Sunday, November 11, 2018

Seperti di Rumah Sendiri

Penuntut dan Penerima Pahala
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Nov 2018

Ketika mendengar akan ada peluncuran album ‘Oldiest Worship Night’ yang kedua pada 20 November nanti dengan tema ‘Lagu yang Membawa Damai’, aku pun teringat akan kisah di balik album pertamanya itu hingga terbawa ke dalam mimpi. Aku bermimpi sedang duduk santai (duduk bersandar seperti agak tiduran) di salah satu bangku gereja. Aku duduk sendirian di bangku paling depan, amat dekat dengan mimbar. Sementara itu kursi-kursi jemaat lain ada di belakangku. Wah, pokoknya terasa seperti di rumah sendiri lha sedangkan yang lain hanya menumpang hadir di rumahku untuk menyaksikan pertunjukan musik… wkwwkw… Aku pun mengangkat tangan kanan sambil ikut bernyanyi. Ketika terbangun dari mimpi, aku bertanya-tanya: “Lagu apa yang kunyanyikan tadi?”

Malam harinya mimpi itu berlanjut. Aku keluar dari ruang ibadah tersebut lalu di depan ruang ibadah aku bernyanyi ‘Allah itu baik, sungguh baik bagiku…’ sambil menari-nari dan mengajak seorang wanita yang sedang duduk di balik meja untuk menari dan bernyanyi bersamaku tetapi dia hanya bangkit berdiri sambil melambai-lambaikan kelima jarinya ke kanan kiri alias ogah. Meskipun demikian, aku tetap bersukacita dan mencari orang lain untuk kuajak bernyanyi dan menari bersamaku. Sementara itu kemanapun aku pergi aku tetap diikuti oleh seorang pria muda. Oh, dia seperti bodyguard saja tetapi masa bodyguard kurus dan hanya satu doank. Ini sich lebih mirip seseorang yang kebiasaannya mengikuti seorang pendeta di ruang ibadah kemanapun dia pergi, tetapi wajahnya sungguh asing bagiku.

Hahaha… ngapain juga ya mengajak orang lain untuk menyanyi dan menari di depan ruang ibadah? Itu seperti penyanyi yang lagi konser aja. Namun, jika kita lagi bersukacita, emang sudah sewajarnya jika kita mengajak orang lain untuk turut bersukacita dengan kita, seperti Daud yang menyanyi dan menari bagi Tuhan tanpa malu-malu.
2 Samuel 6:20-22 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!" Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati." 

Kata Bapa: “Anggap saja seperti di rumah sendiri. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan-Ku.” Meskipun demikian, faktanya rumah Tuhan tuh juga didatangi oleh banyak orang asing, jadi tetap aja malu donk kalau bertingkah yang aneh-aneh gitu. Setahuku worship leader pun belum pernah turun dari mimbar untuk bernyanyi dan menari di tengah-tengah jemaat, apalagi di luar ruang ibadah. Sekalipun tempatnya masih di dalam rumah Tuhan, pasti malu yach... hahaha… Seberapa gregetnya loe? Seberapa anehnya loe bagi Tuhan? Hahaha… cukuplah Tuhan saja yang tahu. Untung dech hanya mimpi.

Hahaha… meskipun demikian, apapun yang terjadi, album pertamanya telah memberikan sukacita di hatiku lewat lagu-lagunya yang ‘Manis Kau Dengar’ sehingga ‘Sepanjang hari kunikmati pertolongan dari Tuhan’ hingga tak henti-hentinya ingin bernyanyi ‘Hosana sing Haleluja to Jesus oh Most High’ karena ‘Allah itu Baik’. Jadi, lagu-lagu oldiest tidak hanya cocok untuk yang tua doank, tetapi bisa cocok pula untuk segala usia, tanpa terkecuali. Xixixixixi…

ALLAH ITU BAIK 
Allah itu baik sungguh baik bagiku. Ditunjukkan-Nya kasih setia-Nya. Dia menyediakan yang kuperlukan. Menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikkan-Nya bagiku. 
Chorus: Kasih setia-Nya tak pernah berubah Dulu s'karang dan s'lamanya. Ajaiblah kuasa dalam nama-Nya. Yesusku luar biasa. 

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.