Di dunia ini ada 3 jenis orang, yaitu:
1. Orang yang tidak dapat dipercaya
2. Orang yang dapat dipercaya
3. Orang kepercayaan
Jika kita sudah kenal lama dengan
seseorang, mungkin mudah menentukan sikap untuk mempercayai orang tersebut atau
tidak. Namun, ketika kita baru bertemu seseorang, haruskah kita langsung
menaruh curiga kepadanya? Bukankah kita perlu memberinya kesempatan untuk
menunjukkan jati dirinya terlebih dahulu - tanpa menaruh kepercayaan sepenuh hati sekaligus
tanpa menaruh curiga?
Meskipun kita tidak langsung serta
merta mempercayai seseorang yang baru dikenal, tetapi ada kalanya kita pun bisa
salah mempercayai orang seperti Yosua.
Yosua 9:22 Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
Bahkan, ada pebisnis yang jatuh
bangkrut karena salah memilih orang kepercayaan. Maka, di dalam kisah Yosua di
Gilgal ini aku pun berharap mendapat peran figuran agar tak mengalami apa yang
dia alami. Namun, mengapa kurasakan emosinya? Ah... GeReGeTaN.. JaDiNya GeReGeTaN aPa
yang HaRuS KuLaKuKaN? GeReGeTaN.. DuH aKu GeReGeTaN. MunGkinKaH ku TerLaLu
BaiK?
Namun, aku ini ya tidak mau menjadi
seperti seseorang yang selalu curiga kepada setiap orang yang ada di
sekitarnya. Orang semacam itu bisa dengan yakin berkata: "Kamu ini terlalu baik. Di
sini kawan bisa menjadi lawan dan tak ada yang dapat menolongmu."
Oh ya? Masa gitu? aKu MeManG MaNuSia BiaSa yang TaK SemPuRna
dan kaDang SaLaH. NaMuN, di HiDupKu aDa SaTu CinTa dari-NYA LuaR BiaSa.
Dia yang telah menolong Yosua juga pasti menolongku.
Mazmur 121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Faktanya seseorang yang seharusnya
menjadi lawanku karena dirasuki roh gosip malahan bisa menjadi kawanku dengan
cara tak terduga... hahaha...
Amsal 16:7 Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.
Yosua telah mengakhiri pertandingannya
tetapi aku belum. Sebagai manusia biasa aku pun bisa lelah dengan semua yang
ada hingga pada suatu malam tiba-tiba melepas sebuah doa: "Tuhan, aku capek... aku
lelah... biarkan aku pulang ke rumah-Mu sekarang."
Keesokan harinya dalam perjalanan ke
Emaus alias ke warung tiba-tiba teman seperjuanganku (☆) bercanda: "aku ingin menenggak bahan kimia biar cepat pulang... mengakhiri
pertandingan dengan baik... hehehe..."
Sahutku (★): "Pertandinganmu
belum selesai."
Jawabnya (☆): "Hidup ini
perjuangan."
★: "Perjuangan
melawan roh-roh jahat dan penguasa-penguasa kegelapan di udara. Dunia ini
adalah tempat kerja kita."
☆: "Tapi,
perang terus... capek ya toh."
★: "Iya... sama... aku juga capek."
☆: "Maka
dari itu, aku mau cepat pulang ke Surga."
★: "Rumahmu
belum jadi. Aku minta tiket pulang juga belum dikasih."
☆: "Iya
minta dicepetno toh."
★: "Tidak
bisa. Kata ko Philip rumah di Surga akan
dibangun setiap kali ada firman yang dilakukan. Kamu masih punya tugas yang
harus dikerjakan. Kamu ingat drama 'Perumahan Surga Indah'? Di situ diceritakan
ada orang yang bertobat lalu langsung masuk Surga tetapi di Surga tidak punya
rumah dan harus tidur di bangku taman."
☆: "Hahaha...
ada-ada saja."
★: "Iya...
ada-ada saja."
Rupanya tiba-tiba Yesus dalam wujud Roh Kudus
ikut nimbrung pembicaraan kami karena tiba-tiba aku teringat drama itu...
wkwwk...
Ah, sebenarnya aku sich tidak
keberatan tidur di bangku taman Surga tetapi kalau bangkunya dari kayu seperti
di drama itu, aku ya nggak mau. Badan bisa sakit atau linu-linu semua ya toh?
hehehe...
2 Korintus 1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
BILA
KAU yang MEMBUKA PINTU
Segala perkaraku kuserahkan
pada-Mu Allah pembelaku. Segala
kuatirku kutaruh di kaki-Mu Allah pem'liharaku.
Reff: Bila Kau yang membuka pintu, Tak ada satu pun dapat
menutupnya. Bila
Kau yang mengangkat aku, Tiada
yang dapat merendahkanku.
0 komentar:
Post a Comment