Friday, November 20, 2015

Kupikir-pikir Lebih Baik Aku Menyingkir

Amsal 22:24-25 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.



+: Hah! Ternyata ada ayatnya. Hehehe... terima kasih Tuhan... kini kutahu harus bagaimana.

Pada awalnya aku merasa kasihan padanya karena tak ada orang yang mau berteman dengannya. Namun, ketika dia diberi hati kok malah terus memanfaatkan orang tanpa kira-kira? Maka, seiring berjalannya waktu kupikir-pikir, kupikir-pikir lebih baik aku menyingkir, kupikir-pikir, kupikir-pikir, lelah? ooh?

Memang Yesus datang untuk orang sakit (termasuk sakit pemarah) tetapi kalau si sakit menyangkal sakitnya dan hanya mau mendengarkan Yesus dengan penuh kekaguman tanpa mau melakukan perkataan Yesus dengan beragam alasan, ya mana bisa sembuh?

◇: Sudahlah, jangan dengarkan dia biar tidak ikutan 'gila'.
Ketika alasannya tidak didengarkan, dia malah berteriak dengan nyaring.
-: Kamu anak Tuhan pasti tahu yang baik dan yang jahat.
+: Aku tahu. (Hmm... aneh... untuk sesaat lamanya aku merasa seperti diteriaki iblis. Anak Tuhan ya mana mungkin berteriak seperti itu kepada anak Tuhan lainnya.)
¤: Kok pakai bawa-bawa Tuhan?
-: Diam kamu Bu. Jangan ikut-ikut. Kelihatannya saja baik tetapi sebenarnya provokator.
+: Hah?!?! Dinasehati orang yang lebih tua kok malah menuduhnya provokator? Lalu kalau aku anak Tuhan, dia anak siapa? (Meskipun beda gereja tapi 'kan masih satu aliran dan satu baptisan. Hadew... dia benar-benar orang teraneh yang pernah kutemui.)
♡: Bengkokkan bukan patahkan. Karena tak bisa mengubahnya, jauhi saja dia agar tidak menjadi jerat bagi diri sendiri.
+: Iya sich.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.