(http://youtu.be/2Lzs-P1YoGc)
Untuk memperoleh janji Tuhan dibutuhkan iman dan kesabaran.
Iman itu keputusan dan bukan perasaan. Milikilah iman anak kecil seperti yang dimiliki Kaleb. Kaleb telah menantikan janji Tuhan selama 45 tahun dengan penuh kesabaran. (Yosua 14:6-15)Ibrani 6:11-12 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
Tanpa kesabaran, iman akan kehilangan bahan bakarnya. Sabar itu tidak sama dengan lamban. Sabar itu tidak pasif. Sabar itu harus aktif:
* bukan hanya diam menunggu
* terus memperbaharui kerohanian kita seolah-olah janji itu telah digenapi
* terus berdoa untuk mengingatkan Tuhan hingga janji-Nya digenapi. Doa tidak boleh ON Off tetapi harus konsisten.
Tuhan perlu diingatkan bukan karena Tuhan pelupa.
Tuhan perlu diingatkan agar:
* kita ingat untuk bersyukur kepada-Nya saat kita telah memperoleh yang kita minta,
* kita selalu siap menyambut penggenapan janji tersebut. Contoh: ada orang berdoa meminta anak lalu berhenti berdoa lalu saat telah memperoleh anak dia belum siap apa pun.
Contohlah Yusuf yang terus menerus memperbaharui dirinya selama di penjara hingga akhirnya dia pun langsung siap ketika Tuhan menggenapi janji-Nya untuk menjadikan Yusuf sebagai pemimpin sesuai mimpi masa kecilnya. (Kejadian 37-41)
Apa yang tak pernah dilihat mata
Dan tak pernah didengar telinga
Yang tak pernah timbul di dalam hati
Semua disediakan bagi yang mengasihi Dia
Reff: Allah sanggup melakukan segala perkara
Dulu, S’karang dan S’lamanya
Kuasa-Nya tidak berubah.
(2x)
0 komentar:
Post a Comment