Friday, January 13, 2017

Kewajiban Dulu, Baru Hak


Suatu hari Software dan Hardware dilaporkan ke CPU karena tidak membuat laporan setahun. Mereka pun berencana meminta tambahan Perangkat untuk meringankan tugas mereka dalam membuat laporan. Ketika mendengar hal itu, Monitor segera menegur mereka: "Mana bisa minta tambahan Perangkat? Hardware lho masih punya banyak waktu luang hingga bisa membuka Youtube untuk menonton film dan main game. Kalau ada waktu untuk hal-hal semacam itu, berarti masih belum perlu menambah Perangkat."

Dengan kesal Hardware berkata: "Itu hak asasi". Maka, Monitor menjawab: "Ya..., kerjakan kewajiban dulu, baru menuntut hak. Kalau pekerjaan sudah selesai, ya silahkan kalau mau nonton atau browsing keperluan pribadi." Namun, Software menimpali: "Ya... enak hak dulu lha, baru kewajiban." (sembari tersenyum)

Ouch... maklum saja lha bila Software membela Hardware karena dia pun punya waktu untuk tidur siang dan membuka Youtube. Dia pun mengakui bahwa Zona Teknologi merupakan Domain yang paling santai dibandingkan domain lain yang pernah disinggahinya. Maka, Monitor kembali berkata: "Tidak bisa begitu... kewajiban dulu, baru hak."

Lalu keduanya mulai merajuk karena sama-sama sensitif. Tak lama berselang secara kebetulan semua Perangkat di Zona Teknologi tak bisa menerima email masuk karena alamat IP di Tower mengalami perubahan. Meskipun mereka mengetahui hal tersebut, mereka tak mau langsung menangani masalah tersebut sebelum masing-masing Perangkat menulis di dalam kertas daftar penugasan. Padahal, tidak semua Perangkat langsung mengetahui bahwa emailnya bermasalah.

Capek dech... sungguh kekanak-kanakan. Mereka sama-sama tidak bisa menerima masukan. Karena kesal kepada mereka, Monitor pun mengintip alamat IP yang baru lalu mengganti sendiri alamat IP-nya dan selesai dalam beberapa detik. Ah, sebenarnya ini masalah kecil karena setiap orang bisa menyelesaikannya asalkan dipandu oleh mereka atau membaca petunjuk di dunia maya jadi mengapa sich harus dipersulit?

Sementara itu Hardware mondar-mandir dengan membawa kertas daftar penugasan lalu bertanya kepada Monitor: "Apa kamu mau mengisi daftar penugasan?" Monitor pun menggelengkan kepala karena masalah email telah diselesaikannya sendiri. Lalu monitor menjawab: "Tidak, diemail saja ke semua Perangkat... mungkin ada yang mau mengisinya." Namun, Hardware malah bersikap tidak sopan dengan berkata: "Mau dicium?" Monitor membalasnya: "Kulaporkan Motherboard" dan Hardware segera berkata: "Jangan. Jangan dilaporkan ke Motherboard."

Iya... untuk apa melaporkan sikapnya yang kurang ajar kepada Motherboard? Kelihatannya Motherboard sudah terbiasa 'memanjakan' mereka selama bertahun-tahun. Kata-katanya yang tidak sopan itu hampir saja membuat Monitor memukul mulutnya dengan alat plong besar yang ada di atas meja. Namun, Monitor teringat bahwa Bapa pernah menghardik OB yang kurang ajar sehingga dia putuskan untuk menyerahkan hal itu kepada Bapa.

Sebelum peristiwa itu ada OB yang meminta nomer ponsel Monitor dan dia pun memberikannya. Eh, tak lama kemudian OB tersebut mengirimkan pesan singkat di sore hari yang berbunyi: "Hai cantik, lagi ngapain?" dan diulang sekitar 2 kali padahal dia sudah punya isteri dan anak. Hal ini sungguh membuat Monitor kesal. Kala itu dia berpikir untuk melapor kepada Motherboard dengan menunjukkan bukti sms tetapi Bapa menenangkannya:
"Mazmur 119:21 Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu."
Menghardik Orang Kurang Ajar
Hahaha... tak lama kemudian OB resign atas inisiatif sendiri. Rumornya dia resign karena dia merasa tak sanggup dengan tuntutan kebersihan dari Tetua 5S yang dirasa semakin berat. Maklum lha sebelumnya dia masih bisa duduk-duduk santai sambil mengobrol dengan Hardware di ruang pertemuan yang ber-AC. Namun, semenjak kehadiran Tetua 5S, dia dituntut bekerja keras. Sebenarnya sich ada rumor lain yang menyebabkan dia resign tetapi apapun alasannya, yang penting dia sudah menjauh pergi dan jangan kembali. Sebenarnya sich dia sempat ingin kembali tetapi posisinya sudah terisi OB baru. Syukurlah... Tuhan benar-benar menghardiknya.

TAK PERNAH TERTIDUR (Jacqline Celosse)
Kau yang mengasihiku. Kau yang memilikiku. Tak ada satu pun yang tersembunyi di hadapan-Mu Tuhan.
# Kau yang menyayangiku, Kau mempedulikanku. Tak melebihi kekuatanku s'mua yang kualami.
* Tak pernah tertidur, Tak pernah terlelap. Kau Tuhan selalu menjaga hidupku. Tak pernah berhenti, 'kan terus mengalir kasih sayang-Mu Yesus di sepanjang umurku. (Back to #)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.