Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Juni 2017
(youtu.be/aZVeA8IhrAs)
1 Korintus 14:1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
Karunia-karunia Roh harus
diusahakan tetapi tak boleh terpisahkan dari kasih. Jika seseorang bisa
berbahasa Roh tetapi tidak punya kasih, berarti dia salah menafsirkan. Orang
yang bisa berbahasa Roh seharusnya semakin penuh kasih. Di dalam Perjanjian Lama
kita telah menjumpai karunia kesembuhan, karunia iman, karunia mujizat, karunia
bernubuat, dan karunia hikmat yang membuat Elisa bisa mengetahui rahasia raja.
Namun, ada 2 karunia yang baru diberikan setelah Yesus naik ke Sorga, yaitu
karunia berbahasa Roh dan karunia menafsirkan bahasa Roh.
Bahasa Roh jangan dijadikan
perdebatan. Jika ada yang tidak mau berbahasa Roh, tak perlu dipaksa dan yang
mau berbahasa Roh juga jangan dilarang. Ini seperti naik lift atau naik tangga.
Jika memilih naik tangga, jangan iri kepada yang naik lift dan yang naik lift
tak perlu melarang orang naik tangga.
1 Korintus 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Bahasa Roh tidak bisa diterjemahkan tetapi bisa ditafsirkan. Jika kita menggunakan Google Translate, itu namanya
menerjemahkan dan seringkali tatanan katanya tidak benar. Bahasa Roh juga tidak
bisa diterjemahkan. Kata 'ma' dalam bahasa Cina bisa berarti 'ibu' dan 'kuda'
sesuai dengan intonasi pengucapan kita. Namun, bahasa Roh seperti kode brankas.
Jika seseorang berbahasa Roh dengan kata 'La' dan orang lain juga mengucapkan
bahasa Roh yang sama, yaitu 'La', artinya bisa berbeda sekalipun intonasinya
sama. Ketika seseorang berdoa dalam bahasa Roh, kata-kata yang keluar dari
mulutnya akan berkamuflase agar doanya tidak diketahui oleh iblis dan hanya
didengar dan dipahami oleh Tuhan.
Bahasa Roh juga merupakan sebuah rahasia bagi pendoanya
tetapi bukan rahasia bagi Tuhan.
Ini perlu menjadi rahasia karena kita tidak perlu mengetahui rahasia orang lain
sehingga menjadikan kita penggosip. Jika kita harus mendoakan orang asing,
mungkin kita tidak tahu harus berdoa apa karena kita tidak mengetahui
kebutuhannya. Jika kita mau mendoakan orang tua yang mungkin punya masalah
ranjang, kita pun kesulitan mendoakannya dengan kata-kata yang tepat. Namun,
jika kita berdoa dalam bahasa Roh, kita akan lancar mendoakan mereka hingga ke
kehidupan mereka yang paling rahasia sekalipun kita tidak mengetahui rahasia
mereka.
Kita bisa menirukan bahasa Roh
orang lain tetapi hingga pada titik tertentu kita akan merasa lelah. Otak kita
tidak terlatih untuk mengucapkan bahasa-bahasa baru dengan cepat tetapi kita
bisa mengucapkannya dengan cepat dalam bahasa lidah atau bahasa Roh. Mungkin kita pernah mengalami kebimbangan bahwa bahasa Roh kita dari setan padahal kita
tak perlu khawatir jika fokusnya kepada Tuhan. Jika kita sudah meminta bahasa Roh
kepada Tuhan, yakinlah bahwa bahasa tersebut memang berasal dari-Nya karena Dia
tidak akan memberikan kalajengking kepada anak-Nya yang minta roti.
Di dalam kitab Ayub kita
membaca bahwa Tuhan berdebat dengan setan. Bagaimana setan ada di Sorga?
Mungkin saat itu setan masuk melalui jalan yang dibukakan oleh Adam yang jatuh
ke dalam dosa. Maka, setelah Yesus naik ke Sorga, Dia menyucikan tempat-Nya
dengan percikan darah-Nya yang kudus dan membawa tawanan-tawanan.
Cara Menafsirkan Bahasa Roh, yaitu melalui:
1. Kejadian/ peristiwa. Kadangkala kita mengalami dejavu, yaitu suatu perasaan bahwa sebelumnya kita pernah mengalami
suatu peristiwa yang sedang terjadi. "Rasanya
aku sudah pernah ke sini tetapi kapan?" dan Roh Kudus menjawab: "Kamu ke sini pada saat berbahasa
Roh." Jadi, dengan berbahasa Roh kita bisa dipersiapkan untuk
menghadapi sesuatu atau mengetahui sesuatu lewat peristiwa yang terjadi.
2. Kepekaan. Jika pagi ini kita berbahasa Roh, kita tidak langsung
mengetahui tafsirannya karena tafsirannya akan diberikan kemudian. Contoh
penafsirannya: Kita mau merekrut seseorang dan pada saat bertemu dia kita
langsung yakin bahwa dia orangnya: "Ini
yang kucari". Kita juga bisa melihat proposal atau biodata yang amat
bagus dari calon investor kita tetapi hati kita langsung berkata: "jangan,
ini penipu" dan ternyata orang itu memang penipu.
3. Pewahyuan. Dengan berbahasa Roh kita juga mendapatkan ide-ide,
strategi-strategi, atau cara-cara baru untuk menghadapi sesuatu.
Yang kita katakan saat berbahasa Roh:
1. Tanpa memikirkan apa-apa.
Ini berarti kita sedang memuliakan Allah atau mengelu-elukan perbuatan Tuhan.
1 Korintus 14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
2. Memikirkan sesuatu atau
seseorang. Ini berarti kita sedang berdoa syafaat.
1 Korintus 14:15a Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku;
3. Menyanyi dan memuji. Kita
sedang menyembah dalam Roh dengan sempurna.
1 Korintus 14:15b aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
HOLY SPIRIT
I love You my Lord
Only You that I need
When I see Your Face
My life will be changed
I'm longing for You
Longing for Your Presence Lord
To be closer to You
That is my heart's desire
Holy Spirit I love You Lord
Let me see You face to face
Awalnya saya gak terlalu percaya dengan bahasa Roh. Tapi saat nonton video AOG crusade 2015 saya menerima karunia itu. Saya heran kok bisa.. dan kini saya tau jawabannya. Tuhan Yesus memberkati.
ReplyDeleteDulu saya juga menolak bahasa Roh tetapi saya menerimanya saat ibadah launching album 'Kupercaya Mujizat'. Awalnya saya juga heran kok bisa karena biasanya harus meminta dulu baru diberi tetapi saya tidak pernah meminta dan diberi. Rupanya Yesus memberikan apa yang kita butuhkan sebelum kita memintanya. Bahasa Roh ternyata berguna untuk membantu kita berdoa ketika kita tak tahu lagi harus berkata apa kepada-Nya.
DeleteTuhan Yesus memberkati...^.^