Sunday, April 23, 2017

Be Still (Berdiamlah) ~ Ps. Jose Carol (Jakarta)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 April 2017

Jika kita ingin mengenal Tuhan lebih dalam lagi, kita harus diam. Beberapa orang berpuasa untuk mencari Tuhan dan hal ini tidak salah. Namun, lebih daripada itu, kita harus mau berdiam diri di hadapan Tuhan agar mengerti kehendak-Nya.
Mazmur 46:11 "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
AJARKU BERDIAM
Ajarku berdiam dekat di hati-Mu. Di saat ku berpaling temukan cinta-Mu. Di sana Kau menanti ‘tuk bawaku lagi bersekutu dalam damai yang sejati. Ooh, kudamba hadir-Mu. Ooh, inilah rinduku.
Reff: Hidupku hanyalah untuk-Mu. Segenap hatiku kagum ‘kan kebaikan-Mu. Nafasku menc'ritakan kasih-Mu. Ajarku berdiam dekat di hati-Mu.

A. Menyerahkan Kendali

Diam di hadapan Tuhan berarti berserah kepada-Nya tetapi bukan tidak melakukan apapun. Ketika kita berdiam di hadapan Tuhan, ini berarti kita menyerahkan kendali hidup ini ke dalam tangan-Nya. Semakin banyak hal yang di luar kendali kita, semakin kita harus berserah kepada-Nya.

Janda miskin yang menyumbangkan 2 peser atau 2 koin mata uang terkecil dipuji oleh Yesus karena dinilai memberi lebih banyak daripada orang kaya. Jika di Indonesia, persembahannya bisa disetarakan dengan 2 koin Rp100,- Bagaimana persembahan ini lebih besar daripada persembahan orang kaya? Ketika memberi persembahan, janda tersebut telah menyerahkan masa depannya ke dalam kendali Tuhan sedangkan orang kaya yang memberikan sumbangan besar masih memegang sejumlah uang untuk menjamin masa depannya.

Kepenuhan Roh Kudus
Setiap orang, baik Kristen Karismatik atau non-Karismatik yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, tentu akan menerima Roh Kudus. Lalu mengapa beberapa orang rebah pada saat dijamah Roh Kudus? Beberapa orang memiliki hati yang keras sehingga ingin tetap memegang kendali hidupnya. Nah, Tuhan ingin menyadarkan mereka bahwa ada kuasa yang jauh lebih besar daripada yang dapat mereka kendalikan. Roh Kudus ingin menunjukkan bahwa Dia pemegang kendali.
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Meskipun Roh Kudus sudah ada di dalam diri kita, kitalah yang menentukan siapa yang memegang kendali hidup kita. Kita harus selalu mengalami kepenuhan Roh Kudus. Kepenuhan Roh Kudus bukan seperti volume baterai yang harus diisi ulang. Roh Kudus merupakan pribadi yang menyertai setiap orang percaya. Pilihannya: ada atau tidak ada Roh Kudus. Setelah menerima Tuhan Yesus, Roh Kudus pasti menyertai kita dan kita harus berserah kepada-Nya.
1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.