Sunday, July 1, 2018

Pencobaan di Rumah Tuhan

Menang di Lembah Pencobaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Juli 2018

Iblis tuh seringkali menjadi tamu tak diundang yang merusak pesta kita. Jika iblis berani mencobai Yesus, tentu saja dia juga berani mencobai orang-orang di gereja. Kalau di luar gereja, masih wajar. Kalau gereja sedang sepi, mungkin masih wajar. Namun, saat gereja sedang dipenuhi Roh Kudus, masa iblis juga diberi izin akses untuk mencobai manusia? Jika ya, apa karena ada orang-orang tertentu yang sengaja membuka celah kelemahannya di gereja? Namun, gereja kan emang salah satu tempat spesial bagi orang-orang lemah yang mau meminta pertolongan Yesus.

Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Minggu lalu kulihat seorang ibu melotot kesal ke arah seorang remaja wanita yang ada di belakangnya karena kaki remaja tersebut memang terlihat terus menerus bergerak di sekitar kursi yang didudukinya. Alhasil, ibu dari remaja yang suka bergoyang kaki tersebut buru-buru meminta maaf kepadanya dan selanjutnya remaja itu berhati-hati dengan kakinya. Namun, wajarlah jika ibunya yang meminta maaf karena ibunya pun tak bisa berhenti menggoyang salah satu kakinya yang diangkat dan disilangkan ke kaki lainnya. Setelah dipelototi beberapa kali barulah ibu ini sadar dan meminta maaf serta tidak lagi mencobai ibu di depannya.

Eh, hari ini ibu yang sama kembali mengalami pencobaan yang sama dari remaja wanita yang lain. Kulihat remaja ini mulai menaikkan dan menurunkan kedua kakinya hingga menyentuh bagian bawah kursi ibu itu selama beberapa kali. Aku yakin ibu itu pasti marah lagi dalam diam seperti minggu lalu dan ternyata benar terjadi. Tak lama berselang remaja tersebut hanya menaikkan dan menurunkan kedua kakinya tanpa menyentuh kursi ibu itu. Kelihatannya dia baru ditanya oleh remaja pria di sampingnya: "kenapa?" lalu dia memperagakannya sejenak lalu tidak diulanginya lagi.

Hehehe... sabar itu emang susah ya? Yang satu terlihat kurang sabar karena kursinya mungkin terasa agak bergoyang-goyang. Yang lain seakan tidak sabar duduk mendengarkan khotbah selama 1 jam padahal duduknya di kursi empuk lho. Kalau duduk di tikar atau lantai, baru dech kaki bermasalah atau kesemutan kalau tidak goyang-goyang kaki atau sering-sering berganti posisi kaki. 

Ini namanya pencobaan yang disebabkan oleh percampuran Roh Kudus dan keinginan diri sendiri. Mungkin yang satu ingin dihargai sedangkan yang lain ingin kebebasan. Namun, yang satu tidak mencari persoalan sedangkan yang lain memang mencari persoalan. Hmmm... jka setiap orang di gereja sudah beriman kuat, mungkin iblis tak bisa lagi menyusup ke rumah Tuhan. Seperti itu ya?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.