Sunday, November 18, 2018

Akibat Kurang Komunikasi ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Pentingnya Komunikasi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 18 Nov 2018

Akibat Kurang Komunikasi:
1. Salah Paham sehingga saling curiga, tidak percaya. 

Penghasilan tidak sama dengan gaji. Ada kemungkinan penghasilan suami lebih besar daripada gajinya. Jika isteri tidak mengetahuinya, ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Dulu pak Leo sempat menjadi trainee di bank selama 2 tahun. Selama di sana dia mendapatkan nasabah yang kaya. Dia bukan hanya memiliki rekening Rupiah, tetapi dia juga memiliki rekening Dolar, Yen, dan beberapa mata uang lainnya. Nasabah pria ini selalu berpesan kepada pak Leo agar mengirimkan tabungan Rupiah ke rumahnya, tetapi tabungan non Rupiah harus disimpan di bank agar bisa diambil sendiri olehnya. Singkat cerita pak Leo telah pindah departemen sehingga tidak lagi menangani nasabah tersebut setelah serah terima dengan penggantinya. 

Suatu hari nasabah tersebut datang ke bank dengan penuh amarah dan mencari pak Leo. Ternyata penggantinya pak Leo lupa menyimpan rekening non Rupiah di bank dan semuanya dikirim ke rumah nasabah itu sehingga diketahui oleh isterinya. Maka, dia pun berulang kali meminta maaf atas kesalahan tersebut. Isteri nasabah itu bingung ketika mengetahui rekening suaminya ada banyak. Selama ini nasabah pria itu hanya mengirimkan rekening Rupiah untuk isterinya di Indonesia dan rekening non Rupiah untuk wanita lainnya di Singapura. Masalah ini terjadi karena kurangnya komunikasi.

2. Reaksinya Salah Terus. Ini timbul karena kesalahpahaman yang berlarut-larut.

3. Cerita kepada orang lain hingga kemana-mana karena tidak diperhatikan. Jika suami terus menerus bereaksi salah, mungkin isteri akan cerita kepada pendoa. Karena terbeban, pendoa pun cerita kepada pendoa-pendoa lainnya. Alhasil, pendoa menjadi penyebar berita sehingga banyak jemaat di gereja mengetahui masalah mereka. Jika sudah demikian, kemungkinan besar suami akan enggan ke gereja lagi sehingga timbul kepahitan atau kekerasan hati. Ini awalnya disebabkan oleh isteri yang tidak punya tempat bicara atau tidak didengarkan suami padahal wanita itu cenderung perlu bicara lebih banyak daripada pria.

4. Timbul Kekerasan Hati. Ada seorang wanita mendatangi pak Leo karena suaminya mau menceraikan dia padahal usianya saat itu sudah 65 tahun. Jika pendeta mendengar orang berumur 65 tahun mau bercerai, dagunya terasa mau lepas. Maka, pak Leo meminta bertemu suaminya terlebih dahulu. Ternyata suaminya sudah lama memendam keinginan untuk bercerai, tetapi dia menahan diri karena saat itu anak-anaknya masih kecil. Nah, dia merasa saat itu merupakan saat yang tepat karena anak-anaknya sudah besar dan mandiri. Kedua belah pihak pun sudah mengeraskan hati dengan pemikiran masing-masing meskipun keduanya paham firman.

Cara Membangun Komunikasi:
1. Miliki kerendahan hati untuk memahami yang lain, bukan mencari-cari kesalahan.
2. Gaya bicara. Pak Leo awalnya sempat terkejut dengan gaya bicara orang Medan yang keras seperti pakai pengeras suara karena mungkin memiliki pita suara yang keras dengan vibrasi yang tinggi. Selain itu, dia juga sempat terkejut dengan gaya bicaranya orang Surabaya yang begitu tuh. Namun, lama-lama ya terbiasa pula. Jika isteri memiliki penghasilan atau jabatan lebih tinggi daripada suami, saat di rumah tanggalkan jabatanmu dan berbicaralah sebagai seorang isteri. Suami juga sama. Jika biasa berurusan dengan buruh pabrik, hati-hati agar di rumah tidak berbicara kepada anak seperti kepada buruh. Kadang kala tanpa sadar isteri juga memperlakukan suami seperti anaknya sendiri sehingga ditanya terlau detail perihal makanannya sudah dimakan atau belum dan pakaiannya pun diatur sehingga suami mengatakan bahwa cukuplah dia memiliki satu ibu saja.
3. Biasakan memilih kata-kata Anda, jangan asbun (asal bunyi). Ini tidak mudah tetapi harus dibiasakan. Lama kelamaan pasti kita akan tersadar ketika mengucapkan sesuatu yang tidak seharusnya. Jangan mengucapkan kata-kata kotor.
4. Perhatikan bahasa tubuhmu

Jadi kesimpulannya: Gunakan bahasa kasih dalam berkomunikasi dari hati ke hati…^.^
BAHASA KASIH
Reff : Ajarilah kami bahasa kasih-Mu, agar kami dekat pada-Mu ya Tuhanku. Ajarilah kami bahasa kasih-Mu agar kami dekat pada-Mu.
Verse 1: Andaikan aku lakukan yang luhur mulia, Jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna.
Verse 2: Cinta itu murah hati, sabar, sederhana. Cinta itu lemah lembut, rela menderita.
Verse 3: Andaikata kudermakan yang luhur mulia, Jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna. 

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.