Saturday, February 25, 2017

Family First: Mendidik Anak ~ Pdt. Hengky So

Family First: Kegagalan Ayah
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Februari 2017

Cara Mendidik Anak:
1. Miliki pengetahuan akan kebenaran Firman Tuhan.
Ulangan 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Mengajar Perintah Tuhan kepada Anak
Jangan bosan mengajari anak-anak karena mereka mudah lupa dan mereka sering tidak fokus jika diajari Firman Tuhan.

Susanna Wesley memiliki 19 anak dan 9 di antaranya telah meninggal. Dia aktif melayani bersama suaminya yang merupakan seorang pendeta. Dulu gaji pendeta tidak banyak sehingga Susanna Wesley turut beternak dan berladang untuk membantu keuangan keluarganya. Ini berarti dia sangat sibuk sebagai pelayan Tuhan, pebisnis, dan ibu bagi 10 anaknya.

Meskipun demikian, tiap malam sebelum tidur Susanna Wesley selalu menyempatkan diri mendoakan anaknya satu per satu dan dia terlebih dahulu mengajarkan Firman Tuhan sebelum mendoakan mereka. Alhasil, 2 dari 10 anaknya membawa kebangunan rohani. John Wesley menjadi pendiri gereja Methodist dan Charles Wesley telah menggubah lagu-lagu rohani.

2. Jadilah model bagi anak-anak.
Paul berhasil menciptakan robot yang dapat mendeteksi kebohongan. Robot akan berkata: "Pret" setiap kali mendengar kebohongan. Dengan bangga dia bermaksud memamerkan robot tersebut kepada keluarganya. Namun, anaknya baru pulang jam 10 malam. Ketika pulang, dia ditanyai Paul: "Mengapa baru pulang jam segini? Darimana saja kamu?"

Anaknya mengatakan bahwa dia ada tugas tambahan di sekolah lalu robot berkata: "Pret" dan anaknya terkejut lalu Paul menjelaskan bahwa robot tersebut bisa mendeteksi kebohongan sehingga anaknya diminta jujur. Maka, sambil meminta maaf anaknya menceritakan bahwa dia mampir ke rumah temannya terlebih dahulu untuk menonton film Tom and Jerry. Lagi-lagi robot berkata "Pret" sehingga Paul mendesak anaknya untuk berkata jujur.

Anaknya kembali meminta maaf dan mengatakan bahwa sebenarnya dia menonton film porno. Maka, Paul memarahinya sembari mengatakan bahwa pada saat Paul masih seusia anaknya, Paul tidak pernah menonton film porno. "Pret", kata robot. Kita tidak bisa melarang anak jika kita sendiri pernah melakukannya. Kita harus menjadi model bagi anak-anak. Banyak orang gagal mendidik anak karena mereka memberikan banyak nasehat tetapi tidak bisa memberikan teladan.

Tiap pagi pak Hengky selalu bersaat teduh di ruang tamu agar dilihat anak-anaknya pada saat mereka bersiap ke sekolah. Pak Hengky juga selalu bertanya kepada mereka: "Apakah sudah saat teduh?" Dia bisa mengajukan pertanyaan tersebut karena dia sendiri telah memberikan contoh kepada anak-anaknya.

3. Berikan teguran dan koreksi kepada anak-anak.
Amsal 1:8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Ada seorang anak SD yang bertanya kepada ibunya: "Apakah saya boleh memakai kebaya merah?" dan ibunya melarang dia. Lalu dia bertanya lagi: "Bagaimana jika kebaya hijau?" dan ibunya juga melarang. Anaknya kembali bertanya: "Bagaimana dengan kebaya hitam?" dan ibunya tetap melarang. Kemudian anaknya mulai menangis: "Kebaya merah tidak boleh, kebaya hijau juga tidak boleh, dan kebaya hitam pun dilarang, lalu aku boleh pakai yang warna apa?" Ibunya menjawab: "Kamu tidak boleh memakai kebaya karena kamu laki-laki, nak."

Seorang anak jangan hanya ditegur dan dikritik, tetapi berikan koreksi pula agar dia mengetahui apa yang benar. Perilaku LGBT juga harus dilarang sedini mungkin karena yang cenderung ditarget LGBT adalah anak-anak muda. LGBT itu dosa. Jika anak-anakmu sedang menuju jurang atau kebinasaan, jangan dibiarkan, tariklah mereka dan arahkan ke jalan yang benar.
Amsal 29:15 Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.