Secara tak sengaja kudengar sebuah kalimat iklan minuman di televisi yang berbunyi: "Saatnya Bicara Jujur. BERANI?" Lantas aku teringat pada kesaksian seorang pendeta di sebuah gereja kecil.
Alkisah di masa yang silam hiduplah seorang pendeta yang tidak jujur. Selain menjadi pendeta, dia juga bekerja di perusahaan pamannya. Setiap kali pamannya meminta dia berbelanja, dia selalu meminta uang pengganti yang lebih besar daripada uang yang telah dikeluarkannya. Misalnya: dia beli Rp10.000,- tetapi minta diganti Rp15.000,- dengan memberikan nota aspal (asli tapi palsu).
Hari demi hari pun berlalu seperti itu hingga suatu ketika dia tak sengaja mendengar kalimat iklan minuman di televisi yang berbunyi: "BONGKAR! Bongkar Kebiasaan Lama Orang Indonesia!"
Seketika itu juga Tuhan menjamah hatinya sehingga dia amat menyesali perbuatannya. Dia segera menemui pamannya untuk meminta maaf dan mengakui segala kesalahannya.
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. (Mazmur 32:5)
Dengan tenang pamannya berkata: "Sebenarnya paman sudah mengetahui hal tersebut tetapi paman diam saja karena paman menyayangimu."
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)
SEJAUH TIMUR dari BARAT
Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku.
Tiada Kau ingat lagi pelanggaranku.
Jauh ke dalam jubir laut Kau melemparkan dosaku.
Tiada Kau perhitungkan kesalahanku.
Betapa besar kasih pengampunan-Mu Tuhan.
Tak kau pandang hina hati yang hancur.
Ku berterimakasih kepada-Mu ya Tuhan.
Pengampunan yang Kau beri pulihkanku.
0 komentar:
Post a Comment