Suatu hari Software dan
Hardware dilaporkan ke CPU karena tidak membuat laporan setahun. Mereka pun
berencana meminta tambahan Perangkat untuk meringankan tugas mereka dalam
membuat laporan. Ketika mendengar hal itu, Monitor segera menegur mereka: "Mana bisa minta tambahan Perangkat?
Hardware lho masih punya banyak waktu luang hingga bisa membuka Youtube untuk
menonton film dan main game. Kalau ada waktu untuk hal-hal semacam itu, berarti
masih belum perlu menambah Perangkat."
Dengan kesal Hardware berkata: "Itu hak asasi". Maka, Monitor
menjawab: "Ya..., kerjakan kewajiban dulu, baru menuntut hak.
Kalau pekerjaan sudah selesai, ya silahkan kalau mau nonton atau browsing
keperluan pribadi." Namun, Software menimpali: "Ya... enak hak dulu lha, baru kewajiban." (sembari tersenyum)
Ouch... maklum saja lha bila
Software membela Hardware karena dia pun punya waktu untuk tidur siang dan
membuka Youtube. Dia pun mengakui
bahwa Zona Teknologi merupakan Domain
yang paling santai dibandingkan domain lain yang pernah disinggahinya.
Maka, Monitor kembali berkata: "Tidak
bisa begitu... kewajiban dulu, baru hak."
Lalu keduanya mulai merajuk
karena sama-sama sensitif. Tak lama berselang secara kebetulan semua Perangkat di
Zona Teknologi tak bisa menerima email masuk karena alamat IP di Tower
mengalami perubahan. Meskipun mereka mengetahui hal tersebut, mereka tak mau
langsung menangani masalah tersebut sebelum masing-masing Perangkat menulis di dalam
kertas daftar penugasan. Padahal, tidak semua Perangkat langsung mengetahui
bahwa emailnya bermasalah.
Capek dech... sungguh
kekanak-kanakan. Mereka sama-sama tidak bisa menerima masukan. Karena kesal
kepada mereka, Monitor pun mengintip alamat IP yang baru lalu mengganti sendiri
alamat IP-nya dan selesai dalam beberapa detik. Ah, sebenarnya ini masalah
kecil karena setiap orang bisa menyelesaikannya asalkan dipandu oleh mereka
atau membaca petunjuk di dunia maya jadi mengapa sich harus dipersulit?
Sementara itu Hardware
mondar-mandir dengan membawa kertas daftar penugasan lalu bertanya kepada
Monitor: "Apa kamu mau mengisi
daftar penugasan?" Monitor pun menggelengkan kepala karena masalah
email telah diselesaikannya sendiri. Lalu monitor menjawab: "Tidak, diemail saja ke semua
Perangkat... mungkin ada yang mau mengisinya." Namun, Hardware malah
bersikap tidak sopan dengan berkata: "Mau
dicium?" Monitor membalasnya: "Kulaporkan
Motherboard" dan Hardware segera berkata: "Jangan. Jangan dilaporkan ke Motherboard."
Iya... untuk apa melaporkan
sikapnya yang kurang ajar kepada Motherboard? Kelihatannya Motherboard sudah
terbiasa 'memanjakan' mereka selama bertahun-tahun. Kata-katanya yang tidak
sopan itu hampir saja membuat Monitor memukul mulutnya dengan alat plong besar
yang ada di atas meja. Namun, Monitor teringat bahwa Bapa pernah menghardik OB
yang kurang ajar sehingga dia putuskan untuk menyerahkan hal itu kepada Bapa.
Sebelum peristiwa itu ada OB
yang meminta nomer ponsel Monitor dan dia pun memberikannya. Eh, tak lama
kemudian OB tersebut mengirimkan pesan singkat di sore hari yang berbunyi: "Hai
cantik, lagi ngapain?" dan diulang sekitar 2 kali padahal dia
sudah punya isteri dan anak. Hal ini sungguh membuat Monitor kesal. Kala itu dia
berpikir untuk melapor kepada Motherboard dengan menunjukkan bukti sms tetapi
Bapa menenangkannya:
"Mazmur 119:21 Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu."
Hahaha... tak lama kemudian OB
resign atas inisiatif sendiri. Rumornya dia resign karena dia merasa tak
sanggup dengan tuntutan kebersihan dari Tetua 5S yang dirasa semakin berat.
Maklum lha sebelumnya dia masih bisa duduk-duduk santai sambil mengobrol dengan
Hardware di ruang pertemuan yang ber-AC. Namun, semenjak kehadiran Tetua 5S,
dia dituntut bekerja keras. Sebenarnya sich ada rumor lain yang menyebabkan dia
resign tetapi apapun alasannya, yang penting dia sudah menjauh pergi dan jangan
kembali. Sebenarnya sich dia sempat ingin kembali tetapi posisinya sudah terisi
OB baru. Syukurlah... Tuhan benar-benar
menghardiknya.
TAK PERNAH TERTIDUR (Jacqline Celosse)
Kau yang mengasihiku. Kau yang memilikiku.
Tak ada satu pun yang tersembunyi di hadapan-Mu Tuhan.
# Kau yang menyayangiku, Kau
mempedulikanku. Tak melebihi kekuatanku s'mua yang kualami.
* Tak pernah tertidur, Tak pernah terlelap.
Kau Tuhan selalu menjaga hidupku. Tak pernah berhenti, 'kan terus mengalir
kasih sayang-Mu Yesus di sepanjang umurku. (Back
to #)
0 komentar:
Post a Comment