Monday, August 22, 2016

Dimulai dari Diri Sendiri

Catatan Ibadah ke-3 Minggu 21 Agustus 2016

Saat ini di beberapa tempat beberapa orang mulai ramai membicarakan wacana kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000,- per bungkus.
A: "Kalau harga rokok dinaikkan, aku tidak akan membeli rokok lagi."
B: "Jika harga rokok dinaikkan, aku akan beli tembakau untuk dilinting sendiri sehingga bisa tetap merokok dengan harga yang lebih murah."
C: "Meskipun harga rokok dinaikkan, perokok akan tetap memburunya. Narkoba yang mahal saja masih dicari-cari."
B: "Aku pun tidak akan berhenti merokok kecuali pabrik rokok ditutup."
Berhenti Merokok Sekarang
E: "Ah, jika kamu jatuh sakit, kamu pasti berhenti merokok sekalipun pabrik rokok belum ditutup karena memang ada orang-orang tertentu yang tidak percaya dengan kata-kata doank. Jadi, silahkan dibuktikan sendiri."

Ketika SMP, ada seorang guru olah raga yang menyatakan di depan para murid bahwa dia tetap sehat meskipun merokok karena dia selalu berolahraga. Hiks... sungguh menyedihkan memiliki guru semacam ini. Mengapa dia malah menginspirasi generasi muda untuk merokok? Kalau generasi muda sudah terbiasa mendengarkan dan melakukan firman Tuhan, tentu tak akan terpengaruh oleh perkataannya. Namun, bagaimana dengan remaja yang masih labil atau remaja yang masih dalam taraf pencarian jati diri?
1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Makan Minum bagi TuhanD: "Percuma menaikkan harga rokok karena tidak akan ada perubahan."
E: "Semuanya masih proses."
D: "Prosesnya pasti membutuhkan waktu belasan hingga puluhan tahun."
E: "Maka dari itu, kamu jangan hanya menunggu. Mulailah dari diri sendiri. Sekarang juga kamu bisa berhenti merokok lalu pada saat bertemu perokok lain, mintalah dia untuk berhenti merokok pula."

F: "Pabrik rokok tidak mungkin ditutup karena dapat meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia. Kalau ditutup, bagaimana pula nasib petani tembakau?"
E: "Apakah Indonesia hanya bisa menghasilkan tembakau dan rokok? Masa di bumi yang gemah ripa loh jinawi ini tidak ada produk-produk lain yang bisa dikembangkan? Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa langit dan bumi diciptakan oleh Tuhan lalu sisanya buatan Cina."

KOLAM SUSU - Koes Plus
Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai, tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampiri dirimu. (2x)
Orang bilang tanah kita tanah Surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. (2x)

Sebenarnya Indonesia kurang modal, kurang ide dan pengetahuan, atau hanya kurang kepedulian? Kalau aku sich, sepertinya masih kurang modal, kurang ide dan pengetahuan sehingga masih harus banyak belajar...^.^ Okey dech, sebelum bisa melakukan hal-hal besar kini saatnya belajar hal-hal kecil tentang cara berhenti merokok.

Faktanya merokok bukan hanya bunuh diri tetapi juga termasuk pembunuhan. Rokok bukan hanya meracuni diri sendiri tetapi juga ikut meracuni orang lain karena perokok aktif dan perokok pasif sama-sama terkena efek samping dari rokok. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 kandungan bahan kimia, dan lebih dari 50 diantaranya diketahui merupakan pemicu terjadinya kanker. Sedikit dari bahan tersebut diantaranya adalah: 
  • Hidrogen sianida: gas beracun yang biasa digunakan sebagai pestisida dan senjata kimia berbahaya. 
  • Benzena: merupakan salah satu komponen bahan bakar bensin. 
  • Formaldehid atau biasa disebut formalin: merupakan bahan pengawet mayat. 
  • Karbon monoksida: gas beracun yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan bermotor.
Matikan Rokok SekarangJadi, para perokok sudah saatnya memutuskan: terus menjadi orang egois yang diam-diam meracuni dan membunuh orang-orang di sekitarnya atau mulai berhenti merokok saat ini juga. Kalau orang-orang mulai berhenti merokok, tentulah pabrik rokok akan berevolusi dengan sendirinya.

Cara Berhenti Merokok dengan 5D:
  1. Distract: Tiap kali timbul keinginan merokok, alihkan pikiran kita pada hal-hal lain dan kerjakan kegiatan lain.
  2. Delay: Jangan langsung merokok hingga berbatang-batang. Dengan menunda, lambat laun keinginan merokok diharapkan bisa hilang.
  3. Deep breath: Menarik napas panjang dapat membantu menahan keinginan untuk mengisap rokok.
  4. Drink/eat something: Kadangkala kita merasa lapar atau haus lalu mengasosiasikannya dengan keinginan merokok. Oleh karena itu, cobalah makan atau minum sesuatu.
  5. Doctor: Pergilah ke dokter untuk berkonsultasi. Langkah ini adalah langkah terakhir yang sebaiknya diambil setelah keempat cara sebelumnya sudah dilakukan tapi gagal.
Manfaat Berhenti Merokok: gigi lebih putih, meningkatkan kesuburan, memperlancar peredaran darah dan lebih berenergi, bernafas lebih baik, menurunkan stres dan panjang umur, kulit terlihat lebih muda, memperbaiki indra perasa dan indra penciuman, serta menyehatkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.