Sunday, November 11, 2018

Pahala dari Tuhan (2) ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Pahala dari Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Nov 2018

Pahala dari Tuhan:
1. Tabur tuai. Ketika Petrus menanyakan pahala yang akan diterimanya, Yesus mengatakan bahwa dia akan menerima pahalanya sekarang (di bumi) dan nanti (dalam kekekalan). Pahalanya juga berlipat kali ganda.
Markus 10:28-30 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 

Ada seorang pendeta didatangi oleh seorang janda yang meminta 1 Dukat kepadanya. Dukat merupakan koin emas yang cukup bernilai pada masa itu. Pendeta itu menjawab bahwa dia sendiri kekurangan uang sehingga tak bisa membantunya dan menyuruhnya meminta kepada orang lain. Janda itu pun menangis sehingga pendeta mengatakan bahwa dia mau berdoa dulu dan meminta janda itu menunggu.

Ketika berdoa, dia pun digerakkan untuk memberi. Maka, dia berikan 1 Dukat kepada janda itu dan menyesallah dia karena telah berdoa. Keesokan paginya pendeta itu menerima sepucuk surat ucapan terima kasih dari janda itu disertai doa agar Tuhan memberkati pelayanan pendeta tersebut. Siang harinya pendeta menerima bantuan sebanyak 12 Dukat dari orang lain dan sore harinya dia menerima 2 Dukat dari orang lain lagi. Jadi, pendeta itu memberi 1 Dukat tetapi beroleh 14 Dukat. Inilah tabur tuai. Nilainya selalu melebihi yang kita berikan.

2. Kepercayaan lebih besar dalam pekerjaan dan pelayanan.
Matius 25:21a Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. 

3. Kekayaan besar di surga.
Matius 25:21b Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 
Ada seorang pendeta misionaris yang pulang ke negara asalnya dengan naik kapal yang sama dengan F.D.Roosevelt. Ketika kapal tiba di tujuan, Roosevelt mendapat sambutan dari banyak orang. Maka, pendeta ini bertanya: “Tuhan, orang itu hanya tiga bulan di Africa untuk berburu binatang tetapi ketika pulang, dia disambut oleh orang sekota. Aku ini telah 25 tahun melayani-Mu di Africa tetapi mana sambutan untukku?” Lantas Tuhan menjawab: “Kamu belum pulang.” Hehehe… dia memang belum pulang karena rumah sesungguhnya ada di Surga.

Cara Menerima Pahala dari Tuhan:
1. Jangan mengharapkan pahala. Kita tidak akan suka berurusan dengan orang yang selalu menuntut pahala. Tuhan juga sama. Jika bangun tidur, seseorang langsung berdoa: "Tuhan, mana pahalaku?" Siangnya juga menagih pahala dan malamnya juga menagih pahala lalu mengatakan bahwa kesukaannya adalah berdiam di rumah Tuhan. Maka, Tuhan akan berkata: "Aku pergi saja dari rumah-Ku."

2. Jangan mengeluh atau bersungut-sungut. Kita harus senantiasa bersyukur. Dulu pak Sukirno terus menerus diperintahkan oleh pendetanya untuk menangani berbagai hal. Ketika jam setengah dua belas malam ada yang mau membakar jimat, pendetanya pun meminta pak Sukirno melakukan hal itu. Dia pun melakukannya dan di kemudian hari dia berterima kasih kepada pendeta itu atas kesempatan yang telah diberikannya dalam melayani Tuhan dan sesama. Jadi, jangan mengeluh karena semua ada manfaatnya.

BETAPA HATIKU 
Betapa hatiku, berterima kasih Yesus. Kau mengasihiku, Kau memilikiku. 
Chorus 1: Hanya ini Tuhan persembahanku Segenap hidupku, jiwa dan ragaku S'bab tak kumiliki harta kekayaan Yang cukup berarti 'tuk kupersembahkan. 
Chorus 2: Hanya ini Tuhan permohonanku. Terimalah Tuhan persembahanku. Pakailah hidupku sebagai alat-Mu Seumur hidupku.  

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.