Catatan
Ibadah ke-2 Minggu, 18 Oktober 2015
SUKA MENGHAKIMI. Satu dengan yang lain saling membicarakan
keburukan orang lain. Bila ada orang yang tidak pernah memberi, dia akan
dirasani sebagai orang yang pelit. Bila ada orang yang memberi tetapi pemberian
tidak sesuai seleranya, mereka akan mengatakan bahwa orang itu hanya mau
memberikan yang tidak enak sedangkan yang enak akan disimpan untuk dirinya
sendiri.
Bila ada orang yang tidak
mau diajari lelucon kotor atau kata-kata kotor, dia disebut bodoh, polos, dan tidak
mengetahui apa-apa.
“Oh Tuhan, aku tak
tahu harus berkata apa. Di antara mereka ada orang Kristen pula.” Ketika
bersaat teduh, didapatlah ayat ini: ”Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu,
tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya
mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29)
Ketika kita hanya
dikelilingi oleh orang-orang semacam ini, seringkali kita akan tersisih dari
pergaulan bila tidak bisa membaur dengan mereka. Ada orang berkata: “Jika kita tidak bisa bergaul dengan
orang-orang di sekitar kita (menyendiri), berarti ada yang salah dengan kita.”
Lantas, apakah ini berarti kita harus mengikuti arus dunia agar bisa
mendapatkan banyak teman? Tidak, firman Tuhan berkata: “Janganlah kamu sesat: pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1
Korintus 15:33)” Jadi,
lebih baik sendiri di suatu komunitas daripada terlibat pergaulan yang buruk.
Mazmur 37:34 Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.
DOSA. Mengapa beberapa orang tetap rela menjadi pacar gelap suami orang lain?
Mengapa mereka suka mengucapkan kata-kata kotor dan aneka macam bahasa planet?
Mengapa orang yang tidak mau seperti mereka dianggap bodoh dan kuper? Mengapa
mereka terus menerus membicarakan kejelekan orang lain seakan-akan mereka
begitu sempurna? Mengapa mereka lain di muka dan lain di belakang? Mengapa
mereka tidak mau berempati atas kesulitan orang lain tetapi sibuk menertawakannya?
Oh... Mengapa ada saat-saat tertentu aku ikut terbawa-bawa sikap mereka dan
kapan sich penolongnya datang?
Efesus 4:17-20 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
KUHIDUP BAGI-MU (Sari Simorangkir)
Yesus Kau kebenaran yang
menyelamatkanku. Kau memb'rikanku hidup dan pengharapan. Kuikut kehendak-Mu,
kuperlu anug'rah-Mu. Kunyatakan janjiku kepada-Mu: Kalau kuhidup, kuhidup
bagi-Mu. Hatiku tetap, Tetap menyembah-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari
kasih-Mu. S'lama kuhidup, kuhidup bagi-Mu Mataku tetap, Tetap memandang-Mu. Dunia
tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu.
0 komentar:
Post a Comment