Sunday, January 15, 2017

Cara Bahagia dalam Kekurangan ~ Ps.Philip Mantofa

Bahagia dalam Kekurangan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Januari 2017 (youtu.be/YCUeTwOcjzU)

A. SYUKURI yang SEDIKIT
1 Timotius 6:6-8 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Meskipun hidup pas-pasan, jangan merasa khawatir besok gimana karena orang kaya pun bisa meninggal besok. Setidaknya kamu masih bisa ke gereja dan juga masih bisa memberikan persembahan walaupun mungkin hanya dua peser seperti persembahan nenek tua tetapi Tuhan berkenan akan persembahanmu. (xixixixi... diam-diam diamati nich..., red.) Kelola apa yang ada padamu meskipun hanya 5 roti dan 2 ikan.
Pengkhotbah 5:9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.
Jangan tamak. Banyak orang mengejar kekayaan dan kesuksesan dunia karena mereka berpikir bahwa mereka akan bahagia jika memiliki itu semua. Itu karena mereka belum mendapatkan kasih Yesus. Apa Yesus harus memberi kekayaan dulu baru kita bahagia? Apa Yesus harus memberi jodoh dulu baru kita bahagia? Fokus kita harus berbeda dari orang dunia.
Lukas 16:13-14 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Jangan bekerja untuk mamon. Jika seorang pemain tenis sibuk melihat nilai yang tertera di papan skor, dia bisa kehilangan kesempatan untuk mencetak angka. Orang yang merasa gajinya kecil lalu sibuk menghitung-hitung uangnya juga akan kehilangan kesempatan yang bagus. Bekerjalah sebaik mungkin. Visi kita harus berbeda dari visi dunia sehingga kita bisa menikmati pekerjaan kita.

Pada usia 18 tahun ko Philip mengambil keputusan untuk menjadi pendeta. Di Indonesia kekristenan sudah semakin berkembang sehingga menjadi pendeta bukan masalah. Namun, saat itu di Kanada orang-orang mengatakan bahwa ko Philip pasti akan bergumul dengan masalah keuangan jika dia menjadi pendeta. Dia pun ditanyai: "Jika kamu menjadi pendeta, keluargamu diberi apa?" Maka, dia menjawab dengan 5 sila Mantofa...^.^

Dekat Allah
5 Sila Mantofa:
1. Tanamkan roh takut akan Tuhan kepada anak-anak lewat teladan.
2. Pernikahan yang bahagia: rumah yang bahagia, masa kecil yang bahagia. Hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak sehingga dia bisa bergaul dengan siapa saja, baik level atas mapupun level bawah tanpa menjadi minder atau sombong.
3. Investasikan uang, terutama dalam pendidikan anak-anak. Jika sekarang orang tua tidak punya rumah, setidaknya berikan pendidikan terbaik hingga kuliah. Maka, suatu hari nanti ada kemungkinan anak-anak bisa menyiapkan rumah bagi orang tuanya karena dengan pendidikan dan karakter yang baik, mereka bisa sukses bekerja. Tanpa perlu diminta, anak akan memberi orang tuanya atas inisiatif sendiri jika sejak kecil sudah dikasihi.
4. Siapkan rumah bagi setiap anak. Oleh karena itu, jangan punya 18 anak... hehehe...
5. Modal kerja.

Sila ke-5 dan ke-4 boleh dihilangkan tetapi sila ke-1 hingga ke-3 harus ada karena itu yang terpenting. Dengan ketiga hal itu anak-anak bisa lebih berhasil daripada orang tuanya sehingga kemungkinan besar mereka tak lagi membutuhkan uang orang tuanya. Namun, orang tua tetap bisa memberi anaknya, seperti semacam angpao. Jangan mendahulukan sila ke-4 dan ke-5 karena dapat memperburuk karakter anak.

B. NIKMATI secara MAKSIMAL
Pengkhotbah 3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Kalau berkumpul bersama keluarga, letakkan ponselmu dan nikmati momennya...^.^

C. KELOLA dengan RAJIN
Amsal 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
Jika mencari karyawan, carilah yang jujur dan rajin karena pengetahuan bisa ditambahkan. Percuma pintar kalau korupsi. (Yeah. Itu sebabnya tim penyeleksi karyawan harus rajin terlebih dahulu agar tidak asal comot orang, red.)

TERIMA KASIH TUHAN ~ Ir.Niko Njotorahardjo
Terima kasih Tuhan untuk kasih setia-Mu yang kualami dalam hidupku. Terima kasih Yesus untuk kebaikan-Mu sepanjang hidupku. Reff: Terima kasih Yesusku buat anugerah yang Kau beri sebab hari ini Tuhan adakan syukur bagi-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.