Saturday, February 11, 2017

Prinsip Membangun Keluarga ~ Pdt.Fuji Harsono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Februari 2017

Prinsip Membangun Keluarga, antara lain:
1. Segala sesuatu yang didiamkan kualitasnya akan menurun, termasuk pernikahan. Tembok yang didiamkan akan berlumut. Mobil yang didiamkan juga akan rusak. Begitu pula pernikahan. Oleh sebab itu, jangan hanya merayakan ulang tahun pribadi. Rayakan pula ulang tahun pernikahan. Sempatkan pergi berdua dengan pasangan. Jika tidak mau pergi dengan alasan kasihan anak, ntar anaknya benar-benar kasihan karena orang tua bisa bercerai.

Perayaannya tak harus mewah. Ko Fuji merayakannya secara sederhana dengan makan bakmi berdua di warung lalu foto selfie dan dimasukkan instagram. Hehehe... jadi apa yang penting bagi seseorang, dapat dilihat dari instagramnya. Jika isi instagramnya makanan semua, itu yang penting baginya.

2. Untuk berada di tingkatan yang sama, Anda perlu maintenance (perawatan). Cinta itu seperti cairan endorphin yang efeknya bertahan hingga 5 tahun. Karenanya, benci bisa berubah menjadi cinta dan seperti ada setrumnya saat berdekatan. Namun, setelah lama bersama pasangan, semua menjadi biasa dan belang pasangan akan terlihat. Oh, ternyata dia zebra. Lalu kemesraan bisa berubah menjadi pukul-pukulan. Nah, agar cinta terpelihara, tentulah harus dirawat senantiasa.

Belajar Tanda Cerdas
3. Untuk meningkatkan sesuatu kepada sesuatu yang lebih tinggi dibutuhkan pengorbanan atau bayar harga, fokus dan kesungguhan bahwa pernikahan Anda bernilai. Ada pria yang enggan mengikuti pelajaran pranikah. Dia terlihat ogah-ogahan. Jangan menikah dengan pria semacam ini karena baginya pernikahan tidak penting. Jika memang penting baginya, tentulah dia mau belajar membangunnya.

Jika kita menginginkan pasangan hidup yang berkualitas, kita juga harus mau membangun kualitas diri kita karena kualitas kita akan menarik orang yang sepadan dengan kita. Pria atau wanita nakal, pasti akan menarik perhatian orang yang nakal pula. Seorang wanita soleha juga tidak mungkin mencari pasangan di diskotik tetapi dia akan mencarinya di gereja. Namun, hati-hati. Di gereja juga ada serigala berbulu domba. (Catat Ini!)

4. Untuk menentukan kualitas bangunan dapat dilihat dari dasarnya. Jika dasarnya kokoh, bangunan itu pasti kokoh. 'Agar tidak datang sendirian saat reuni dan malu sama teman, saya menikah saja.' Ini merupakan alasan yang sangat dangkal. Jangan menikah karena alasan semacam ini. Menikahlah dengan alasan yang kuat. Ini yang harus dicari di dalam firman Tuhan.

Cara Membangun Keluarga:
1. Mau bekerja sama dan bersinergi. Ko Fuji bisa mengangkat meja seorang diri tetapi dia bisa mengangkat meja sambil menari-nari bila dilakukan bersama orang lain.
Pengkhotbah 4:9a Berdua lebih baik dari pada seorang diri,
2. Visi pernikahan yang jelas. Suami isteri perlu berdiskusi tentang rencana masa depan. Orang tua juga harus menjadi role model bagi anaknya, misalnya dalam membaca Alkitab.

3. Susun prioritas mulai hari ini. Pasangan hidup dan anak harus lebih diutamakan daripada pekerjaan. Ada seorang pendeta yang baru mengetahui isterinya hamil pada hari dia melahirkan. Isterinya sengaja menutupi kehamilannya karena dia hamil dengan pria lain. Namun, akhirnya hubungan mereka dipulihkan. Meskipun demikian, sayang sekali hal ini terjadi karena suami mendahulukan ring 2.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.