Sunday, October 14, 2018

Menyikapi Goncangan ~ Pdt. Andreas Nawawi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Okt 2018

Seiring pertambahan tahun intensitas gempa semakin meningkat. Sebelum tahun 1900 pernah terjadi gempa tetapi tidak sering dan ada yang baru terjadi setelah 10 tahun. Namun, semakin lama gempa semakin sering terjadi menjadi tiap tahun dan tiap hari. Kini di seluruh dunia hampir setiap jam terjadi gempa.

Ibrani 12:25-26 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga? Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
Rupanya suara Tuhan dapat menggoncangkan bumi. Jadi, gempa merupakan pertanda bahwa sebenarnya Tuhan mau berbicara kepada kita. Jika dulu ada yang tidak luput karena menolak Tuhan, sekarang juga sama. Oleh karena itu, jangan menolak Tuhan dan dengarlah suara-Nya. Tuhan tidak hanya menggoncang bumi tetapi langit juga. Ini berarti bahwa Tuhan juga menggoncangkan para pemimpin. 

Banyak perusahaan besar yang bangkrut dan perekonomian pun mengalami goncangan. Afghanistan mengalami VUCA: Volatility (labil), Uncertainty (tidak pasti), Complexity (rumit) and Ambiguity (tidak jelas) lalu merembet ke beberapa negara tetangga. Ada yang menduga bahwa hal ini disebabkan oleh ISIS tetapi sebenarnya tak ada yang tahu persis penyebabnya. Amerika pun mengalami kegoncangan ekonomi. Bisnis pun goncang. Dulu untuk mencari barang murah bisa di pasar Tanah Abang dan toko-toko semacam itu tetapi sekarang semua beralih ke pasar online.

Ibrani 12:27-28 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Tubuh kita ini terdiri dari dua ciptaan, yaitu ciptaan Tuhan dan ciptaan kita sendiri. Lewat kegoncangan yang terjadi, Tuhan ingin mempertahankan hal-hal yang tidak tergoncangkan. Selain itu, Tuhan ingin kita tetap bersyukur sekalipun keadaan tidak menyenangkan. Tuhan juga ingin kita hormat dan takut kepada-Nya dengan suatu kesadaran bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa Dia.

Tahun ini merupakan tahun kebajikan Tuhan dan pak Andreas merupakan salah satu manusia yang turut merasakan kebaikan-Nya. Sepanjang tahun ini dia telah mengalami beberapa musibah dan diluputkan. Februari dan April dia mengalami kecelakaan saat bersepeda. 

Di Pekanbaru dia tetap bersepeda sekalipun lupa membawa helmnya. Karena tanpa helm, dia pun sangat berhati-hati sehingga mengendarai sepeda dengan berada di pinggir dan tidak mengambil jalur pengendara lain. Ketika mendengar seorang ibu pengendara motor di belakangnya marah-marah kepada anaknya, dia pun semakin berhati-hati karena dia sering mendengar ada ibu-ibu yang menyalakan lampu sein kanan tetapi belok kiri. Karena dia melihat ada jarak cukup jauh antara dirinya dan ibu pengendara motor itu, dia pun merasa tenang. Namun, beberapa menit kemudian tiba-tiba saja dia ditabrak dari belakang. Seketika dia terbang. Lantas dia berdoa agar Tuhan melindunginya. Selanjutnya, dia jatuh dengan sempurna sehingga tidak terluka sedikit pun.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.