Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Nov
2016
Jadi, benarkah burung nuri biang keroknya? Benarkah para burung tidak
menyukai burung gereja karena gajinya? Bukankah mereka telah membuat
kesepakatan gaji saat bekerja di sana? Jika mereka tidak setuju dengan jumlah
gajinya, mengapa mereka bekerja di sana? Jika mereka sudah setuju dengan gajinya,
mengapa harus iri kepada burung gereja yang masuk belakangan? Tidak masuk akal.
Matius 20:13, 15 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Burung gereja pun tetap berteman baik dengan burung nuri sekalipun tak
seiman karena sekalipun dia ceplas-ceplos, dia terlihat tulus. Dengan kesal
burung kasuari bertanya-tanya kepada burung lainnya: "Kenapa sich burung gereja masih berteman dengan burung
nuri?" Namun, burung gereja cuek saja.
Beberapa minggu kemudian setelah suasana tak lagi memanas burung gereja
memutuskan untuk bercerita kepada burung nuri perihal gosip tersebut. Dengan
agak kesal burung nuri bercerita. Suatu hari dia mendengar bahwa beberapa
burung telah sepakat untuk tidak berteman dengan burung gereja karena ada burung yang menyebar cerita bahwa gaji burung gereja lebih tinggi daripada gaji burung-burung lama.
Maka, dengan spontan dia berkata: "Jangan
begitu, kasihan burung gereja yang masih baru di sini." Lantas
dia melaporkan hal tersebut kepada burung dara. Namun, burung kakaktua
memutarbalikkan cerita dengan dukungan beberapa burung lainnya sehingga
akhirnya burung nuri yang dipersalahkan. Parahnya burung dara langsung percaya
kepada suara mayoritas yang terdiri dari kumpulan burung iri hati, penggosip,
dan munafik.
Ah... andai saja dia bisa membaca wajah dan bahasa tubuh seseorang,
tentulah dia tidak akan menelan mentah-mentah suara mayoritas karena kelompok mayoritas belum tentu benar.
Namun, faktanya burung gereja pun ditegurnya: "Kamu jangan membocorkan gajimu ke burung-burung lain lho."
Burung gereja segera menyatakan bahwa dia tidak pernah membocorkan gaji kepada
burung-burung lain. Astaga... burung gereja bukanlah karyawan yang baru pertama
kali bekerja. Dia sudah pernah bekerja selama sekitar 10 tahun di beberapa
kapal berbeda dan baru kali ini dia mendapat teguran seaneh itu. Sudahlah...
yang waras mengalah saja.
Selain burung gereja, burung pipit dan burung nuri pun tak luput dari gosip
bagaikan selebritis yang sedang naik daun. Namun, rasanya burung nuri paling
kasihan. Dulu dia dijanjikan naik gaji setelah 6 bulan tetapi hingga lebih
dari 6 bulan gajinya tetap di bawah UMR dan pihak berwenang tak ada yang
memperjuangkan nasibnya sekalipun tugasnya ditambah. Bahkan, dia pun pernah
didiamkan oleh rekan-rekannya ketika tidak mau ikut bepergian ke luar kota pada saat liburan. Burung
kakaktua juga pernah bercerita kepada rekan-rekan sekapal bahwa pacar burung
nuri pernah menghamili burung betina di kapal lain. Namun, burung nuri berpikir
hal itu tidak benar karena jika benar seperti itu, mengapa pacarnya tidak
pindah ke kapal lain?
Burung nuri pun jengkel dengan sindiran rekan-rekan sekapal karena dia
pacaran dengan burung yang jabatannya lebih rendah darinya. Namun,
burung gereja menghiburnya: "Anggap
saja mereka hanya iri kepadamu. Siapa tahu kedudukan pacarmu nanti bisa lebih
tinggi daripada mereka...^.^"
Yesaya 2:17 Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Pada saat hampir bersamaan burung elang juga menyadari adanya perpecahan di
dalam kapalnya tetapi belum ada yang bisa dia lakukan selain mengganti logo
kapal dan mengadakan acara makan bersama. Namun, hal tersebut belum membawa
kemajuan berarti karena iri hati dan gosip memang tak bisa diredam hanya dengan
makanan. Hmmm... apa yang harus diusulkan oleh burung gereja? Benarkah memecat
biang gosip merupakan solusi terbaik? Namun, burung gereja tak punya bukti
rekaman untuk disampaikan kepada burung elang. Maka, dia hanya bisa berkata
kepada anak elang: "renungkan firman Tuhan siang dan malam agar perjalananmu berhasil
dan beruntung." Lalu bagaimana cara merenungkannya? Nah, minggu
depan ko Philip akan membahas hal tersebut...^.^
MASIH
ADA HARAPAN
Teramat berat beban yang kau rasa.
Cobaan datang silih berganti. Semua yang kau rasa tak adil untukmu Seakan Tuhan
jauh dan tak ada.
Masih ada harapan Selama matahari
masih bersinar, Selama nafas hidup masih berhembus. Tuhan tahu, Dia ada di
sisimu.
S'lalu ada harapan Meskipun
hatimu tak lagi merasa, Putus semua asa dan harapanmu. Dia sanggup, Yesus
sanggup Pulihkan hidupmu.
0 komentar:
Post a Comment