misi
Tuhan atas Indonesia Timur bisa mendatangi Pustaka
Rajawali untuk membelikan buku bagi anak-anak tersebut.
1. Bahagia dalam Memberi. (youtu.be/X6z-FmD1ANY) Matius
5:7 Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
2. Bahagia dalam Menjaga Kekudusan. (youtu.be/XzbWeD3A7vg) Matius
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
3. Bahagia dalam Melayani. Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.
4. Bahagia dalam Dianiaya dalam Kebenaran. Matius 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
KUB'RIKAN
Telah kudapati Kasih yang sejati yang mampu
mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri Jauh melebihi segalanya di dalam
hidupku.
Reff: Kub'rikan semua yang berharga, Semua
yang mulia, Semua yang terbaik dari hidupku, Hanyalah bagi-Mu, Hanyalah
untuk-Mu, Hanyalah bagi kemuliaan-Mu.
Cara Bahagia dalam Memberi:
1. Memiutangi Tuhan. Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang
yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Murah hati (mercy) harus ditujukan kepada orang yang lebih papa daripada kita:
bagaimana kita memiutangi mereka, termasuk hutang budi. Jika kita memiutangi
Tuhan, tentu kita akan beroleh berkat karena Tuhan tak pernah berhutang tetapi
fokus kita bukan berkatnya. Kita harus memberi dengan ikhlas. Jika tujuannya
memperoleh berkat, lebih baik tak usah memberi dan simpan saja sendiri.
Mazmur
41:2-4 Berbahagialah orang yang
memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN
akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di
bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di
ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari
sakitnya.
Ko Philip tidak mau memanjakan
anak-anaknya dengan mengabulkan semua keinginan mereka tetapi semua kebutuhan
mereka pasti dipenuhi sekalipun mereka tidak memintanya. Sejak kecil anak-anak
ko Philip, termasuk Vanesa telah dididik untuk belajar memberi. Suatu hari
ketika Vanesa masih kecil dia memiliki tas lucu.
Lalu anak pembantunya yang
datang dari desa terus menerus memperhatikan tasnya. Isteri ko Philip memberi
kode kepada Vanesa untuk memberikan tas tersebut kepada anak pembantunya.
Dengan mencucu (cemberut) Vanesa pun memberikan tas tersebut kepadanya. Ketika
melihat Vanesa memberikan tasnya, ko Philip pun memposisikan dirinya untuk
memiutangi Vanesa: "Jika papa
diberkati, papa akan membuatmu memiliki pabrik tas, Vanesa...^_^"
Nah, setelah besar anak-anak ko
Philip mulai berinisiatif sendiri untuk memberikan mainan atau barang-barang
mereka kepada teman-teman atau orang lain yang menginginkan hal itu.
Kita harus mengikis mental anak kaya karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan
terjadi. Suatu ketika di luar negeri ada teman ko Philip (sepasang suami
isteri) yang meninggal karena ditabrak orang. Hal ini mengakibatkan anak-anaknya
hidup sebatang kara (menjadi anak negara). Dengan menjadi anak negara biaya hidup
anak-anak tersebut serba dibatasi. Untunglah orang tua mereka telah membekali
mereka pengenalan akan Tuhan sehingga mereka bisa survive.
0 komentar:
Post a Comment