Catatan Ibadah ke-4 Minggu 17 Juli 2016
1. Sikap Prajurit >> youtu.be/CYZg0DPLGcU
2. Senjata Setan dan Senjata Kita >> youtu.be/ACZIqhaVLC4
3. Medan Perang dan Senjata Kita 1 >> youtu.be/EQOx_ux_1wM
4. Medan Perang dan Senjata Kita 2 >> youtu.be/IbnFs_uWX6c?a
1. Sikap Prajurit >> youtu.be/CYZg0DPLGcU
2. Senjata Setan dan Senjata Kita >> youtu.be/ACZIqhaVLC4
3. Medan Perang dan Senjata Kita 1 >> youtu.be/EQOx_ux_1wM
4. Medan Perang dan Senjata Kita 2 >> youtu.be/IbnFs_uWX6c?a
Bacaan 2 Timotius 2:1-7
Setiap orang Kristen
dipanggil untuk memiliki ketaatan prajurit, kedisiplinan atlet, dan kesabaran
petani dalam menanti tuaian. Orang Kristen tidak boleh hanya bersikap lemah
lembut tetapi juga harus tegas. Orang Kristen juga tidak boleh bersikap ala militer
tetapi harus menggunakan gaya bahasa yang lemah lembut dan senantiasa
mendisiplin diri untuk mentaati perintah Tuhan.
2 Timotius 2:1, 4 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Soal-soal penghidupan
bukan hanya soal nafkah hidup tetapi ini juga menyangkut perasaan. Prajurit
tidak boleh terfokus pada perasaan pribadi. Seorang prajurit harus langsung taat kepada perintah komandannya.
Menjelang kelahiran anak keduanya, ps.Philip mendapat pewahyuan untuk melayani
sebuah perkumpulan doa di Amerika.
Dia pun merasa sedih.
Bagaimana bila anaknya lahir ketika dia masih di Amerika? Namun, dia tetap taat
karena dia mengetahui bahwa itu perintah Tuhan dan bukan pilihan. Isterinya pun
mengizinkannya pergi karena mengetahui bahwa itu perintah Tuhan. Setelah
seminggu di Amerika ps.Philip kembali ke rumah dan untunglah anaknya baru lahir
seminggu kemudian setelah kepulangannya.
Contoh lain: Di dalam suatu medan pertempuran yang sengit
komandan berteriak kepada prajurit: "berikan
senjatamu". Maka, prajurit tersebut harus segera memberikan senjatanya
tanpa banyak pertanyaan. Jika prajurit tidak langsung memberikan senjatanya dan
bertanya dulu: "untuk apa?",
bisa jadi ada korban. Oleh karena itu, taatlah
meskipun tidak mengerti.
Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Selain taat, seorang
prajurit harus pantang menyerah dan tidak bermental korban. Kristen = aku telah mati dan tinggalkan
cara hidup yang lama.
2 Korintus 10:3-5 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Prajurit harus mengetahui
senjatanya dan memahami cara penggunaannya. Sebagai orang Kristen senjata kita adalah firman Tuhan dan Roh
Kudus. Roh Kudus akan menginspirasi kita dan berfungsi seperti kompas di
dalam hidup kita tetapi keputusan tetap diambil oleh pikiran kita. Oleh karena
itu, taklukkan pikiran kita kepada Kristus agar dapat digunakan sebagai senjata
kebenaran.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Musuh terbesar adalah
pikiran kita sendiri karena iblis dapat menjatuhkan kita melalui pikiran. Orang
yang bermaksud melayani Tuhan bisa saja melakukan kejahatan karena Rohnya
kelaparan sehingga tidak sanggup melawan keinginan daging. Agar Roh kita kuat,
disiplinkan diri kita untuk membaca firman Tuhan dan berdoalah dalam bahasa Roh
setiap hari.
Efesus 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Galatia 5:16, 25 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah
hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
0 komentar:
Post a Comment