Catatan PUSH 8 sesi I Jumat, 8 Januari 2016
Bacaan Matius 6:5-8
* Perhatikan motivasimu dalam berdoa. Jangan berdoa untuk mendapatkan pujian (supaya
dilihat orang) karena doa seperti ini tidak berguna. Doa korporat bisa terlihat
bagus tetapi doa pribadi yang dilakukan di tempat tersembunyi tetap harus
dilakukan setiap hari agar kita dapat memenangkan setiap pergumulan.
* Kita harus fokus dalam berdoa (jangan
bertele-tele) dan pastikan kita berdoa hanya kepada Tuhan. Ada orang yang mengatakan bahwa doa yang panjang
cenderung lebih efektif daripada doa singkat. Contoh: Ada orang yang sakit lalu
minta didoakan. Pendeta pun berdoa: "Yesus,
sembuhkan orang ini. Amin." Lantas orang yang didoakan terheran-heran:
"Kok doanya hanya sesingkat itu? Apa
bisa sembuh?" Faktanya doa singkat pun didengar Tuhan dan orang itu
sembuh.
Pada suatu ibadah pendeta
menerima pesan dari Roh Kudus bahwa di dalam ruang ibadah ada 2 orang yang
memiliki benjolan di bagian ini dan itu lalu keduanya diminta maju ke depan
karena Tuhan mau sembuhkan mereka berdua. 1 orang maju dan seketika itu juga
dia sembuh meskipun pendeta tidak tumpang tangan. Sementara itu, orang yang 1
lagi tidak mau maju pada saat ibadah tetapi dia mendatangi pendeta setelah
ibadah selesai. Dia meminta pendeta tumpang tangan kepadanya agar sembuh.
Karena pendeta tak enak menolak permintaannya, dia pun ditumpangi tangan dan
didoakan tetapi tidak sembuh karena tidak sesuai kairos (waktu) Tuhan.
Jadi, ketika menantikan
jawaban doa, jangan terpaku kepada metode atau cara-cara yang kita yakini. Biarkan Tuhan menjawab doa kita dengan
caranya sendiri. Jangan memaksa Tuhan menjawab doa dengan cara kita.
Doa juga bisa panjang dan
lama tetapi ini bukan bertele-tele bila fokusnya kepada Tuhan. Doa merupakan
percakapan dengan Tuhan. Jadi, jangan mengatakan bahwa Anda tidak bisa berdoa.
Bila Anda bisa berbincang dengan orang lain, tentulah Anda juga bisa berbincang
dengan Tuhan. Namun, tetaplah tunjukkan rasa hormat karena Tuhan lebih tinggi
daripada kita meskipun Dia juga sahabat kita. Jadi, jangan berdoa seperti ini: “Hei Dude, ...”
Beberapa orang enggan
berdoa dengan alasan: "Tuhan itu
Maha Tahu sehingga kita tidak perlu berdoa." Ini salah. Meskipun Tuhan
Maha Tahu, kita tetap harus berdoa karena doa baik bagi kita. Doa membuat
perasaan kita lega.
Yesaya 43:25-26 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu. Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!
Meskipun Tuhan Maha Tahu,
Tuhan akan mengampuni kita bila kita mengakuinya. Tuhan minta diingatkan bukan
karena Dia lupa. Namun, bila kita tidak mengakui dosa, kita akan kehilangan
damai sejahtera. Jadi, doa baik untuk kita.
Lukas 17:5-6 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Doa yang sangat besar
kuasanya adalah doa orang benar yang lahir dari iman. (Yakobus 5:15-16) Ketika
murid-murid Yesus meminta ditambahkan imannya, Yesus menjelaskan bahwa mereka
cukup memiliki iman sebesar biji sesawi. Biji sesawi amatlah kecil. Namun, biji
yang kecil ini bisa menyebabkan akar pohon ara yang amat besar terbantun dan
tertanam. Terbantun berarti suatu tindakan yang tidak disengaja, seperti kata
terjatuh. Dengan berdoa kita bisa
mencabut setiap masalah dalam hidup kita meskipun masalah itu sudah amat lama.
Contoh: Orang yang buta sejak lahir menjadi sembuh setelah didoakan.
Tertanam berarti tindakan
yang berulang-ulang. Elia memiliki kuasa karena dia bersungguh-sungguh dalam berdoa. Maka, ketika kita berdoa untuk
keselamatan keluarga kita, lakukan berulang-ulang kali (tanam) dengan
bersungguh-sungguh hingga janjinya di Kis 16:31 digenapi.
Yakobus 5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.Kalau Elia bisa, kita juga pasti bisa.
0 komentar:
Post a Comment