Renungan Hari ke-8 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"TUHAN berkenan kepada umat-Nya." (Mazmur 149:4)
Kegiatan manakah yang dapat mulai kulakukan
seolah-olah aku sedang melakukannya untuk Yesus?
Menaklukkan Kesombongan Raja
Pada suatu masa berkuasalah seorang raja yang sombong dan pemarah. Di dalam
pemerintahannya dia didukung oleh seorang perdana menteri yang juga sombong dan
pemarah. Mereka seringkali marah tidak jelas. Dalam amarahnya raja sering
berkata: "Prajuritku guoblok kabeh,
nggak ono sing isa kerja." (Artinya: bodoh semua, tidak ada yang bisa bekerja.)
Kusir kereta kencananya pun sempat dibentak-bentak di depan gerbang istana
karena membawa sepupu raja ke kekediamannya dan hal ini dianggap melanggar
aturan yang telah ditetapkannya padahal si kusir tidak pernah diberitahu
tentang segala aturan yang ada tetapi dianggapnya sudah tahu. Bahkan, penasihat
raja juga mengeluh karena dianggap guoblok.
Mungkin raja merasa bahwa dialah satu-satunya orang pintar di kerajaannya
karena di kerajaannya hanya dia yang punya harta paling banyak dan tahta paling
mulia.
Kesombongan raja ini mengakibatkan para prajurit, kusir, dan penasihat raja
menderita. Permaisurinya yang sabar pun tak mampu mengubah perangai buruk sang
raja dan ikut tertekan batinnya. Lalu dimana-mana terdengar keluhan dan air
mata hingga salah seorang prajurit tak tahan lagi dan ingin melarikan diri dari
kerajaan tersebut. Lantas dia segera menghubungi Raja di Atas Segala Raja dan
berkata: “Ya Allah, segeralah datang!
Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!
(Mazmur 70:5) Tolong bersegeralah bebaskan aku dari tempat ini. Selamatkanlah
aku dari segala kekacauan ini."
Tak lama berselang prajurit menerima jawaban yang mengejutkan dari Raja di
Atas Segala Raja: "Usahakanlah kesejahteraan
kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab
kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu". (Yeremia 29:7) Prajurit ini menjawab: "Oh, ini berat, Tuhan. Aku tak sanggup.
Jadi, tolong bersegeralah selamatkan aku dari tempat ini. Aku amat sangat
lelah. Bebaskanlah aku dari segala kekacauan ini."
Tergerak oleh belas kasihan Putera Raja di Atas Segala Raja segera menghiburnya:
"Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
(Matius 11:28-30)
Namun, prajurit kurang memahaminya sehingga dia bertanya: “Apa enaknya?”
Sahut-Nya: ”Bukankah kamu mengatakan: Empat
bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk
dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab
dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku
mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain
berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
Prajurit pun bergembira mendengar hal itu dan berkata: “Asyik... terima kasih Bapa, terima Kasih Yesus, terima kasih roh
kudus. Makasih... makasih... makasih...” Namun, kemudian dia bertanya-tanya
di dalam hatinya: “Siapa penaburnya? Apa
maksudnya?”
Meskipun masih agak bingung prajurit tetap yakin bahwa hal itu pasti
menyenangkan sehingga ia memulai doanya: "Tuhan,
jadikanlah hatiku seputih hati-Mu agar mataku memancarkan kasih-Mu dan ubahlah
hati raja menjadi seperti yang Kau ingini." Lantas beberapa hari
kemudian Raja di Atas Segala Raja mengutus penaburnya untuk segera memulai
usahanya. Orang ini pun menceritakan rencana kerjanya kepada para prajurit dan
permaisuri lalu dia meminta waktu sekitar tiga bulan lamanya untuk membenahi
segala kekacauan yang ada.
Akhirnya perubahan yang kreatif mulai terjadi... terasa lambat tetapi pasti
dan semua akan indah pada waktu Tuhan sebab doa mengubah segala sesuatu. Para prajurit
pun terkagum-kagum dengan hasil usaha si penabur. Lantas prajurit yang sempat
berniat kabur mulai memahami sesuatu di dalam hatinya sehingga dia berkata: “Tampaknya dialah penabur yang Tuhan
kirimkan. Dia memang hebat. Aku tidak bisa seperti dia.” Raja di Atas
Segala Raja mendengar kata-katanya lalu berkata: “Siapa
yang memintamu menjadi seperti dia? Itu memang bukan tugasmu. Kamu punya tugas
sendiri.”
Lirik Lagu 'Doa Mengubah Segala
Sesuatu' (http://youtu.be/E8rpQNEJ6Y8)
Saat Keadaan Sek’lilingku ada di Luar Kemampuanku,
Kuberdiam Diri Mencari-Mu, Doa Mengubah Segala Sesuatu
Saat Kenyataan di Depanku Mengecewakan Perasaanku,
Kumenutup Mata Memandang-Mu S’bab Doa Mengubah Segala Sesuatu
Doa Orang Benar Bila Didoakan dengan Yakin, Besar
Kuasanya dan Tiap Doa yang Lahir dari Iman Berkuasa Menyelamatkan
S’perti Mata Air di Tangan-Mu Mengalir Kemanapun
Kau Mau, Tiada yang Mustahil di Mata-Mu, Doa Mengubah Segala Sesuatu
0 komentar:
Post a Comment