Sunday, October 28, 2018

Janji Abraham ~ Pdt. Bambang Budijanto

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Okt 2018

Banyak orang senang didoakan atau mendoakan agar menerima janji Abraham. Namun, untuk memperoleh janji Abraham, kita harus melewati proses yang dilewati oleh Abraham pula.
Kejadian 12:1-3 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Kejadian 18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, kita melihat janji Tuhan bagi Abraham adalah:
1. Tanah Perjanjian. Janji Tuhan di sini bersifat conditional. Abraham harus memenuhi syarat yang Tuhan tetapkan, yaitu tinggalkan tanah leluhur, sanak saudara, dan teman-teman. Tanah leluhur berkaitan dengan mata pencaharian Abraham. Jadi, Abraham diminta meninggalkan mata pencahariannya terlebih dahulu sebelum Tuhan berbicara kepadanya. (Kejadian 12:1) Musa juga meninggalkan kambing dombanya untuk mendengar Tuhan berbicara di semak duri yang terbakar. (Keluaran 3)

Kita memang lebih suka Tuhan berbicara dulu sebelum menyuruh kita pergi tetapi Tuhan justru tidak mau berbicara sebelum kita pergi meninggalkan tanah kita. Ini karena kita semua mempunyai skema berpikir berdasarkan pengalaman atau pengetahuan kita. Agar dapat mendengarkan Tuhan, skema berpikir kita harus dirombak dengan cara meninggalkan semuanya sehingga kita tidak lagi bergantung kepada pekerjaan kita, sanak saudara atau kenyamanan kita, teman-teman atau popularitas kita. Kita memang makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri tetapi ada kalanya kita harus meninggalkan teman-teman kita agar dapat mendengarkan suara Tuhan. Tuhan ingin kita hanya bergantung kepada-Nya.

2. Keturunannya akan Banyak (Menjadi Bangsa yang Besar). Janji Tuhan di sini bersifat generational, yakni dari generasi ke generasi. Ketika meninggal, Abraham hanya memiliki satu anak dan tanah kuburan di Makhpela. Meskipun demikian, Abraham tetap percaya karena dia mengetahui bahwa janji Tuhan tidak hanya berlaku untuk dirinya, tetapi berlaku pula untuk semua generasi sesudah dirinya. Teladan bukanlah salah satu jalan untuk menjangkau sesama, melainkan satu-satunya jalan. Kita harus menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita. Jika kita tidak melakukannya, bagaimana mungkin orang lain akan mengikuti kita? Untuk menjadi teladan bagi sesama, kita pun harus mengikuti Yesus hingga bisa semakin serupa dengan-Nya.

Kejadian 50:25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
Beberapa orang seringkali berfokus pada kemenangan generasinya sendiri. Namun, Yusuf bernubuat untuk kemenangan generasi mendatang karena dia yakin Tuhan akan melawat bangsa Israel dan saat itu tiba dia ingin tulang-tulangnya dibawa ke Tanah Perjanjian. Nubuat ini pun tergenapi 410 tahun kemudian. Kita pun harus memikirkan generasi yang akan datang.

LORD YOU ARE GOOD
Lord You are good and Your mercy endureth forever. Lord You are good and Your mercy endureth forever. People from ev`ry nation and tongue, from generation to generation.
Reff: We worship You, haleluya haleluya, We worship You for who You are. We worship You, haleluya haleluya, We worship You, for who You are. You are good.
Bridge : You are good all the time, all the time You are good. You are good all the time, all the time You are good.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.