Monday, June 6, 2016

Bantulah Pebisnis yang Berada dalam Masalah

7 Ujung Bumi: Pilar 4-7
Catatan Ibadah ke-3 Minggu 5 Juni 2016

Beberapa hari lalu ada seseorang yang bertanya kepada auditor eksternal: "Bagaimana cara meningkatkan omzet?"

Lantas auditor itu berkata: "Saya bisa memberi masukan tetapi jangan terlalu percaya kepada saya. Saat ini semua perusahaan yang saya audit sedang menghadapi masalah yang sama, yaitu penurunan omzet dan hal ini wajar karena kondisi perekonomian sedang lesu. Namun, kabarnya Jokowi akan membuat kebijakan jilid baru. Kita tunggu saja. Setelah kebijakan tersebut dikeluarkan daya beli masyarakat bisa meningkat. Namun, ada 1 jenis usaha yang omzetnya tetap stabil meskipun perekonomian lesu, yaitu sekolah. Setiap sekolah yang saya audit omzetnya tetap stabil meskipun uang sekolahnya mahal. Beberapa di antaranya adalah sekolah Muhammadiyah dan sekolah Mawar Sharon. Tahu kan Mawar Sharon yang ada di dekat Basuki Rahmat? Saya auditornya."

Meskipun tahu, aku diam saja ah supaya bisa mendengar lebih banyak. Namun, kalau dia sampai mengulas detail-detail rahasia Mawar Sharon, akan kuhentikan sebelum dia (pak S) bicara banyak dengan cara berkata: "Maaf pak... saya salah satu jemaat Mawar Sharon". Hehehe... untunglah dia cukup bijak untuk berhenti sampai di situ dan tidak membocorkan rahasia penting kliennya.

Nah, kini aku tahu bisnis apa yang menjanjikan. Kalau mempunyai banyak uang, sebaiknya membangun sekolah atau lembaga bimbingan belajar (bimbel) saja karena bimbel di dekat rumahku juga tak pernah sepi dan semakin bertumbuh. Selain itu, meme bungsu kan calon guru...^.^ Hahaha... aku kok jadi berkhayal punya sekolah.

Berpikir Rohani
Eh, hari ini ko Philip semakin membuyarkan khayalanku karena dia berkata: "Kalau mau membangun sekolah, jangan memikirkan untung rugi. Sekolah bukan untuk bisnis. Kalau hanya memikirkan untung rugi, sekolah tak akan bertahan lama. Bangunlah image yang baik dan tidak asal membuka sekolah. Jika hanya memikirkan untung rugi, hal itu tidak akan bertahan lama. Urapan pun bisa diambil sewaktu-waktu seperti Saul yang hanya bertahan 13 tahun setelah urapannya diambil."

Hahaha... iya udah dech... daripada sibuk berkhayal tentang hal itu, lebih baik kulakukan hal lain, yaitu membantu pebisnis yang berada dalam masalah. Karena aku bukanlah pebisnis sukses, tentu saja aku hanya bisa membantu dalam doa...^.^ Ya... semoga ada kerukunan di dalam setiap perusahaan dan banyak pebisnis yang sukses seturut kehendak Tuhan sehingga semakin mengurangi jumlah pengangguran di tanah air dan nama Tuhan semakin dipermuliakan lewat bisnis-bisnis tersebut.

Pak S juga sempat bercerita bahwa ada perusahaan sukses yang langsung jatuh karena karyawannya saling menjatuhkan. Di sana aura persaingannya tidak sehat. Sebaliknya, ada perusahaan yang tetap bertahan di tengah krisis karena ada kerukunan antar karyawan.
Mazmur 133:1-3  Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.