Sunday, August 7, 2016

Cara Mengatasi Roh yang Padam ~ Pdt. Victor D.F.

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 07 Agustus 2016

Cara Mengatasi Roh yang Padam:

1. Segera cari Tuhan sungguh-sungguh.
2 Tawarikh 20:3  Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
Merasa takut atau berdebar-debar itu biasa karena jantung kita bukan dari besi... hehehe... Namun, kita tidak boleh hidup dalam ketakutan. Ketika Yosafat menjadi takut, dia mencari Tuhan.

Berpuasa itu bukan sekedar tidak makan tetapi menggantikan waktu makan dengan berdoa. Orang Indonesia biasa makan 3 kali sehari. Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan menghabiskan makanan. Mungkin makan pagi butuh waktu 1 jam, makan siang butuh waktu 2 jam karena makanannya banyak, dan makan malam 1 jam lagi. Waktu yang digunakan untuk menyiapkan hidangan dan menyantap makanan itu bisa dialokasikan untuk berdoa.
2 Samuel 21:1 Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."
Ketika terjadi kelaparan, Daud tidak menggunakan posisi atau kekuasaannya untuk menyelesaikan masalah. Daud mencari Tuhan untuk meminta petunjuk. Jadi, ketika ada masalah, utamakan minta bantuan Tuhan, bukan tetangga, saudara, teman, atau orang lain.

2. Berdoa bersama keluarga.
Di Indonesia ada beberapa keluarga yang seperti lokomotif. Suami ditempatkan sebagai gerbong paling depan tetapi isteri yang mengemudi. Padahal, suami harus tetap menjadi kepala keluarga dan isteri harus tunduk kepada suaminya.

Dulu orang tua pak Victor sibuk melayani di gereja hingga lupa bahwa di rumah masih ada 9 anaknya. Alhasil, pak Victor tidak mau ke gereja dan memilih ke diskotik karena lampunya lebih keren daripada di gereja... hehehe... Nah, setelah bertobat dan mulai melayani Tuhan, pak Victor memutuskan untuk melayani Tuhan bersama isteri dan anak-anaknya.

Pada akhir zaman ini Tuhan akan membangkitkan keluarga-keluarga untuk melayani dia, baik tua, muda, maupun anak-anak. Pria dan wanita pun juga akan dipakainya tanpa terkecuali.
Kisah Para Rasul 2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
3. Mengembangkan hidup yang penuh ucapan syukur.
1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Kolose 2:6-7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Jangan Padamkan Roh
Banyak orang berterima kasih kepada Tuhan untuk hal-hal yang baik tetapi Tuhan mau kita bersyukur dalam segala hal. Suatu ketika gereja yang digembalakan pak Victor dibakar orang hingga habis tak bersisa. Lalu dia berkata: "terima kasih Tuhan... buatlah gereja yang 'api'nya menyala sebesar ini hingga banyak orang melihatnya."

Karena gereja ludes terbakar, tak ada uang sama sekali, dan hari Minggu segera tiba, pak Victor bertanya kepada Tuhan: "dimana kami akan beribadah?" Kemudian Tuhan menyebutkan sebuah gereja. Lantas pak Victor meminta seseorang untuk menghubungi pengelola gereja tersebut tetapi orang itu berkata: "Gereja itu sewanya mahal dan kita tidak punya uang sama sekali." Maka, pak Victor menjawab: "Tuhan yang akan sediakan uangnya karena Dia yang minta kita ke sana."

Akhirnya orang itu pun menghubungi gereja tersebut dan ternyata mereka boleh menyelenggarakan ibadah di sana secara gratis. Jemaat pun berdatangan di gereja tersebut. Karena rasa terima kasih, pak Victor pun memberikan uang sewa secara rutin.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.