Sunday, September 23, 2018

Spiritual Touch: Cara Merdeka ~ Bpk. Paulus Bambang

Spiritual Touch: Kemerdekaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Sept 2018

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Soekarno - Hatta 

Cara Hidup dalam Kemerdekaan:
1. Harus Ada Perpindahan Kekuasaan.
Markus 10:47-49 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 
Bartimeus mengetahui bahwa Yesus dapat memerdekakan dia. Oleh karena itu, dia tetap berteriak memanggil Yesus sekalipun banyak orang menyuruhnya diam. Maka, Yesus berhenti demi satu orang bernama Bartimeus. Ini berarti Yesus tidak terlalu sibuk. Di tengah-tengah kesibukannya di antara kerumunan orang banyak Yesus berhenti. Ketika kita berseru kepada Yesus, Dia juga akan berhenti untuk kita. Dia selalu ada bagi kita.

Ketika belum kaya, kita bisa hidup benar tetapi seiring bertambahnya kekayaan dan meningkatnya jabatan, banyaklah godaan untuk hidup tidak benar. Ketika penghasilan masih Rp10juta, kita bisa rajin persepuluhan tetapi ketika penghasilan lebih dari itu, persepuluhan bisa semakin sulit dilakukan. Untuk mengatasinya, kita harus menjadi hamba Allah. Jika kita tidak menjadi hamba Allah, kita cenderung menjadi hamba uang, hamba kekuasaan, atau hamba-hamba lainnya. Untuk menjadi hamba Allah, harus ada perpindahan kekuasaan. Ini berarti kita harus menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Namun, hal ini tidak mudah karena kita cenderung takut kehilangan. Pada awalnya kita berpikir semua harta adalah milik kita tetapi setelah menjadi hamba Allah semua harta menjadi milik Tuhan.

Matius 19:21-22 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 
Orang muda itu terbelenggu oleh hartanya. Dia tidak sanggup melepas kepemilikannya dan tetap ingin mengendalikan semuanya. Semakin besar harta yang kita miliki, semakin besarlah rasa takut kehilangannya. Sebaliknya, jika kita menjadi hamba Allah, kita akan sulit korupsi karena kita menyadari bahwa kita ini hanya hamba Tuhan dan semua harta adalah milik-Nya.

2. Dengan cara seksama.
Matius 9:20-21 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 
Wanita tersebut memikirkan dengan seksama cara mendekati Yesus yang dikerumuni oleh banyak orang. Jika dari depan, tentulah ada banyak orang sehingga dia kesulitan mendekati Yesus. Maka, dia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

3. Dalam tempo sesingkat-singkatnya
Matius 9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 
Lukas 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 

Matius sadar bahwa dirinya berdosa karena orang-orang Farisi juga menyatakan hal ini. Namun, ketika Yesus berkata: “Ikuti Aku”, Matius langsung meninggalkan semuanya dan mengikuti Yesus. Selanjutnya, Matius menjadi murid Yesus tetapi Zakheus sepertinya tidak. Nanti kita tanyakan saja di sorga. Setelah bertobat Zakheus tetap bekerja di tempatnya. Ini contoh pebisnis yang luar biasa. Orang-orang mungkin melihat bahwa Zakheus telah berubah sehingga mereka tidak takut berbisnis dengan Zakheus karena mereka tahu Zakheus akan mengembalikan empat kali lipat jika dia tidak jujur.

SENTUH HATIKU 
Betapa kumencintai segala yang t’lah terjadi. Tak pernah sendiri jalani hidup ini, selalu menyertai. Betapa kumenyadari di dalam hidupku ini Kau s’lalu memberi rancangan terbaik oleh karena kasih. 
Reff: Bapa, sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru. Bagai emas yang murni Kau membentuk bejana hatiku. Bapa, ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti. 

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.