Tuesday, April 18, 2017

Hanya Aku Seorang Diri

Usaha-usaha yang Dilakukan Elia bagi Tuhan
Catatan Ibadah Paskah ke-4 Minggu 16 April 2017

2 hari sebelum Jumat Agung, tepatnya hari Rabu sekitar jam sepuluh pagi tiba-tiba seseorang dari Korea memberikan kabar lewat WA bahwa putra pertama dalam keluarganya (72 tahun) baru saja meninggal. Dia dikabari oleh titinya (anak ke-12) yang ada di Tangerang bersama mamanya. Aku pun mengabarkan hal ini kepada putra ke-4 (65 tahun) di Sidoarjo. Sejam kemudian putra ke-2 yang ada di Malang juga menyampaikan informasi tersebut kepada putra ke-4. Lantas putra ke-4 menyatakan bahwa dia akan ke Malang pada saat tutup peti.

Menjelang malam putra ke-4 dikabari bahwa ketiga titi dan seorang meme beserta suaminya akan datang dari Jakarta pada hari Kamis sehingga tutup peti akan dilangsungkan pada Kamis pagi. Jadi, kuputuskan cuti untuk menemani putra ke-4 karena aku ingin pulang Jumat siang agar bisa mengikuti ibadah Jumat Agung di Surabaya. Kataku kepada putra ke-4: "Aku pulang Jumat karena aku mau menyumbang gereja."

Setiba di sana petugas rumah duka menyiapkan segala sesuatunya untuk ibadah penutupan peti secara Konghucu. Karena kami belum pernah mengurus prosesi semacam ini, kami belum memesan jasa juru foto profesional. Alhasil, aku pun menjadi juru foto dan juru rekam dadakan dengan menggunakan ponsel memenya almarhum.

Ketika sesi doa ala Konghucu (sambil pegang hio atau dupa), aku pun tetap melakukan perekaman dan pemotretan di dekat jenasah. Tiba-tiba bapak pengatur acara bertanya kepada saudara-saudara kandung almarhum sambil menunjuk ke arahku: "Dia tidak ikut berdoa?" Seseorang menjawab: "Dia tidak ikut." Lainnya menimpali: "Dia Kristen. Tidak pegang hio."
1 Raja-raja 18:22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
Aku pun membatin: "Wah, ternyata informasi kekristenanku sudah tersebar di antara mereka sehingga aku tak perlu menjelaskan imanku dan tak perlu ribut di depan jenasah berkaitan masalah hio. Tapi, bagaimanapun juga di ibadah penutupan peti ini hanya aku yang Kristen sendirian di tengah-tengah para sesepuh Konghucu. Ah, andai saja koko sepupuku yang Kristen duluan ikut hadir di sini tetapi sayangnya dia tak ikut datang dan mamanya mengatakan bahwa dia Kristen fanatik."

Nah, setelah ibadah penutupan peti selesai, beberapa di antaranya membahas tentang iman Kristen. Aku pun hanya diam saja mendengarkan celotehan tersebut. Mereka mengatakan bahwa orang Kristen tidak boleh pegang hio, orang Kristen tidak boleh memakan makanan yang telah disembahyangi, orang Kristen juga tidak mengadakan prosesi pemakaman seribet orang Konghucu karena orang Kristen meyakini bahwa manusia berasal dari Adam dan Hawa yang dibuat dari tanah liat sehingga dari tanah kembali ke tanah, dan orang Kristen juga hanya menyembah Tuhan Yesus. Meskipun demikian, mereka memilih untuk ikut kepercayaan orang tua mereka yang telah diwariskan turun temurun.

Aku pun berkata-kata di dalam hati: "Ternyata orang-orang non Kristen juga bisa dipakai oleh Tuhan untuk melakukan penginjilan. Mereka mengetahui hal-hal yang diimani oleh orang Kristen dan segala sesuatu yang pantang dilakukan oleh orang Kristen. Namun, sayangnya mereka belum merasakan jamahan Tuhan Yesus sehingga informasi tersebut hanya sekedar pengetahuan belaka.

Hanya Anugerah
Hehehe... ternyata di sini aku tidak sendirian seperti Elia. Sekalipun Kristen sendirian, ternyata semua sudah banyak tahu tentang iman Kristen dan tidak memaksakan iman mereka kepadaku. Aku pun tidak memaksa mereka mengikuti imanku karena imanku pun merupakan karunia Tuhan dan bukan hasil usahaku.

HANYA ANUGERAH (Maria Shandy)
Di saat kusendiri jalani hidup ini kutahu Kau selalu ada memperhatikanku. Saat kutelusuri perjalanan hidupku Sungguh hanya anugerah-Mu jadikanku berarti.
Reff: Hanya puji, hanya sembah yang dapat kuberikan. Tiada kata dapat terucap, Hanya rasa kagumku pada-Mu Melihat semua kebaikan-Mu nyata di dalam hidupku.

Namun, masa sich orang Kristen tidak boleh makan makanan yang telah disembahyangi? Aku kok baru tahu ya bila ada larangan semacam itu? Selama ini aku tidak menolak makanan yang telah disembahyangi oleh penganut agama lain karena Yesus pernah mengatakan bahwa semua makanan halal. Jadi, aku hanya menolak makanan yang tidak layak dikonsumsi atau tidak sesuai selera atau tidak sesuai sikon, seperti perut sudah kenyang atau sedang tak enak badan...^.^
Markus 7:18-19 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.