Pelangi berdiri di suatu puncak anak tangga besi dan hanya tinggal selangkah lagi dia bisa tiba di balkon untuk menyaksikan keindahan alam nan mempesona. Namun, tiba-tiba dia menghentikan niatnya untuk terus maju karena baru saja menyadari suatu hal. Ternyata anak tangga yang dipijaknya mengalami kerusakan. Semua baut yang menyangga balkon telah terlepas dari anak tangga tersebut padahal di balkon masih ada dua orang.
Bila Pelangi tetap bersikeras melangkah ke balkon, pastilah dia akan terjun bebas dari ketinggian +5m bersama 2 orang yang ada di sana. Sebaliknya bila Pelangi melangkah mundur, dia akan selamat dan membiarkan 2 orang tersebut jatuh berdua. Sementara itu ada 1 orang lagi yang tiba-tiba berlari cepat menaiki anak tangga hingga tiba di balkon. Maka, kini ada 3 orang di balkon. Raut wajah mereka bertiga begitu gembira. Mereka pun bersorak riang atas keindahan alam yang mereka saksikan dan seolah-olah tak menyadari keberadaan Pelangi yang hanya selangkah di belakang mereka.
Pelangi hanya bisa terdiam dan menunggu mereka turun karena Pelangi tidak ingin mengganggu kesenangan mereka. Karena Pelangi tidak bisa maju dan juga tidak bisa mundur, dia pun hanya menyaksikan keindahan alam dengan cara menoleh ke kiri dan ke kanan. Tentu saja keindahan yang Pelangi rasakan tidaklah seindah yang dirasakan oleh mereka bertiga. Namun, Pelangi ikhlas membiarkan mereka bertiga bergembira di balkon.
Mungkin akan tiba suatu masa yang mengharuskan kita menunda keinginan diri sendiri demi mendahulukan kebahagiaan atau kesenangan orang lain sekalipun orang tersebut tidak peduli pada kebahagiaan kita.
0 komentar:
Post a Comment