Catatan Ibadah ke-2 Minggu 10 Juli 2016
Ketika beberapa orang
dimintai melakukan pengintaian (Bilangan 13), mereka pun melihat orang-orang
raksasa dan menjadi takut, hanya 2 orang yang tetap percaya kepada Tuhan. Jika
ingin menikah, jangan takut. Aturlah keuangan dengan baik dan Tuhan akan
berkati. Jika ingin membeli rumah, lakukan saja pengintaian dengan mendatangi
penjual rumah.
Calon Pembeli: "Berapa harga rumah ini?"
Penjual: "Rp700juta."
Nah, di depan penjualnya
jangan langsung berkata: "mati
aku... mahal sekali..." tetapi cukuplah terkejut di dalam hati lalu
katakan padanya: "ini terlalu
kecil... apakah ada rumah yang lebih besar?" (karena kadang kala kita
tidak membeli sesuatu bukan karena harganya tetapi karena kurang menyukainya.)
Penjual: "Ada. Ini 3 kamar."
Calon Pembeli: "Berapa harganya?"
Penjual: "Rp1,5Milyar."
Meskipun terkejut,
janganlah berkata: "mati aku... duit
darimana?" tetapi katakan padanya: "bagus
sekali... boleh minta brosur dan daftar harganya? Nanti akan kami
renungkan."
Hahaha... setelah itu
letakkan brosurnya di depan cermin dan berdoalah
tiap hari untuk mendapatkan rumah tersebut.
Beberapa waktu lalu ada
seorang anak yang ingin sekolah di luar negeri tetapi dia selalu berpikir bahwa
hal itu tidak mungkin karena dia tidak punya uang untuk membayarnya. Namun,
setelah mendengar khotbah tentang pengintaian, dia segera mencari sekolah yang
diinginkan lalu mencari info dan ternyata ada program beasiswa. Lantas dia
segera mengirimkan surat ke sekolah tersebut untuk mengetahui persyaratannya.
Setelah beberapa kali mengirimkan surat dia pun diterima sekolah di sana dengan
beasiswa penuh (tanpa bayar sepeser pun). Dia benar-benar tak menyangka
akhirnya bisa bersekolah di luar negeri. Mujizat
masih ada.
Matius 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut,karena mereka akan memiliki bumi.
Orang yang lemah lembut
adalah orang yang dapat menguasai dirinya meskipun dia punya kuasa. Ketika naik
pesawat, ko Judy segera menurunkan kursinya agar nyaman ditiduri lalu dia langsung
terlelap. Beberapa menit kemudian kursinya digedor-gedor oleh orang di
belakangnya sambil marah-marah karena orang itu tidak bisa keluar dari
kursinya.
Sebenarnya ko Judy merasa
punya hak untuk marah pula kepadanya karena kursi itu sudah termasuk dalam
fasilitas penerbangannya. Namun, dia menahan diri dan akhirnya selama 2,5 jam
perjalanan dia tidur dengan kursi tegak. Ketika pesawat mendarat, tiba-tiba dia
disapa oleh seorang jemaat. Untunglah di pesawat dia bisa menahan diri. Jika
tidak, bisa-bisa jemaat tersebut tak mau ke gereja lagi selama seminggu karena
pendetanya suka marah-marah. Ko Judy: "Lain
kali, sapalah saya sejak awal agar saya semakin bisa menguasai diri...
hahaha..."
Penguasaan diri itu tidak
ditentukan oleh orang. Sesungguhnya dilihat orang ataupun tidak, kita tetap
harus menguasai diri. Penguasaan diri
itu keputusan hati.
ENGKAULAH PERISAIKU
1. Engkaulah perisaiku Saat badai
hidup menerpaku. Janji-Mu di dalamku, Pulihkan jiwaku.
2. Engkaulah perisaiku Saat badai
hidup menerpaku.
Firman-Mu di dalamku, Tenangkan
jiwaku.
Reff:
* Ku 'kan berdiri di tengah badai
Dengan kekuatan yang Kau berikan. Sampai kapanpun ku 'kan bertahan kar'na YESUS
selalu menopang hidupku.
**Ku 'kan Bertahan dalam tekanan
dengan kekuatan yang Kau berikan. Sampai kapanpun Tak tergoyahkan kar'na YESUS
selalu menopang Hidupku.
0 komentar:
Post a Comment