Thursday, August 11, 2016

Dari Gilgal ke Emaus

Di dunia ini ada 3 jenis orang, yaitu:
1. Orang yang tidak dapat dipercaya
2. Orang yang dapat dipercaya
3. Orang kepercayaan
Jika kita sudah kenal lama dengan seseorang, mungkin mudah menentukan sikap untuk mempercayai orang tersebut atau tidak. Namun, ketika kita baru bertemu seseorang, haruskah kita langsung menaruh curiga kepadanya? Bukankah kita perlu memberinya kesempatan untuk menunjukkan jati dirinya terlebih dahulu - tanpa menaruh kepercayaan sepenuh hati sekaligus tanpa menaruh curiga?

Meskipun kita tidak langsung serta merta mempercayai seseorang yang baru dikenal, tetapi ada kalanya kita pun bisa salah mempercayai orang seperti Yosua.
Yosua 9:22  Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
Bahkan, ada pebisnis yang jatuh bangkrut karena salah memilih orang kepercayaan. Maka, di dalam kisah Yosua di Gilgal ini aku pun berharap mendapat peran figuran agar tak mengalami apa yang dia alami. Namun, mengapa kurasakan emosinya? Ah... GeReGeTaN.. JaDiNya GeReGeTaN aPa yang HaRuS KuLaKuKaN? GeReGeTaN.. DuH aKu GeReGeTaN. MunGkinKaH ku TerLaLu BaiK?

Namun, aku ini ya tidak mau menjadi seperti seseorang yang selalu curiga kepada setiap orang yang ada di sekitarnya. Orang semacam itu bisa dengan yakin berkata: "Kamu ini terlalu baik. Di sini kawan bisa menjadi lawan dan tak ada yang dapat menolongmu."

Oh ya? Masa gitu? aKu MeManG MaNuSia BiaSa yang TaK SemPuRna dan kaDang SaLaH. NaMuN, di HiDupKu aDa SaTu CinTa dari-NYA LuaR BiaSa. Dia yang telah menolong Yosua juga pasti menolongku.
Mazmur 121:2  Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Faktanya seseorang yang seharusnya menjadi lawanku karena dirasuki roh gosip malahan bisa menjadi kawanku dengan cara tak terduga... hahaha...
Amsal 16:7  Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.
Mazmur 121
Yosua telah mengakhiri pertandingannya tetapi aku belum. Sebagai manusia biasa aku pun bisa lelah dengan semua yang ada hingga pada suatu malam tiba-tiba melepas sebuah doa: "Tuhan, aku capek... aku lelah... biarkan aku pulang ke rumah-Mu sekarang."

Keesokan harinya dalam perjalanan ke Emaus alias ke warung tiba-tiba teman seperjuanganku () bercanda: "aku ingin menenggak bahan kimia biar cepat pulang... mengakhiri pertandingan dengan baik... hehehe..."
Sahutku (): "Pertandinganmu belum selesai."
Jawabnya (): "Hidup ini perjuangan."
: "Perjuangan melawan roh-roh jahat dan penguasa-penguasa kegelapan di udara. Dunia ini adalah tempat kerja kita."
: "Tapi, perang terus... capek ya toh."
: "Iya... sama... aku juga capek."
: "Maka dari itu, aku mau cepat pulang ke Surga."
: "Rumahmu belum jadi. Aku minta tiket pulang juga belum dikasih."
: "Iya minta dicepetno toh."
: "Tidak bisa. Kata ko Philip rumah di Surga akan dibangun setiap kali ada firman yang dilakukan. Kamu masih punya tugas yang harus dikerjakan. Kamu ingat drama 'Perumahan Surga Indah'? Di situ diceritakan ada orang yang bertobat lalu langsung masuk Surga tetapi di Surga tidak punya rumah dan harus tidur di bangku taman."
: "Hahaha... ada-ada saja."
: "Iya... ada-ada saja."
Rupanya tiba-tiba Yesus dalam wujud Roh Kudus ikut nimbrung pembicaraan kami karena tiba-tiba aku teringat drama itu... wkwwk...

Ah, sebenarnya aku sich tidak keberatan tidur di bangku taman Surga tetapi kalau bangkunya dari kayu seperti di drama itu, aku ya nggak mau. Badan bisa sakit atau linu-linu semua ya toh? hehehe...
2 Korintus 1:6  Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
BILA KAU yang MEMBUKA PINTU
Segala perkaraku kuserahkan pada-Mu Allah pembelaku. Segala kuatirku kutaruh di kaki-Mu Allah pem'liharaku.
Reff: Bila Kau yang membuka pintu, Tak ada satu pun dapat menutupnya. Bila Kau yang mengangkat aku, Tiada yang dapat merendahkanku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.