Catatan Ibadah ke-1 Minggu, 4 Oktober 2015 (youtu.be/ZJjNtJnFruM)
Pra-Khotbah
Pada masa krisis ini
Tuhan meminta Ps.Jusuf Soetanto menyampaikan ayat ini sekarang juga.
Yakobus 4:13-17 Jangan Melupakan Tuhan dalam Perencanaan
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Kita harus menolong orang
lain yang membutuhkan bantuan kita bila yang mereka butuhkan memang ada pada
kita. Kita harus rendah hati, bukan rendah diri atau tinggi hati. Kita harus melibatkan Tuhan dalam setiap
rencana kita. Jika itu dilakukan, niscaya ayat ini akan terjadi dalam
hidupmu dan Tuhan pasti menepati janji-Nya.
Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Bacaan Wahyu pasal 13: Binatang yang keluar dari dalam laut dan bumi.
Wahyu 13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang ini melambangkan
manusia dan naga melambangkan iblis. Iblis itu pelit. Bila dia memberikan
kekayaan kepada manusia, sebagai gantinya dia akan membuat anaknya idiot atau
pernikahannya kandas. Bila iblis memberikan kesembuhan, sebenarnya dia hanya
mengalihkan penyakit orang itu kepada keturunannya. Hanya Yesus yang benar-benar sanggup menyembuhkan hingga tuntas.
Dari sejak dulu iblis
berusaha mati-matian merebut tahta Allah. Maka, bila iblis sampai rela
menyerahkan kekuatan, takhta dan kekuasaannya kepada manusia, ini berarti dia
sudah putus asa karena dia mengetahui waktu kesudahannya sudah tidak lama lagi.
Iblis mau memakai manusia untuk melaksanakan rencana jahatnya seperti Tuhan
memakai Yesus untuk rencana penyelamatan.
0 komentar:
Post a Comment