Catatan Ibadah ke-2 Minggu 02 Juli 2017
Sekitar 3 tahun yang lalu Ade
Sara dibunuh oleh kedua temannya. Berkaitan dengan peristiwa tersebut Elizabeth
dan Suroto (orang tua Ade Sara) memberikan kesaksian. Ini peristiwa yang
menyedihkan tetapi dari kesaksian mereka kita dapat memperoleh peneguhan.
Elizabeth bersaksi bahwa pada awalnya dia ingin membalas. Dia bisa terima jika
dihina. Dia bisa terima jika dicaci-maki. Namun, dia tidak bisa terima jika
anaknya mati dibunuh.
Dia pikir setelah mengikuti
Tuhan hidupnya akan baik-baik saja dan menyenangkan tetapi peristiwa ini amat
mengguncang hatinya. Mengapa Tuhan membiarkan Sara dibunuh? Dimana
penyertaan-Nya? Dia pun ingin memukul-mukul pelaku terlebih dahulu sebelum
memaafkannya. Namun, di RSCM dia mendapat penglihatan. Dia berada di sebuah
perlombaan dan seseorang berdiri di depannya sambil mengatakan bahwa Dia
mengasihi kedua pelaku. Dia tidak bisa menerima hal ini dan bertanya: "Mengapa
Bapa mengasihi mereka? Seharusnya Bapa mengasihi aku dan Sara.” Jawab Bapa:
"Kamu iri seperti anak sulung."
(Baca Lukas 15:11-32, red.)
Lalu Elizabeth merasakan kasih
Bapa yang luar biasa sehingga dia pun mengampuni kedua pelaku. Bagaimana
mungkin dia membenci mereka yang dikasihi Bapa? Suroto pun mengampuni mereka
tetapi proses hukum harus terus berjalan karena orang yang bersalah tetap harus
ditegur. Jika kita tidak menegur
kesalahan orang lain, kita berdosa pula. Elizabeth memperoleh penglihatan
lagi pada hari pemakaman Ade Sara. Dia melihat dirinya berada di tengah sungai
kasih Bapa. Dia dapat merasakan betapa besarnya kasih Bapa kepada para pelaku
sehingga dia pun semakin dimampukan untuk mengasihi kedua pelaku.
Hingga kini Suroto dan
Elizabeth tetap menjenguk kedua pelaku dan menganggap mereka seperti anak
mereka sendiri. Hubungan mereka dipulihkan. Ini tidak mudah tetapi jika Yesus tinggal di dalam hati kita dan
kasih-Nya telah mengubahkan hati kita, tentu kita bisa mengasihi sesama,
termasuk mereka yang mbuencekno alias
paling menyakiti hati kita.
Roma
12:17-21 Janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya,
kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi
berilah tempat kepada murka Allah,
sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika
ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api
di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah
terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
BERKENAN BAGI-MU (GMS
Live) ~ Redo Daeng Badji
Pulihkan, pulihkan hatiku dengan kasih-Mu.
Bentuklah, bentuklah hatiku jadi s'perti-Mu. Kekudusan-Mu memenuhiku. Tuhan ini rinduku.
Chorus 1: Ubah hatiku s'perti hati-Mu,
kudus berkenan bagi-Mu. Bagaikan emas yang murni bentuk hatiku s'lalu.
Chorus 2: Biar ku menjadi ciptaan baru,
bebas dari s'mua yang jahat. Serupa dengan gambar-Mu, sucikanku, kuduskan
hatiku Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment