Sunday, August 5, 2018

Bangkit dari Titik Nol ~ Ps. Philip Mantofa

Letakkan Hati di Tempat Terbuka
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 05 Agustus 2018
youtu.be/gzPWKCS1ORU dan youtu.be/Ae2mv6GAkjg )

Hati yang harus kita miliki untuk bangkit dari titik nol atau minus, yaitu:
1. Hati yang Berserah, seperti Daud.

2 Samuel 15:25-26 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
Ketika Salomo merebut tahta, Daud terpaksa meninggalkan kerajaannya. Saat itu Daud tidak mengetahui dia bisa kembali ke kerajaannya atau tidak tetapi dia berserah. Katanya: "Jika Tuhan berkenan, aku akan kembali. Jika tidak, biarlah terjadi seturut kehendak-Nya." Jadi, bukan kehendak kita yang terjadi.

AKU BERSERAH. Kuserahkan pada Yesus tubuh, roh dan jiwaku. Hanya ini yang kurindu, memuliakan nama-Mu. Aku berserah, aku berserah. Pada Yesus Juru Selamat aku berserah. Kuserahkan pada Yesus seg’nap kehidupanku. Hanya ini yang kurindu menyenangkan hati-Mu. Kami berserah, kami berserah. Pada Yesus Juru Selamat kami berserah.

Mazmur 73:21-23 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Pernahkah kita tak mampu berpikir hingga seperti hewan? Tetaplah berada di dekat Tuhan. Ketika Dia memegang tangan kanan kita, ini artinya kita mulai tenggelam seperti Petrus. Mungkin kita tidak menyadarinya karena kita sering mendengar Tuhan memegang tangan kanan kita dan memberi kemenangan. Ini seperti tenggelamnya Petrus.

Matius 14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Tak selamanya Tuhan membiarkan orang benar itu goyah. Sekalipun Tuhan membenci dosa, Dia tidak membenci pendosa. Sekalipun masalah terjadi karena kesalahan kita, Dia tetap mau menolong kita. Mujizat pertama terjadi bukan saat Petrus berjalan di atas air tetapi saat dia mulai tenggelam. Biasanya orang yang tenggelam tidak akan sempat berteriak tetapi Tuhan memperlambat kejatuhan Petrus sehingga dia masih sempat berkata: "Tuhan, tolonglah aku!" Coba nanti ke kolam renang dan coba berteriak sepanjang kata-kata Petrus itu. Pasti tidak sempat. Jadi, jika orang benar jatuh, pasti dia tidak langsung jatuh karena Tuhan akan memperlambat kejatuhannya.

Mazmur 73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Lantas Tuhan akan segera memulihkannya sebelum dia tenggelam sehingga tidak ada titik tengah tetapi langsung kemuliaan. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, rasanya seperti bermimpi dan mulut kita penuh dengan tawa dan sorak sorai.

Mazmur 73:25-27 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Orang yang menyembah ilah lain seperti Molokh akan kehilangan keturunan karena anak-anak harus dibunuh dan dipersembahkan kepada Molokh. Namun, orang yang takut kepada Tuhan akan diselamatkan.

Mazmur 73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Daud bersikap optimis. Dia pun menargetkan kesaksian bagi Tuhan.

2. Sikap Hati Pantang Menyerah.
2 Samuel 15:30-31 Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN."
Daud meninggalkan kerajaannya dengan bertelanjang kaki. Meskipun sangat sedih, dia tetap berdoa agar Tuhan menggagalkan rancangan Ahitofel yang jahat. Dia tidak akan berdoa demikian jika dia sudah menyerah. Jadi, meskipun kita tidak tahu kita bisa kembali atau tidak, kita harus tetap berkata seperti Arnold Schwarzenegger: "I'll be back." ^_^ Jadi, orang yang paling menakutkan adalah orang yang takut akan Tuhan karena sekalipun dia gagal, dia akan bangkit kembali.

2 Samuel 15:32-34 Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah di atas kepala. Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, — dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku.

Selanjutnya, Daud meminta Husai untuk membatalkan nasihat Ahitofel. Ini juga menunjukkan bahwa Daud tidak menyerah. Tuhan pun bekerja sama dengan yang bersangkutan sesuai dengan imannya yang tersisa sehingga nasihat Ahitofel batal.
2 Samuel 17:14 Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: "Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel." Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.
Kita juga tidak boleh menyerah. Jangan buru-buru pensiun. Milikilah impian. Sekalipun tidak semua impian dapat terwujud, tetaplah bermimpi. Kita memiliki pedang roh, ketopong keselamatan, perisai iman, kasut kerelaan memberitakan Injil. Setiap bagian tubuh kita terlindungi, kecuali punggung. Oleh karena itu, jangan berbalik dari Tuhan karena kita bisa mati jika memunggungi-Nya. Yakinlah Tuhan sanggup melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan yang tersisa.


0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.