Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Feb 2020
Minggu lalu di dalam
sebuah gedung berlantai keramik putih terlihat kehadiran seorang pria berkaos
putih. Tampaknya dia sedang menaiki tangga di tengah kerumunan orang yang
berlalu lalang. Wajahnya tak terlihat, tetapi aura kegelapan langsung terasa
pekat meskipun lampu ruangan masih terang benderang.
Sembari mengamati
pergerakannya dari seberang tangga, aku berkata dalam hati: "Jika
dia mau menyerang seseorang, aku akan melindunginya." Ketika dia
semakin mendekati puncak tangga, aku bergegas ke arahnya. Sekilas kulihat ada
seorang anak perempuan sekitar 9 tahun yang berpegangan erat-erat di bagian
luar tangga gedung. Kupikir dia target musuh, tetapi dugaanku salah. Dia masih
aman meskipun posisinya cukup berbahaya.
Dari puncak tangga pria
itu hanya bisa melihat ada dinding putih di depannya dan di kirinya. Maka,
tiba-tiba pria berkaos putih itu melesat ke kanan ke arah seorang wanita paruh
baya yang berjalan ke arahnya. Aku pun berlari cepat dari arah berlawanan dan
segera membuka kedua tanganku lebar-lebar untuk diarahkan kepadanya. Dari balik
punggung wanita tersebut aku tak bisa melihat apa yang terjadi.
Lantas aku sedikit
bergeser ke kanan untuk melihat sosok pria berbaju putih itu. Joker. Wajahnya yang penuh riasan tebal
dengan senyum menyeringai itu tampak seperti joker. Kedua tangannya yang
terangkat tampak membeku dan sedikit terlapisi bongkahan es. Kedua lutut dan
pinggangnya juga bernasib sama. Wow... aku bisa membuatnya beku hingga tak
sanggup bergerak.
Namun, kesenanganku tak
berlangsung lama karena dia berkata: "Nanti aku akan membalasmu anak
kecil." Sejenak aku merasa takut, tetapi kuputuskan untuk
menyerangnya selagi dia masih membeku agar dia tak punya kesempatan untuk
membalasku. Maka, kuarahkan kedua telapak tanganku ke arahnya lalu keluarlah
api yang mengarah kepadanya.
Eh, tiba-tiba dia telah
berpindah ke pojok ruangan dekat puncak tangga. Aku pun berlari ke arahnya dan
kembali mengarahkan kedua telapak tanganku. Api pun berkobar ke arahnya. Dia
berlari menuruni tangga dan aku terus mengejarnya dengan kobaran api hingga dia
lari terbirit-birit meninggalkan gedung tersebut. Hahaha... Ternyata dia hanya
gertak sambal. Jika dilawan dengan senjata yang tepat, dia bisa kabur juga.
1 Petrus 5:8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Tak lama berselang
kulihat semua bangku di gereja dipenuhi orang. Aku pun terheran-heran. Darimana
orang-orang ini berdatangan? Kok tiba-tiba gereja penuh orang padahal
sebelumnya banyak bangku yang kosong?
Oh, ternyata semua itu
hanya mimpi... xixixi... Hingga mimpi berakhir Batman dan Robin juga tidak
muncul padahal joker tuh musuhnya mereka. Andai mereka muncul, mungkinkah
mereka akan marah karena musuhnya kulawan?
0 komentar:
Post a Comment