Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Juli 2018
1. Melayani.
Matius 20:26-28 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Daud melayani 400 orang bermasalah (tidak punya masa depan, terlilit hutang, dan kepahitan) di gua Adulam padahal pada saat itu dia sendiri punya masalah karena dikejar-kejar Saul untuk dibunuh. Kelihatannya Tuhan memilih Daud memimpin 400 orang pada saat yang tidak tepat tetapi Daud mampu menjaga hatinya. Pada akhirnya dia pun menjadi orang nomer satu di Israel karena integritasnya itu.
Jadi, melayani bukan hanya baik untuk orang yang dilayani tetapi juga baik untuk memperluas hati kita yang melayani. "Power can corrupt leader but compassion can save them." Begitulah judul sebuah berita di media massa. Di situ diulas penyebab kejatuhan CEO karena korupsi. CEO jatuh karena kekuasaan dan harta telah membuatnya kehilangan belas kasih.
Pada hari kematian mamanya, pak Bernard tetap berkhotbah dengan bersemangat seperti hari ini sekalipun dia bersedih. Di sisi lain pak Bernard senang karena mengetahui bahwa mamanya telah menyelesaikan pertandingan dengan baik. Dia ingin mamanya melihat dia tetap bersemangat melayani seperti yang telah diteladankan oleh mamanya semasa hidupnya. Namun, seandainya mamanya tak bisa melihat dia karena dia tidak mengetahui kehidupan orang setelah meninggal, dia berkeinginan untuk menceritakan hal tersebut ketika berjumpa di surga nanti.
Mamanya merupakan seorang ibu rumah tangga yang aktif melayani sesama hingga membantu beberapa pendeta dalam perintisan beberapa gereja. Sekalipun sakit liver, dia tetap ingin ikut serta dalam menyiapkan masakan untuk acara ulang tahun gereja. Pada hari kematiannya pendeta gereja itu pun menyadari bahwa masakan itu merupakan masakan terakhirnya di gereja. Selain itu, banyak karangan bunga dan banyak orang berdatangan untuk menceritakan pelayanan kasih mamanya pak Bernard.
Jadi, melayani tidak perlu menunggu waktu yang tepat. Meskipun sakit, mamanya tetap melayani. Meskipun sedih, pak Bernard juga tetap melayani. Meskipun sedang dalam masalah, Daud pun melayani. Untuk melayani, tak perlu menunggu diberkati terlebih dahulu.
2. Memberi. (2 Korintus 8:1-5)
Kasih karunia bukan hanya berkat dan doa yang dijawab. Jemaat Makedonia saat itu berada di dalam penganiayaan dan miskin. Meskipun begitu, jemaat ini memiliki 5 dimensi kasih karunia, yaitu:
a. Dicobai dengan berat namun sukacita meluap.
b. Sangat miskin namun kaya dalam kemurahan.
c. Memberi melampaui kemampuan.
d. Mendesak mengambil bagian dalam pelayanan.
e. Memberi kepada Tuhan dan sesama.
Jadi, memberi tidak tergantung pada apa yang kita miliki. Memberi adalah ketaatan, seperti janda miskin yang memberi persembahan di bait Allah. Meskipun hanya dua peser dan seperti tak ada artinya, di mata Tuhan nilainya jauh lebih besar daripada persembahan orang lain.
Markus 12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Ada 3 topik khotbah favorit Yesus, yaitu: Kerajaan Allah, uang atau mamon, dan pengampunan. Di dalam hidup ini akan ada banyak hal atau orang yang mengecewakan kita sehingga kita harus bisa mengampuni.
Matius 18:21-22 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Tujuh merupakan angka sempurna. Jadi, kita harus mengampuni tanpa batas. Pada ayat selanjutnya pengampunan digambarkan tentang orang yang berhutang 10.000 talenta dan 100 dinar.
1 talenta = 6000 dinar dan 1 dinar adalah gaji per hari. Maka 10.000 talenta = 60jt hari = 164.383 tahun. Jika umur kita 70 tahun, dibutuhkan 2348 keturunan untuk melunasi seluruh hutang tersebut dan ini pun terjadi jika setiap bayi yang baru lahir langsung bekerja dan berpenghasilan. Dengan kata lain, hutangnya Tidak Terbayar tetapi raja berbelas kasih terhadapnya sehingga hutangnya dihapuskan begitu saja.
Setelah hamba itu dibebaskan dari hutang 10.000 talenta, dia tidak mau membebaskan hutang temannya yang berjumlah 100 dinar dan menjebloskannya ke penjara. 100 dinar = 100 hari = sekitar 3 bulan. Oleh karena itu, hamba tersebut dilaporkan kepada raja sehingga raja marah dan batal menghapuskan hutangnya. Jadi, kita ini seperti hamba yang berhutang 10.000 talenta tetapi Tuhan telah membebaskan kita dari hutang tersebut. Sementara itu, orang yang perlu kita ampuni adalah seperti orang yang berhutang 100 dinar kepada kita.
4. Keremukan atau kerendahan hati.
Yesaya 57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Sekalipun Tuhan Maha Tinggi, Dia mau bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati. Jika Tuhan Maha Besar itu bersama kita, dengan sendirinya hati kita akan diperluas.INGAT KASIHNYA. Ingat kasih-Nya, ingat kebaikan-Nya dan anugerah-Nya s’lamatkanku S’bab kasih-Nya setinggi langit, kasih setia Allah pada kita. Besar kasih Allah pada kita. Chorus: Ku tak 'kan lupa kasih-Nya. Ku tak 'kan lupa anugerah-Nya. Dia penuhkan… Dia penuhkan. Dia puaskan hasratku. Besar kasih Allah pada kita.
0 komentar:
Post a Comment