Saturday, January 21, 2017

Christ in Me ~ Pdt. Chris Manusama (Ambon)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Januari 2017

Yesus dapat merasakan semua penderitaan kita karena Dia pernah menjelma menjadi manusia. Dia pun memberikan Roh Kudus kepada kita setelah Dia kembali kepada Bapa. Gunakan imanmu. Iman merupakan bukti dari apa yang tidak kita lihat. Tanpa iman kita tidak bisa melihat manfaat kematian Yesus di kayu salib. Tanpa iman kita akan melihat kematian Yesus sebagai sejarah saja.
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Apa tujuan kita diselamatkan? Apakah hanya masuk Surga? Tujuan kita diselamatkan bukanlah sekedar masuk Surga, melainkan menjadi serupa dengan Kristus. Bayangkan kamu dipilih untuk mewakili sekolah. Dipilih oleh Tuhan merupakan suatu kehormatan karena tidak semua orang dipilih-Nya. Orang pilihan Tuhan juga akan dimuliakan-Nya.
Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Ketika Musa dipilih oleh Tuhan, dia mengatakan bahwa dia tidak petah lidahnya. Apakah Tuhan tidak mengetahui hal itu? Tuhan mengetahuinya sehingga Dia mengatakan bahwa Dia menyertai Musa. Tuhan tidak salah pilih...^_^ Lalu setelah Musa meninggal, Yosua pun diminta menggantikannya.

Allah Membantu Saya
Siapa Yosua? Dia abdi Musa atau kacungnya. Apapun yang Musa perintahkan (ambil ini atau itu, lakukan ini atau itu), Yosua harus melakukannya. Jenjangnya terlalu jauh dari Musa. Itu sebabnya kitab Yosua diawali pernyataan Tuhan untuk meneguhkan dan menguatkan hati Yosua. Tuhan mengetahui ketakutan Yosua yang harus memimpin dua jutaan orang yang tegar tengkuk. Kata Tuhan kepadanya: "Seperti aku menyertai Musa, aku pun akan menyertai engkau." (hehehe... asyik coi... ^_^)

Ada pendoa yang 2 jam berdoa di menara doa dan setelah turun dari menara dia mengatakan kepada pak Chris bahwa ada setan yang mau menyerangnya. Tanya pak Chris kepadanya: "Kamu di atas sana berbicara kepada siapa? Kok malah mendengar suara setan? Pergilah, saya tidak mau mendengar doamu."

Apa jadinya kalau pak Chris percaya kepadanya? Pendoa bisa pulang dengan tenang ke rumahnya tetapi pak Chris akan menunggu-nunggu kedatangan setan. Maka, ketika mendengar suara pintu dibuka, dia akan menduga itu setan. Oleh sebab itu, kita harus bisa mendengar suara Tuhan. Tuhan itu lebih hebat daripada setan. Setan hanya bisa menipu.

Kita tidak perlu takut bila kita meyakini bahwa Tuhan ada di dalam kita (Christ in Me). Ketika kita menyembah-Nya, kita tidak mengundang-Nya masuk karena Dia sudah ada di dalam diri kita. Kita hanya perlu mengeluarkan-Nya seperti pada zaman para rasul atau jemaat mula-mula. Ketika membuat orang lumpuh berjalan, Petrus tidak bernyanyi atau berdoa dulu dan hanya berkata: "Emas dan perak tak ada padaku, tetapi apa yang kupunya kuberikan kepada-Mu."

1 comment:

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.