Catatan Ibadah ke-2 Minggu 24 April 2016
3 Pilar Utama Kehidupan >> Apa yang Datang
dari Tuhan:
1. Kuasa Firman Tuhan
2. Kuasa Pujian dan
Penyembahan dalam peperangan rohani
3. Kuasa Roh Kudus
Yesus harus menjadi pusat
kehidupan kita. Yesus harus menjadi pusat pemberitaan kita.
Kolose 1:28-29 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
Pilar selanjutnya >> Apa yang Kita Lakukan
bagi Tuhan: Pemuridan
Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Tuhan ingin setiap orang
bertumbuh dewasa hingga menyerupai Kristus sehingga setiap generasi dipanggil
untuk melakukan tugasnya masing-masing.
Kisah Para Rasul 13:36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.
Daud telah melakukan
kehendak Tuhan pada generasinya. Kita pun perlu melakukan sesuatu bagi generasi
di bawah kita. Gereja harus berkembang. Generasi tua harus berbesar hati dan
mau mengajar generasi muda. Generasi muda harus mau diajar dan jangan sok tahu
karena generasi tua memiliki kebijaksanaan.
Baca 1 Samuel 3:1-10 Tuhan
tiba-tiba berbicara kepada generasi yang lebih muda (generasi baru). Samuel
tidak mengenal suara Tuhan sehingga dia perlu belajar kepada Eli. Meskipun Eli
sudah tua, dia tetap dipakai Tuhan untuk membimbing Samuel. Karena sudah lama
tidak mendengar suara Tuhan, Eli baru menyadari suara Tuhan ketika Samuel
dipanggil untuk ke-3 kalinya. Eli pun bersedia memberikan semua pengetahuannya
kepada Samuel dan Samuel juga mau membuka hatinya untuk diajar Eli sehingga
terjadi pemuridan.
Meskipun generasi muda
bisa mendengar suara Tuhan, mereka belum tentu mengerti. Generasi tua perlu
memastikan bahwa generasi muda benar-benar mendengar suara Tuhan dan bukan
suara setan. Generasi tua juga harus mengarahkan generasi muda untuk mendengar
sendiri suara Tuhan.
Suatu hari ps.Dianne
hendak menyumbangkan baju-baju milik anaknya yang saat itu berusia 6 tahun
karena pakaian tersebut sudah tidak muat bagi anaknya. Ketika melihat hal itu,
anaknya keberatan. Ps.Dianne bisa menasehati anaknya agar menuruti
keinginannya. Namun, ps. Dianne menghargai perasaan anaknya sehingga dia
meminta anaknya berdoa untuk mengetahui kehendak Yesus.
Maka, anaknya pun berdoa:
"Tuhan Yesus, apa yang harus
kulakukan dengan baju-baju ini?" Nah, selesai berdoa ps.Dianne segera
bertanya kepada anaknya: "Apa yang
Yesus katakan?" Anaknya pun menjawab bahwa Yesus meminta dia
menyumbangkan baju-bajunya. "Puji Tuhan"
Sebagai orang tua kita
tidak mungkin menjaga anak-anak kita selama 24 jam sehingga penting bagi mereka
untuk belajar mendengar suara Tuhan. Memang ada saatnya orang tua harus
memberikan arahan kepada anaknya. Namun, ada saatnya kita harus berhenti
menjadi perantara suara Tuhan bagi anak kita dan ajarkan mereka untuk mendengar sendiri suara Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment