Sunday, October 14, 2018

Goncangan Tak Terduga ~ Pdt. Andreas Nawawi

Menyikapi Goncangan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Okt 2018

Pak Andreas juga sempat bersepeda dengan ekstra hati-hati di tempat yang biasa dia lalui. Dia menghindari sebuah lubang kecil yang ada di sebelah kanannya. Eh, dia malah jatuh ke dalam lubang yang besar padahal di lubang itu ada banyak bambu yang telah dipotong dan diruncingkan oleh warga setempat. Dia tidak menduga hal ini akan terjadi karena dia sudah sering melewati tempat ini. Bahkan, sekalipun malam hari atau dengan mata terpejam, dia bisa melewati jalan tersebut karena sudah terbiasa melewatinya. Jadi, pak Andreas tidak siap. 

Ketika masuk lubang, dia pun bersandar ke beberapa bilah bambu dan dia melihat salah satu bambu menusuk tepat di jantungnya. Ketika bambu ini ditarik, ternyata bambunya tumpul. Jadi, dari banyak bambu yang runcing, kebetulan saja bambu yang menusuk jantungnya adalah bambu tumpul sehingga jantungnya aman dan kulitnya hanya sedikit merah. Kemudian dia melihat serutan kulit tangan kirinya dan berpikir bahwa kulitnya mengelupas padahal Februari dia mau ke luar negeri dan di sana sedang musim dingin. Namun, ketika dia membersihkan kulitnya secara perlahan-lahan, dia pun menyadari bahwa serutan kulit itu adalah kulit bambu dan kulitnya sendiri hanya lecet sedikit. Dia pun merasa lega.

Pak Andreas juga merasa kuat karena dalam usianya sekarang ini dia masih sanggup membiarkan kedua anaknya bergantungan pada kedua lengannya. Namun, kekuatannya juga tak bisa menyelamatkannya dari kecelakaan. Di dalam kehidupan ini kita juga sering mengandalkan kekuatan, pengalaman, dan pengetahuan kita seperti itu. Namun, Tuhan ingin kita mengandalkan Dia. Ketika kita tidak siap, Tuhan selalu siap.

Pada suatu dini hari bulan Agustus pak Andreas juga tak sengaja tersandung kopernya. Hal ini mengakibatkan dia jatuh tertelungkup di sebuah kamar hotel. Kepalanya membentur permadani sebanyak dua kali (tuk.tuk) dan dia segera berteriak kepada isterinya untuk memberitahu bahwa dia jatuh. Isterinya mengatakan agar dia bangun tetapi tiba-tiba pak Andreas menyadari bahwa dia lumpuh karena tangan, kaki, dan jari-jarinya tidak bisa digerakkan. Dia pun menangis dan meminta Tuhan menolongnya. Sementara itu isterinya membantu dia berdiri. Kemudian pak Andreas bertanya kepada Tuhan: “Apa salahku?” 

Tuhan berkata kepadanya: “Sebelum tidur Aku telah berbicara kepadamu tetapi kamu tidak mendengar karena kamu sedang marah kepada isterimu.” Pak Andreas pun teringat akan hal itu. Malam itu dia lelah sehabis pulang dari pesta sehingga dia melepas pakaiannya. Sementara itu isterinya mengobrol dengan temannya tanpa menutup pintu kamar. Lantas pak Andreas meminta isterinya menutup pintu kamar karena dia merasa tak enak jika pintu kamar terbuka selagi dia berpakaian tidak lengkap. Namun, isterinya tidak mau menutup pintu dan mengatakan bahwa temannya tak akan melihatnya. Hal kecil inilah yang membuat pak Andreas memarahi isterinya sebelum tidur hingga dia menangis. Para suami memang seringkali seperti ini karena ingin dihormati isteri.

Ketika menyadari kesalahannya ini, pak Andreas segera meminta maaf kepada isterinya dan anak-anaknya. Perlahan-lahan jarinya mulai bisa digerakkan. Dia pun bersyukur dan menyanyikan lagu "Aku percaya berkat-Mu atasku melimpah. Kebajikan, kemurahan selalu mengikutiku. Kupuji, kusembah Kau Tuhan." Pak Andreas tidak ke dokter tetapi dalam tempo dua bulan pak Andreas pulih sepenuhnya. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Hari ini dia sudah normal sehingga tak perlu menggunakan kursi roda lagi. Ketika dia mencoba konfirmasi ke dua dokter, mereka pun menyatakan hal yang sama bahwa pak Andreas mengalami stroke ringan karena terhentinya darah dan oksigen selama setengah hingga satu detik. Selain itu, biasanya penderitanya tidak akan mengalami pemulihan 100% dan tidak akan sembuh dalam dua bulan tetapi pak Andreas pulih total. Maka, kedua dokter sama-sama mengakui bahwa ini keajaiban.

Jadi, jika kehidupan kita digoncang, cobalah instrospeksi diri dan bukannya malah meninggalkan iman dengan beralih ke agama lain. Mulai saat ini marilah kita sama-sama berubah sesuai harapan gereja kita: ‘The Year of Supranatural Change and Favor’. Favor berkaitan dengan kebaikan Tuhan. Para suami bersikap baiklah kepada isteri. Isteri juga hormati suami. Pastikan kita semua semakin bertumbuh dalam rasa hormat dan takut akan Tuhan. Jangan berkata: “Mengapa yang lain kuat sedangkan saya tidak?” Ketika kita tidak siap, Tuhan selalu siap. Tuhan akan meluputkan kita. Apapun yang terjadi, kita harus bersyukur.

AKU PERCAYA
Tiada yang seperti Engkau, begitu mengasihiku. Kau Tuhan sanggup menjawab, semua seru doaku. Tiada yang seperti Engkau, begitu mengasihiku. Kau Tuhan sanggup melawat, seluruh kehidupanku.
Chorus: Aku percaya Tuhanku ajaib. Kau turun tangan memulihkanku. Aku percaya Tuhanku dahsyat. Kau turun tangan memberkatiku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.