Sunday, November 9, 2014

Keanehan Before 30: Mata Tuhan Tertuju Padaku

"Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu." (Mazmur 33:18-22)

Before 30 Minggu ini (episode 119) berbicara tentang Air Mata Kemenangan:
1.     Air mata iman
2.     Air mata ketaatan
3.     Air mata penganiayaan

Air mata tentu keluar dari mata. Lantas aku jadi ingat kejadian berminggu-minggu lalu. Minggu itu ketika kutonton Before 30 sendirian aku mulai menyadari bahwa tatapan mata Philip Mantofa tertuju kepadaku selaku pemirsa Before 30 padahal aku tidak duduk tepat di depan layar televisi. Karena itu, kupindah ke tengah tetapi tatapan matanya tetap mengikuti. Ketika kupindah ke kanan atau ke kiri, tatapan matanya tetap mengikuti. Aneh tetapi aku diam saja karena kupikir hanya kebetulan.

Mata Tuhan Tertuju Padaku
Minggu berikutnya kuperhatikan lagi dan hal yang sama terulang kembali sehingga aku berteriak-teriak memanggil memeku karena kupikir mungkin saja aku salah lihat: "Me, cepatlah kemari. Lihatlah Before 30. Ada yang aneh di sini." Memeku pun segera datang dan kuberitahu keanehannya. Lantas dia menonton Before 30 dan segera berteriak heboh sambil tertawa: "Iya bener lho. Kok bisa ya? Kok bisa ya?"

Mendengar kehebohan yang ada titiku segera melihat Before 30 sekilas dan sambil lalu berkata: "Philip Mantofa memang pindah-pindah posisi."
Lantas aku kembali berpikir: "Iya...mungkin perpindahannya kebetulan terjadi bersamaan dengan perpindahan tempat dudukku."

Namun, keesokan harinya aku menceritakan kejadian tersebut kepada teman sekantor yang satu gereja denganku. Lantas dia menonton Before 30 lewat youtube Philip Mantofa. Selesai menonton sendirian dia berkata sambil tersenyum: "Iya bener katamu. Kok bisa ya?"
Kataku: "Nah, justru itu yang kutanyakan."
"Hahahaha...", kami pun tertawa bersama lalu teman lain yang ikut mendengarnya berkata: "Justru itu acara yang bagus 'kan."
"Iya sich tapi 'kan aneh...", kataku.
"Hahaha..."

Minggu demi Minggu pun kutonton Before 30 sendirian dengan terheran-heran. Masa kebetulan terjadi setiap Minggu? Mana bisa disebut kebetulan?
Minggu ini pun hal yang sama tetap terjadi hingga kuingat lagu 'Hanya Anugerah':
* DI SAAT KUSENDIRI jalani hidup ini KUTAHU KAU SELALU ADA MEMPERHATIKANKU.
Saat kutelusuri perjalanan hidupku Sungguh hanya anugerah-Mu jadikanku berarti.
Reff: Hanya puji, hanya sembah yang dapat kuberikan.
^.^Tiada kata dapat terucap, Hanya rasa kagumku pada-Mu Melihat semua kebaikan-Mu nyata di dalam hidupku.^.^
Back to *, Reff 2x
Di dalam hidupku.. Di dalam hidupku...
(http://youtu.be/JRmlHjaf2wc)

^.^ KAU TAK AKAN PERNAH SENDIRI LAGI ^.^

1 comment:

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.