"Sesungguhnya,
mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang
berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan
memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita
menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia
hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih
setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap
kepada-Mu." (Mazmur 33:18-22)
Before 30 Minggu ini (episode 119) berbicara tentang Air Mata Kemenangan:
1. Air mata iman
2.
Air mata ketaatan
3.
Air mata penganiayaan
Air
mata tentu keluar dari mata. Lantas aku jadi ingat kejadian berminggu-minggu
lalu. Minggu itu ketika kutonton Before 30 sendirian aku mulai menyadari bahwa
tatapan mata Philip Mantofa tertuju kepadaku selaku pemirsa Before 30 padahal
aku tidak duduk tepat di depan layar televisi. Karena itu, kupindah ke tengah
tetapi tatapan matanya tetap mengikuti. Ketika kupindah ke kanan atau ke kiri,
tatapan matanya tetap mengikuti. Aneh tetapi aku diam saja karena kupikir hanya
kebetulan.
Minggu
berikutnya kuperhatikan lagi dan hal yang sama terulang kembali sehingga aku
berteriak-teriak memanggil memeku karena kupikir mungkin saja aku salah lihat: "Me, cepatlah kemari. Lihatlah Before
30. Ada yang aneh di sini." Memeku pun segera datang dan kuberitahu
keanehannya. Lantas dia menonton Before 30 dan segera berteriak heboh sambil
tertawa: "Iya bener lho. Kok bisa
ya? Kok bisa ya?"
Mendengar
kehebohan yang ada titiku segera melihat Before 30 sekilas dan sambil lalu
berkata: "Philip Mantofa memang
pindah-pindah posisi."
Lantas
aku kembali berpikir: "Iya...mungkin
perpindahannya kebetulan terjadi bersamaan dengan perpindahan tempat dudukku."
Namun,
keesokan harinya aku menceritakan kejadian tersebut kepada teman sekantor yang
satu gereja denganku. Lantas dia menonton Before 30 lewat youtube Philip
Mantofa. Selesai menonton sendirian dia berkata sambil tersenyum: "Iya bener katamu. Kok bisa ya?"
Kataku:
"Nah, justru itu yang
kutanyakan."
"Hahahaha...", kami pun tertawa bersama lalu teman lain yang ikut
mendengarnya berkata: "Justru itu
acara yang bagus 'kan."
"Iya sich tapi 'kan
aneh...", kataku.
"Hahaha..."
Minggu
demi Minggu pun kutonton Before 30 sendirian dengan terheran-heran. Masa
kebetulan terjadi setiap Minggu? Mana bisa disebut kebetulan?
Minggu ini pun hal yang sama tetap terjadi hingga kuingat lagu 'Hanya Anugerah':
* DI SAAT KUSENDIRI jalani hidup ini KUTAHU KAU SELALU ADA MEMPERHATIKANKU.
Saat kutelusuri perjalanan
hidupku Sungguh hanya anugerah-Mu jadikanku berarti.
Reff: Hanya puji, hanya
sembah yang dapat kuberikan.
^.^Tiada kata dapat terucap, Hanya rasa kagumku pada-Mu Melihat semua kebaikan-Mu nyata di dalam hidupku.^.^
Back to *, Reff 2x
^.^Tiada kata dapat terucap, Hanya rasa kagumku pada-Mu Melihat semua kebaikan-Mu nyata di dalam hidupku.^.^
Back to *, Reff 2x
Di dalam hidupku.. Di dalam
hidupku...
(http://youtu.be/JRmlHjaf2wc)
(http://youtu.be/JRmlHjaf2wc)
^.^ KAU TAK AKAN PERNAH
SENDIRI LAGI ^.^
Keajaiban Acara Before 30 sebelumnya:
ReplyDeleteSiapakah Philip Mantofa