Catatan Ibadah ke-3 Minggu 5 Juni 2016
Beberapa hari lalu ada
seseorang yang bertanya kepada auditor eksternal: "Bagaimana cara meningkatkan omzet?"
Lantas auditor itu
berkata: "Saya bisa memberi masukan
tetapi jangan terlalu percaya kepada saya. Saat ini semua perusahaan yang saya
audit sedang menghadapi masalah yang sama, yaitu penurunan omzet dan hal ini
wajar karena kondisi perekonomian sedang lesu. Namun, kabarnya Jokowi akan
membuat kebijakan jilid baru. Kita tunggu saja. Setelah kebijakan tersebut
dikeluarkan daya beli masyarakat bisa meningkat. Namun, ada 1 jenis usaha yang omzetnya tetap stabil meskipun perekonomian
lesu, yaitu sekolah. Setiap sekolah yang saya audit omzetnya tetap stabil
meskipun uang sekolahnya mahal. Beberapa di antaranya adalah sekolah
Muhammadiyah dan sekolah Mawar Sharon. Tahu kan Mawar Sharon yang ada di dekat
Basuki Rahmat? Saya auditornya."
Meskipun tahu, aku diam
saja ah supaya bisa mendengar lebih banyak. Namun, kalau dia sampai mengulas detail-detail
rahasia Mawar Sharon, akan kuhentikan sebelum dia (pak S) bicara banyak dengan
cara berkata: "Maaf pak... saya
salah satu jemaat Mawar Sharon". Hehehe... untunglah dia cukup bijak
untuk berhenti sampai di situ dan tidak membocorkan rahasia penting kliennya.
Nah, kini aku tahu bisnis
apa yang menjanjikan. Kalau mempunyai banyak uang, sebaiknya membangun sekolah
atau lembaga bimbingan belajar (bimbel) saja karena bimbel di dekat rumahku
juga tak pernah sepi dan semakin bertumbuh. Selain itu, meme bungsu kan calon
guru...^.^ Hahaha... aku kok jadi
berkhayal punya sekolah.
Eh, hari ini ko Philip
semakin membuyarkan khayalanku karena dia berkata: "Kalau mau membangun
sekolah, jangan memikirkan untung rugi. Sekolah bukan untuk bisnis. Kalau
hanya memikirkan untung rugi, sekolah tak akan bertahan lama. Bangunlah image
yang baik dan tidak asal membuka sekolah. Jika hanya memikirkan untung rugi,
hal itu tidak akan bertahan lama. Urapan pun bisa diambil sewaktu-waktu seperti
Saul yang hanya bertahan 13 tahun setelah urapannya diambil."
Hahaha... iya udah
dech... daripada sibuk berkhayal tentang
hal itu, lebih baik kulakukan hal lain, yaitu membantu pebisnis yang berada
dalam masalah. Karena aku bukanlah pebisnis sukses, tentu saja aku hanya
bisa membantu dalam doa...^.^ Ya... semoga ada kerukunan di dalam setiap
perusahaan dan banyak pebisnis yang sukses seturut kehendak Tuhan sehingga
semakin mengurangi jumlah pengangguran di tanah air dan nama Tuhan semakin
dipermuliakan lewat bisnis-bisnis tersebut.
Pak S juga sempat
bercerita bahwa ada perusahaan sukses yang langsung jatuh karena karyawannya
saling menjatuhkan. Di sana aura persaingannya tidak sehat. Sebaliknya, ada
perusahaan yang tetap bertahan di tengah krisis karena ada kerukunan antar
karyawan.
Mazmur 133:1-3 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
0 komentar:
Post a Comment