Sunday, April 23, 2017

Be Still (Berdiamlah) 2 ~ Ps. Jose Carol (Jakarta)

Be Still (Berdiamlah)
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 April 2017

Suatu hari ps.Jose pelayanan di gereja Swiss dan dia meminta jemaat gereja tersebut untuk menyerahkan kendali kepada Tuhan karena Eropa sedang mengalami goncangan. Hal ini tidak mudah bagi mereka karena orang-orang Eropa, terutama Swiss dan Jerman sudah terbiasa memegang kendali.

Hampir setiap orang mengetahui bahwa Swiss terkenal dengan kualitas jam tangannya yang sangat presisi. Pemain bola Jerman pun berlatih di pabrik jam tangan Swiss untuk mempelajari presisi jam tangan sehingga mereka mengetahui bahwa kesalahan sekian milimeter dapat mengakibatkan mesin jam tangan tidak berfungsi. Lantas mereka mencetak gol di lapangan dengan memperhitungan presisi sekian milimeter pula.

Ketika akan berlibur, orang Jerman juga membuat perencanaan yang matang. Mereka tentukan tanggal cutinya, tujuannya, kendaraannya, tiketnya dan tempat duduknya selama di perjalanan, tempat penginapannya menghadap ke pantai atau tidak, harganya, dan semua detailnya. Maka, mereka harus belajar menyerahkan kendali kepada Tuhan jika ingin tetap damai sejahtera pada saat mengalami goncangan.
2 Petrus 1:5-8 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Dipenuhi Roh Kudus
Kita harus selalu mengembangkan pengetahuan kita. Jangan sampai kita rajin ke gereja tetapi di luar gereja suka marah-marah. Dunia harus bisa melihat kehadiran Roh Kudus di dalam hidup kita melalui sukacita dan damai sejahtera yang kita tunjukkan kepada mereka.

B. Mengenali Kebaikan Tuhan

Beberapa waktu lalu mata ps.Jose berkelap-kelip. Dia pikir dia mendapat penglihatan dan tak lama kemudian dia seperti melihat percikan air di atas kaca tetapi dia tetap beraktivitas seperti biasa. Namun, semakin lama keadaan matanya semakin tak nyaman sehingga dia mendatangi dokter mata. Maka, diketahui bahwa retina matanya robek dan dia harus segera dioperasi sehingga dia diberi rujukan ke sebuah rumah sakit.

Dia memilih dioperasi di Jakarta saja daripada di Singapore tetapi Jakarta macet parah sehingga dokter yang hendak mengoperasinya tidak dapat menunggunya dan dia telah mengoperasi pasien lain. Maka, hari itu dia tidak jadi dioperasi lalu dijadwalkan pertemuan di hari lainnya. Di hari itu dokter coba mengobati matanya dengan cara dilaser. Jika gagal, barulah akan dilakukan operasi.

Setelah matanya dilaser, dia harus kontrol beberapa kali hingga akhirnya dokter mengatakan bahwa matanya harus tetap dioperasi. Setelah operasi dilakukan, dia harus telungkup selama 10 hari agar gas yang ada di dalam matanya dapat menekan retina dan dia pun telah menandatangani pernyataan bahwa kegagalan operasi bukan tanggung jawab dokter. Bahkan, pengalaman dokter menyatakan bahwa keberhasilan operasi sangat kecil.

Saat itu dia tidak merasakan damai sejahtera. Dia merasa lelah seperti Mazmur 44:26 Sebab jiwa kami tertanam dalam debu, tubuh kami terhampar di tanah. Namun, dia putuskan untuk berserah kepada Tuhan dan tidak memutuskan untuk berputus asa. Ternyata operasi matanya berhasil.

LINGKUPIKU
Verse 1: Lingkupiku dengan sayap-Mu. Naungiku dengan kuasa-Mu.
Chorus/Ending: Di saat badai bergelora ku akan terbang bersama-Mu, Bapa Kau Raja atas s'mesta. Ku tenang s'bab Kau Allahku.
Verse 2: Jiwaku tenang dalam Kristus. Lihat kuasa-Nya dalam keheningan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.