Sunday, July 2, 2017

Membangun Hidup yang Kudus dengan Tuhan ~ Pdt. Samuel Handoko

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 02 Juli 2017

Kekudusan bukanlah hitam atau putih tetapi kita seringkali enggan hidup kudus karena kita berpikir bahwa kekudusan hanya berkaitan dengan aturan dan larangan sehingga membosankan. Kekudusan bukanlah legalisme. Ini bukan sekedar soal taat atau tidak taat. Ini juga bukan sekedar cara berpakaian atau penampilan luar.

Di Israel para penganut agama Yudaisme selalu berpakaian hitam dengan pakaian dalam putih dan rambutnya dipanjangkan di dekat telinga untuk membedakan yang kudus dan yang tidak kudus. Namun, sesungguhnya kekudusan harus dimulai dari dalam lalu memancar ke luar. Oleh karena itu, Yesus memberikan teguran.
Matius 23:25-26 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Ketika pak Samuel masih remaja, dia dan teman-temannya bergabung dalam suatu aliran sesat. Mereka bersemboyan: "Muda foya-foya, tua bertobat lalu mati masuk surga." Ada temannya yang rajin ke gereja dan sempat mengajak mereka ke gereja tetapi si pengajak malah diledek sehingga tak lagi mengajak mereka.

Namun, ada teman lain yang bertanya kepada mereka: "Mengapa kalian malah meledek teman yang mengajak kalian ke gereja?" Mereka pun menjawab: "Kasihan dia masih muda sudah ke gereja hanya untuk mendengar aturan dan larangan." Maka, temannya tak bisa menjawab mereka. Suatu hari salah satu teman mereka meninggal sebelum sempat bertobat. Hal ini membuat pak Samuel berpikir: "Ternyata kita bisa mati muda. Jika belum sempat bertobat, bagaimana nantinya? Jika sudah bertobat, tentu kita mengetahui nantinya kemana."

Kekudusan dimulai dari adanya pemulihan hubungan manusia dengan Tuhan. Ini titik baliknya. Ketika kita dipulihkan, dosa-dosa kita pun diampuni.
Amsal 16:6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
Ibrani 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.