Sunday, September 11, 2016

Memiutangi Tuhan

Bertolaklah ke Tempat yang Dalam
Catatan Ibadah ke-3 Minggu 11 September 2016

Sekitar Januari 2015 seorang wanita tak dikenal meminjam Rp8000,- untuk transport pulang dari gereja. Sebenarnya aku tak mau meminjamkan karena aku ini tidak kelebihan uang. Selain itu, wanita tersebut tak mungkin membayarku tetapi karena Tuhan menyuruh, aku pun memberikannya juga. Karena tak ada uang seribuan, akhirnya kupinjamkan Rp10.000,- dan aku pun melupakannya karena kami tidak saling bertukar kontak sehingga sudah jelas dia tak akan membayar piutangnya.
Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
26 April 2016 tiba-tiba aku mendapatkan voucher gratis dari Go-Jek sebesar Rp100.000,- tanpa masa kadaluarsa. Wow... 10x lipat dari piutang wanita itu. Karena sudah tidak membutuhkan Go-Ride, akhirnya voucher pun kuhabiskan untuk membeli makanan (Go-Food). Namun, kemarin Jumat masih dapat kejutan lagi. Tiba-tiba dapat pengantaran gratis (free ride) sekali lagi dari Go-Jek. Hahaha... yang ini langsung dipakai saja karena ada masa kadaluarsanya.

Wow... mungkinkah Tuhan lupa bahwa piutang-Nya telah lunas? Selain itu, semua milikku juga berasal dari Tuhan sendiri sehingga sebenarnya Tuhan tidak berhutang apapun. Oh, haruskah kuberikan kwitansi kepada-Nya sebagai bukti pelunasan piutang? Hahaha... just kidding. Tuhan tak mungkin lupa. Manusia yang sering lupa.

Ternyata kalau memiutangi Tuhan, pasti dibayar beserta bunganya meskipun kita sudah tidak mengingat piutang tersebut. Walaupun begitu, kita tetap harus bijak dalam mengelola harta yang Tuhan percayakan kepada kita. Jangan sampai kita sendiri berhutang sana-sini karena terlalu banyak memberikan pinjaman. Jangan pula seperti Robin Hood yang mencuri agar bisa memberi karena jika kita perlu memberi, Tuhan sendiri yang akan menyiapkan dananya.
Keluaran 20:15 Jangan mencuri.
Nah, kemarin Sabtu mama memesan beras 5 kg-an sebanyak 4 sak tetapi karyawan toko malah mengirimkan 5 sak. Kalau kejadiannya seperti ini, tentulah bukan pemberian Tuhan karena pihak toko tidak menyatakan bahwa kami dapat bonus 1 sak (5 kg). Kemungkinan besar pegawai toko salah hitung sehingga sebaiknya ya dikembalikan saja 1 sak atau kita bayar lagi atas kelebihan 1 sak tersebut. Jika tidak demikian, wah... wah... wah... setan bakal bertepuk tangan untuk kami.

Hmmm... terkadang kami diuji untuk memberikan sesuatu dan terkadang kami diuji untuk mengembalikan sesuatu yang telah kami terima.

INILAH AKU
Oleh segenap kasih,
oleh kar'na anug'rah,
Kau memilihku,
Dengar detak hati-Mu,
Banyak jiwa berseru menantikan-Mu Tuhan.
Reff:
Inilah aku, utuslah aku
Agar s'mua orang mengenal nama-Mu.
Segenap doa, segala karya kupersembahkan
'tuk keharuman nama-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.