Monday, May 8, 2017

Doa Mengubah Sikap Hati Pendoa

Berubah atau Mati
Catatan Ibadah ke-3 Minggu 7 Mei 2017

30 April 2017 sewaktu tiba di Bukit Doa Immanuel (BDI) para penumpang bus mendapatkan souvenir dompet transparan yang berisi beberapa kupon makan, sebuah buku agenda, dan sebuah bolpoin. Kulihat dompet tersebut ada yang berwarna pink, biru, dan warna-warna lainnya. Tampaknya warna-warna tersebut dibagikan secara acak. Maka, di dalam hatiku aku berkata: "Pink... Pink... Pink... Tuhan, aku mau pink."

Pria pembagi souvenir sekilas melihatku dan tasku yang berwarna pink. Lantas dia mengambil souvenir dompet pink dari dalam kardus dan memberikannya kepadaku. Hahaha... senangnya hatiku... sampai-sampai aku segera pergi bersama dua wanita yang satu bus denganku dan lupa berterima kasih kepadanya dan sayangnya aku juga langsung lupa wajah pria itu.

Setelah menaiki banyak anak tangga hingga kakiku merasa letih dan nafas sedikit tersengal-sengal, tibalah aku di kamar F9. Astaga... semua ranjang bawah sudah terisi penuh. Alhasil, aku pun menempati ranjang atas. Oh Tuhan, aku capek... kakiku capek... kenapa aku dapat kamar nun jauh di atas bukit dan kasurnya di atas pula padahal biasanya aku selalu dapat di bawah?
Tapi, kamu dapat souvenir pink.
Hahaha... iya... ya..., setidaknya aku dapat souvenir pink. Terima kasih Tuhan. Ouch..., tadi aku lupa berterima kasih kepada pria itu tetapi dia juga tak mungkin mendengar suara hatiku. Dia pasti menebak warna pilihanku dari tas yang kubawa...^.^ Dia juga pasti sudah lupa wajahku seperti aku melupakannya.

Bahagia itu SederhanaHahaha... ternyata bahagia itu sederhana. Hanya karena ingat bahwa Bapa memberiku souvenir pink sesuai permintaan hatiku, seketika capekku tak terasa lagi. Hehehe... setelah ini mandi lagi ah untuk yang ketiga kalinya lalu bertukar pakaian lagi karena udara di sekitarku sungguh terasa hangat ...^.^

Kemudian aku berkenalan dengan wanita yang tidur di bawahku dan kami saling bertukar cerita. Ketika kami berdua saja, dia pun sempat berkata: "Kamu pasti kecewa ketika masuk dan mendapati tempat tidur bawah sudah penuh. Aku hanya tertawa saja di dalam hati melihat wajah-wajah kecewa yang datang terakhir. Hahaha... kamu datangnya kurang pagi." Jawabku: "Hahaha... iya sich... ini karena aku berangkat tepat waktu."

Namun, siapa sangka tidur nun jauh di atas sono sesekali bisa kudapatkan sinyal ponsel padahal biasanya di BDI aku tak pernah dapat sinyal karena selalu berada di kamar bawah dan ranjang bawah. Selain itu, aku bisa melihat perubahan warna langit dari jendela kamarku sehingga tanpa melihat jam aku bisa langsung tahu ketika langit mulai cerah pertanda pagi t'lah tiba... ^_^
Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Meskipun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa turun terasa lebih ringan daripada naik dan berada di bawah terasa lebih nyaman daripada di atas. Ketika aku dan seorang teman baruku berjalan-jalan dan naik ke salah satu menara pengawas yang berada di ujung arena flying fox, kerangka besinya terasa bergoyang padahal yang naik ke sana hanya kami dan dua pria yang semuanya bertubuh standar. Hehehe... untung hanya goyangan kecil sehingga kami pun masih sempat memandang keindahan sawah yang terhampar di bawah bukit. Oh, indah pemandangan... ^_^

KERINDUANKU
Ajarku ‘tuk lebih lagi mengasihi-Mu. Bawaku mengerti isi hati-Mu. Baharuilah batinku dengan kuasa Roh-Mu. Inilah seg’nap hidupku kuberikan bagi-Mu.
Reff: Selama hidup kurindu menyatakan kemurahan-Mu yang t’lah Kau perbuat di hidupku. Kar'na Kau terlebih rindu ‘tuk pulihkanku, bawaku menjadi kesayangan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.